Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Lulusan PPG Harus Kompeten, Jangan Cuma Jadi Guru yang Hobi Mengoleksi Sertifikat Tanpa Kemampuan Nyata di Lapangan

Nurrohmah Hidayatun oleh Nurrohmah Hidayatun
1 April 2025
A A
PPG Cuma Bisa Mengoleksi Sertifikat tanpa Kemampuan Nyata? (Pexels)

PPG Cuma Bisa Mengoleksi Sertifikat tanpa Kemampuan Nyata? (Pexels)

Share on FacebookShare on Twitter

Apakah mahasiswa pendidikan setelah lulus kuliah akan langsung menjadi guru? Tentu tidak, mereka masih harus melalui PPG dan P3K. Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah jalan untuk mencetak tenaga pendidik lebih profesional dan berkompeten.

Kemendikbudristek telah menetapkan sejumlah Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), baik negeri maupun swasta sebagai penyelenggara PPG. Kabarnya, semua sudah terakreditasi. 

Nunuk Suryani, Dirjen GTK, menegaskan bahwa ada 401.600 fresh graduate terdaftar peserta PPG 2025. Mereka akan mendapatkan bekal keahlian mengajar sebelum terjun ke lapangan. Harapannya, akan lahir guru berkualitas.

Masalah di pemerataan lulusan PPG

Baru-baru ini, sorotan yang sedang membara adalah penempatan formasi dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Konon katanya, pemerintah telah menetapkan bahwa lulusan PPG berpeluang untuk mengisi formasi tersebut. Namun, apabila mengupasnya lebih jauh, kita bisa menemukan challenge pada pemerataan formasi.

Di ranah publik, semestinya banyak lulusan PPG yang mengajar di sekolah negeri. Tapi, realitanya tak selalu sama. Sebabnya karena keterbatasan kuota atau kebijakan daerah. 

Akibatnya, terjadi “perang dingin” dengan guru honorer yang lebih dulu mengabdi bertahun lamanya. Selain itu, masih ada gejolak di balik panggung. Banyak yang mempertanyakan kualitas lulusan PPG. 

Benarkah skill lulusan PPG lebih sempurna?

Intinya, lulusan PPG mendapat bekal pengalaman mengajar dan sertifikasi sebagai tanda kesiapan menjadi pendidik profesional. Namun, kenyataan tak seindah bayangan. Tantangan di lapangan sangat berbeda. Desas-desus menyebutkan bahwa lulusan PPG ini masih memerlukan pendampingan untuk menghadapi dinamika lapangan.

Mencetak guru berkualitas memang membutuhkan standardisasi yang intens. Khususnya dalam seleksi peserta dan penyelenggaraan. 

Baca Juga:

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

4 Alasan Pegawai P3K Baru Harus Pamer di Media Sosial

Nah, saat ini, sarjana pendidikan berpeluang mengikuti PPG walaupun latar belakang mengajarnya tak sama. Oleh karena itu, seharusnya seleksi masuk harus lebih intens dengan menitikberatkan kompetensi dasar, bukan hanya asal perguruan tinggi atau akreditasi institusi.

Penyelenggara harus memiliki track record lulusan yang baik dalam kependidikan, bukan sekadar surat-menyuratnya saja. Namun, skala yang jelas untuk menilai rekam jejak penyelenggara masih belum sempurna. Akibatnya, sulit menentukan perguruan tinggi yang bergengsi. Hal ini menjadi challenge untuk meningkatkan kualitas lulusan PPG yang berkompeten.

Pemerintah perlu memetakan efektivitas lulusan dari berbagai penyelenggara PPG. Ini tujuannya untuk menentukan titik terang standar akreditasi. Pemerintah bisa melakukan pemetaan dengan melihat skor rata-rata lulusan pada perguruan tinggi. Gunanya untuk menentukan kelayakan penyelenggaraan. Ke depannya, output lulusan akan lebih berkualitas.

Selanjutnya adalah proses P3K

Masalahnya adalah, penempatan formasi P3K masih terasa berputar-putar. Hal itu terlihat dari lulusan PPG yang pergi menuju daerah terpencil. 

Penempatannya sama sekali tak melihat kebutuhan setiap lulusan. Misalnya, terkait jarak dan kesanggupan, baik fisik maupun mental. Maka dari itu, perlunya pemerataan yang lebih adil dan berbasis kebutuhan daerah tetap disesuaikan kondisi para lulusan.

Pemerintah dapat menetapkan lulusan PPG yang bersedia ditempatkan di daerah terpencil. Tidak terlupakan juga, pemerintah harus memberikan jalan keluar bagi yang tidak bersedia ditempatkan di daerah tersebut. 

Solusinya, mungkin seperti mengikuti program pengabdian bertahap, kemitraan dengan sekolah swasta, atau kontrak di sekolah negeri. Tersedianya jalan pintas ini akan membantu lulusan PPG lebih berkontribusi sesuai passion dan kompetensinya. Evaluasi juga perlu rutin supaya sertifikat pendidik tak sekadar lembaran hiasan, melainkan cerminan nyata dari kualitas mengajar.

Sekadar mengoleksi sertifikat

Oleh karena itu, untuk merealisasikan Indonesia emas, tenaga pendidik harus berkualitas dan berkompeten. Intinya sih bukan yang ecek-ecek.

Guru, dengan skill hebat, akan melahirkan pemimpin yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global. Makanya, pemerintah harus memperkuat lulusan PPG. Lebih baik lagi kalau kehidupan mereka sejahtera.

Pemerintah perlu memastikan bahwa PPG tidak hanya mencetak guru bersertifikat. Namun, pemerintah wajib membentuk guru yang benar-benar berkompeten dan siap mengajar, bukan sekadar mengoleksi sertifikat tanpa kemampuan nyata di lapangan.

Penulis: Nurrohmah Hidayatun

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Nasib Sarjana PPG yang Katanya Nggak Pintar-pintar Amat Saat Mengajar

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 April 2025 oleh

Tags: lulusan ppgP3KPendidikan Profesi GuruPPGsertifikat ppg
Nurrohmah Hidayatun

Nurrohmah Hidayatun

Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Yogyakarta.

ArtikelTerkait

Jurusan PBSI Memang Jurusan yang Nanggung: Mau Jadi Guru Masih Harus PPG, Sastranya Juga Nggak Terlalu Dalam PPG Calon Guru

Jurusan PBSI Memang Jurusan yang Nanggung: Mau Jadi Guru Masih Harus PPG, Sastranya Juga Nggak Terlalu Dalam

8 Juni 2025
Alih-alih Mengharuskan PPG, Bukankah Lebih Baik Meningkatkan Kualitas Mahasiswa yang Jadi Calon Guru Sejak Mereka Kuliah S1?

PPG Seharusnya Dibuka untuk Mahasiswa Pendidikan yang Jurusannya Linier, biar Adil dan Persaingannya Jadi Masuk Akal!

28 Juli 2024
Derita Kuliah Jurusan Pendidikan Olahraga yang Sering Dikira Main-main Aja, tapi Saya Tidak Pernah Menyesal Memilihnya Mojok.co

Kalau Ilmu Murni Bisa Jadi Guru, lalu untuk Apa Masih Ada Jurusan Pendidikan?

18 September 2025
peminat CASN menurun dibanding tahun sebelumnya mojok

Inilah Hal yang Membuat Pelamar CASN 2021 Menurun Dibanding Tahun-tahun Sebelumnya

3 Agustus 2021
Alih-alih Mengharuskan PPG, Bukankah Lebih Baik Meningkatkan Kualitas Mahasiswa yang Jadi Calon Guru Sejak Mereka Kuliah S1?

Derita Mahasiswa PPG: Tugas Kebanyakan, Wajib Publikasi Jurnal, Dosen Cuma Nitip Nama

18 Juli 2024
4 Hal yang Perlu Dipersiapkan oleh Calon Mahasiswa PPG Prajabatan selain Mental Kuat

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan oleh Calon Mahasiswa PPG Prajabatan selain Mental Kuat

11 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.