Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

PR Transportasi Publik Makassar: Pete-Pete Smart Gagal, Co’mo Antara Ada dan Tiada, Selanjutnya Apa Lagi?

Utamy Ningsih oleh Utamy Ningsih
29 Mei 2023
A A
6 Tempat Berburu Takjil di Kota Makassar. Takjil Hunter, Merapat!

6 Tempat Berburu Takjil di Kota Makassar. Takjil Hunter, Merapat! (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai seseorang yang sejak lahir menetap di Makassar, harus saya akui bahwa Makassar memang sudah mengalami banyak perubahan. Salah satunya dalam hal kondisi jalan raya. Sebagai kota besar, yang namanya kemacetan tentu tidak terhindarkan. Bahkan meski sejak tahun 2009 sudah ada flyover, nyatanya kemacetan tetap jadi teman akrab warga Kota Makassar.

Perihal masalah kemacetan ini, tidak bisa dimungkiri bahwa salah satu penyebabnya adalah jumlah kendaraan bermotor yang makin meningkat. Namun, di sisi lain, pertimbangan warga yang lebih memilih naik kendaraan pribadi, tentu saja karena Makassar belum punya alternatif transportasi publik yang memadai.

Pada 2016 yang lalu, Wali Kota Makassar sempat meluncurkan angkotan kota versi modern yang kemudian disebut Pete-Pete Smart. Dalam bahasa Makassar, pete-pete berarti angkutan kota (angkot). Konon, armada ini dilengkapi dengan Wi-Fi, televisi, dan penyejuk udara. Setiap armada, memuat 17 penumpang. Saya sebut konon karena saya pun belum pernah membuktikan kebenarannya.

Pak Wali Kota juga mengembar-gemborkan bahwa selain berteknologi canggih, Pete-Pete Smart juga aman, nyaman, dan tentu saja murah. Hanya dengan 10.000 rupiah/tiket, sudah bisa digunakan untuk satu hari dan semua jalur.

Pete-Pete Smart kurang berhasil menuntaskan kemacetan Makassar

Sayangnya, sampai saat saya menulis artikel ini, kehadiran Pete-Pete Smart tidak ubahnya kendaraan imajinasi belaka. Launching dan promosinya oke, tetapi hasilnya nihil. Dari yang tadinya haltenya masih oke, sampai akhirnya menjadi seonggok kenang-kenangan, Pete-Pete Smart tidak kunjung hadir untuk mengurai masalah transportasi publik di Kota Makassar.

Gagal dengan program Pete-Pete Smart, Pak Wali kembali mencanangkan transportasi lain yang diberi nama Co’mo (Commuter Metromoda). Dalam bahasa Makassar, co’mo berarti gemuk atau gendut. Lagi-lagi, konon katanya armada yang merupakan pengganti Pete-Pete Smart ini akan dijadikan sarana transportasi yang menghubungkan 5.000 lorong wisata dengan hotel-hotel yang ada di Makassar.

Sayangnya, lagi-lagi warga Kota Makassar masih harus bersabar. Sebab, sampai sekarang, kehadiran si co’mo masih antara ada dan tiada. Kalau Pete-Pete Smart kemungkinan menjadi proyek yang terlalu smart bagi jalanan Kota Makassar, co’mo pun sepertinya masih terlalu co’mo untuk berbaur dengan kondisi jalanan Kota Makassar yang begitu akrab dengan kemacetan.

Bagaimana dengan Trans Mamminasata? Si merah yang nyaman, murah, dan lebih nyata kehadirannya. Harus saya akui, awal kemunculan Trans Mamminasata yang dikelola oleh Dishub Sulsel ini, dampak positifnya sangat terasa. Dishub Sulsel sempat mencatat bahwa belum sebulan beroperasi pada tahun 2021 yang lalu, setidaknya sudah ada 35.163 orang yang merasakan kenyamanan naik Trans Mamminasata.

Baca Juga:

Sop Saudara, Kuliner Makassar yang Namanya Bikin Salah Paham tapi Rasanya Bikin Ketagihan

Derita Pejalan Kaki di Surabaya: Sudah Dipanggang Matahari, Masih Tak Punya Ruang untuk Menapak Kaki

Sayangnya, makin ke sini jumlahnya tidak kunjung naik. Bahkan terbilang sepi. Kok bisa? Padahal busnya sudah nyaman dan biayanya murah. Wah, berarti warga Kota Makassar, nih, yang malas naik bus, lebih suka naik kendaraan pribadi!

Bukan warganya malas, tapi transportasi umumnya memang nggak efektif

Hmmm, biar saya coba jelaskan berdasarkan status saya sebagai warga Kota Makassar. Begini loh. Dalam banyak hal, kenyamanan adalah hal yang paling diutamakan. Cari pasangan kan juga gitu tih? Maunya yang bisa bikin nyaman. Benar bahwa armada bus Trans Mamminasata itu sudah sangat nyaman sebagai transportasi publik.

Masalahnya, kenyamanan yang dibutuhkan kan bukan cuma terkait armadanya. Ya haltenya, rutenya, ini juga jadi pertimbangan penting. Sayangnya, dua hal itu luput dimiliki oleh Trans Mamminasata.

Perihal rute yang disebut “rute mati”, hal ini memang dampak dari demo para supir angkot yang merasa jalur mereka diserobot. Alhasil, Trans Mamminasata cuma dapat rute ampas. Nah, karena tidak menjangkau seluruh sudut Kota Makassar, tidak heran kalau warga jadi pikir-pikir dulu untuk naik Trans Mamminasata. Sama juga dengan haltenya yang masih sangat terbatas.

Belum lagi urusan jalur, di Makassar belum ada jalur khusus Trans Mamminasata. Jadinya ya bus ini harus berbaur dengan kendaraan-kendaraan lainnya. Namanya kendaran yang ukurannya besar, tentu nggak bisa sat-set. Makan waktu di jalan. Masalah ini pun lagi-lagi bikin warga jadi berpikir ulang.

Sebagai warga Kota Makassar, memilih naik Trans Mamminasata bagi saya terbilang belum efisien sebagai transportasi harian. Sudahlah berat di waktu, akses, berat di ongkos pula. Untuk bisa menjangkau halte terdekat, saya harus naik ojek online terlebih dulu. Itu pun tempat yang ingin saya datangi belum tentu masuk dalam rute yang disediakan oleh Trans Mamminasata. Kalau sudah begitu, artinya saya harus naik ojek online lagi dong.

PR untuk Wali Kota dan Pemprov

Nah, masalah kemudahan akses halte dan rute inilah yang jadi PR besar Pemkot Makassar maupun Pemprov Sulsel kalau memang mau mengakrabkan warga dengan transportasi publik. Untuk Pak Wali Kota, dibanding bikin gerakan “Ojol Day” yang menginstruksikan ASN untuk naik ojek online tiap Selasa, kenapa nggak coba bikin gerakan “Bus Day”, “Trans Mamminasata Day”, atau apa pun lah itu nama programnya, terserah Bapak. Toh, bikin program dengan nama yang spektakuler, cetar membahana, dan memantik diskusi publik adalah keahlian Bapak.

Sementara untuk Pak Gub (PLT), yuk lebih dikencangkan lagi sosialiasi dan promosinya terkait Trans Mamminasata, Pak. Dibenahi lagi apa yang masih jadi kendala. Sebab, selama warga merasa naik Trans Mamminasata belum efisien alias belum memudahkan dalam banyak aspek, selama itu pula naik Trans Mamminasata tidak masuk prioritas pilihan sarana tranportasi.

Penulis: Utamy Ningsih
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 6 Hal Terkait Makassar yang Kerap Disalahpahami

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Mei 2023 oleh

Tags: makassarpete-pete smarttransportasi umum
Utamy Ningsih

Utamy Ningsih

Suka Membaca, Belajar Menulis.

ArtikelTerkait

Pemkot Surabaya Tak Serius Urus Transportasi Umum, Bukannya Makin Bagus, Malah Makin Remuk!

Pemkot Surabaya Tak Serius Urus Transportasi Umum, Bukannya Makin Bagus, Malah Makin Remuk!

12 Agustus 2024
Hal yang Biasa di Semarang, tapi Tidak Lumrah di Magelang Mojok.co

Hal yang Biasa di Semarang, tapi Tidak Lumrah di Magelang

7 Oktober 2024
5 Alasan Punya Mobil Pribadi di Jakarta Itu Sekarang Sudah Nggak Worth It

5 Alasan Punya Mobil Pribadi di Jakarta Itu Sekarang Sudah Nggak Worth It

3 Mei 2025
3 Hal Terkait Proyek Kereta Api Makassar-Parepare yang Perlu Kalian Ketahui

3 Hal Penting Terkait Proyek Kereta Api Makassar-Parepare yang Perlu Kalian Ketahui

10 Juni 2023
makassar gorontalo kita mojok

Rumitnya ‘Kita’ Saat Gorontalo dan Makassar Bertemu

20 Juli 2020
Nggak Tahu Ada Razia Nggak Akan Menyelamatkanmu dari Tilang makassar

Dear Pemkot Makassar, Jalan Sungai Saddang Baru Sebaiknya Dijadikan Satu Arah Saja

31 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.