Sebagai putra asli Ponorogo, rasanya sudah tidak asing lagi dengan julukan kota ini. Yaps, Ponorogo merupakan kota dengan berbagai hal ikonik di dalamnya. Hal yang pasti terlintas di benak kita tentunya Reyog. Kesenian ini sudah diakui di seluruh penjuru Nusantara sebagai kesenian khas Ponorogo.
Selayaknya kota-kota lain di tanah air, Ponorogo juga memiliki julukan. Tapi bedanya itu satu, kota ini julukannya kelewat banyak. Tergantung dari sudut pandang mana kalian memandang kota ini, kalian akan punya julukan yang berbeda untuk kota ini.
Nah, saya mau bagikan beberapa julukan untuk kota ini, yang selama ini melekat di kepala banyak orang.
Daftar Isi
Kota Reyog
Julukan ini tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Reyog merupakan kesenian khas Ponorogo. Tak salah jika kota ini mendapat julukan Kota Reyog. Namun, antara Reyog dan Reog, manakah yang benar?
Sebutan yang benar adalah Reyog. Hal ini disebabkan reyog sudah muncul sekitar empat abad yang lalu. Dalam aksara Jawa, tertulis menggunakan ‘ya’ bukan ‘ha.’ Lalu dari mana asalnya kata Reog?
Kata reog merupakan slogan Ponorogo pada era pemerintahan Bupati Markum Singodimedjo. Saat itu, beliau menggunakan branding Ponorogo sebagai kota Reog. Reog merupakan kepanjangan dari Resik, Endah, Omber, Girang-Gemirang.
Kota Santri
Selanjutnya yaitu Kota Santri. Julukan ini melekat tak lain karena di kota ini terdapat banyak sekali pondok pesantren. Terdapat lebih dari seratus pondok pesantren yang tersebar di penjuru kabupaten, mulai dari pesantren Salaf, pesantren modern, atau bahkan yang semi modern.
Di antara pesantren besar di Ponorogo antara lain Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar, Pondok Pesantren Darul Huda Mayak, dll. Pesantren yang ada di kota ini tak kalah dengan jumlah pesantren di Kediri maupun di Pasuruan.
Kota Nikah Dini
Sekitar awal 2023, nama Ponorogo mencuat di jagat dunia maya. Hal ini tak lain dan tak bukan disebabkan karena banyak media yang memberitakan bahwa kota ini merupakan kota dengan jumlah pernikahan dini terbanyak. Berita ini sempat membuat heboh jagat maya tanah air. Tak hanya itu, kota ini bahkan disebut-sebut sebagai kota dengan jumlah pelajar hamil duluan yang banyak.
Nguawur.
Ya, walaupun kabar ini sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Memang, berdasarkan data dari Pengadilan Agama menyatakan bahwa terdapat kenaikan angka dispensasi nikah. Namun, Ponorogo menempati peringkat ke-28 dari 37 kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan angka pernikahan dini. Bukankah ini berarti kota ini justru ada di urutan ke-10 terbawah?
Ya, saya sebagai putra asli Ponorogo tak begitu paham dengan fenomena ini. Entah karena ini merupakan propaganda dari media atau memang ada unsur kesengajaan dengan tujuan tersembunyi di baliknya? Entahlah.
Baca halaman selanjutnya