Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Poligami karena Perempuan Lebih Banyak? Cek Dulu Datanya!

Andri Saleh oleh Andri Saleh
28 September 2021
A A
Membantah Alasan Poligami dengan Data Statistik terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Artikel tentang poligami memang sensitif, apalagi kalau pembaca artikelnya adalah kaum perempuan. Baru baca judulnya saja bisa dipastikan adrenalin mereka langsung naik. Tensi darah, hormon, alis mata, sampai uang belanja jadi ikut-ikutan naik. Tapi, saya paham, kok. Sebagai laki-laki sejati yang menyayangi kaum perempuan, saya sangat memahami bahwa diduakan itu memang nggak enak, apalagi dimadu. Palsu pula madunya.

Ingatlah, wahai para laki-laki, perempuan itu nggak cuma butuh dimengerti, tapi juga dilindungi dan dicintai.  Untuk itulah, dengan semangat ingin membela kaum perempuan, saya coba mengorek informasi tentang alasan poligami dari berbagai sumber. Dan ternyata, satu-satunya alasan yang dipakai banyak orang untuk berpoligami adalah jumlah perempuan lebih banyak dari jumlah laki-laki.

Eits, tunggu dulu, setelah saya banyak berkecimpung di dunia pengelolaan data statistik, alasan laki-laki poligami karena jumlah perempuan lebih banyak tadi jadi nggak valid. Ada data dan fakta yang nggak sesuai dengan alasan para pengusung poligami itu. Untuk itulah, saya—sebagai lelaki sejati yang menyayangi perempuan—merasa terpanggil untuk membeberkan data dan fakta yang sebenarnya, sekaligus memberikan rekomendasi buat mereka yang keukeuh pengin poligami.

Fakta pertama, jumlah laki-laki justru lebih banyak dari jumlah perempuan. Ini fix no debat, loh, ya. Yang sering digaung-gaungkan oleh para pengusung poligami itu adalah jumlah perempuan lebih banyak dari jumlah laki-laki, makanya laki-laki boleh poligami. Padahal kenyataannya nggak begitu. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah laki-laki di Indonesia justru lebih banyak dari jumlah perempuan dari tahun ke tahun. Kalau nggak percaya, cek deh tabel komposisi penduduk yang saya ambil dari website-nya BPS.

Capture1.PNG

Tabel 1: Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Jenis Kelamin (dalam juta jiwa)

Coba lihat. Dari data 3 tahun terakhir ini, terlihat kalau jumlah laki-laki selalu lebih banyak daripada jumlah perempuan. Kalau kondisinya seperti ini, harusnya perempuan yang poliandri, bukan laki-laki yang poligami. Iya, kan?

Memang, sih, menurut data BPS, ada beberapa provinsi yang jumlah perempuannya lebih banyak daripada jumlah laki-laki, contohnya Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sulawesi Selatan. Tapi, nggak signifikan, kok, perbedaannya.

Baca Juga:

PNS Boleh Poligami? Boleh, Asal Kamu Nggak Punya Malu

Sudah Betul Ajakan Poligami dan Menikah Muda untuk Mencegah HIV/AIDS, Nggak Usah Geger!

Fakta kedua, jumlah perempuan lebih banyak dari jumlah laki-laki di rentang umur 60 tahun ke atas. Nah, kalau komposisi penduduk tadi di-breakdown menurut kelompok umur, ternyata hasilnya cukup mengejutkan, loh. Di rentang umur 0 sampai 59 tahun, jumlah laki-laki memang lebih banyak dari jumlah perempuan. Tapi, di rentang umur 60 tahun ke atas, justru sebaliknya, jumlah perempuan lebih banyak dari jumlah laki-laki. Kalau masing-masing dibuat grafik, hasilnya kurang lebih seperti ini.

Grafik 1: Jumlah Penduduk Indonesia di Rentang Umur 0 – 59 Tahun Menurut Jenis Kelamin (dalam juta jiwa) Capture2.PNG

Grafik 2: Jumlah Penduduk Indonesia di Rentang Umur 60 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin (dalam juta jiwa) Capture3.PNG

Nah, dari kedua data dan fakta tadi, maka alasan berpoligami karena jumlah perempuan yang lebih banyak daripada jumlah laki-laki itu jelas-jelas salah. Kalau memang keukeuh pengin poligami dengan alasan itu, yo wes poligaminya dengan perempuan yang rentang umurnya 60 tahun ke atas. Atau, poligami dengan perempuan yang tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta atau Sulawesi Selatan yang memang jumlah perempuannya lebih banyak. Nah, kalau begitu baru klop alasannya.

Tulisan ini nggak bermaksud melarang poligami, kok. Bukan itu. Agama saya sendiri malah membolehkan poligami dengan batasan 4 istri, meski syaratnya berat banget: adil. Cuma, mbok ya kalau pengin poligami itu dipikir dulu alasan logisnya apa. Jangan asal ngomong tanpa data dan fakta. Biar nggak malu-maluin gitu. Hadeh.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 September 2021 oleh

Tags: Data statistikapoligami
Andri Saleh

Andri Saleh

Petualang Negeri Sipil. Tinggal di Bandung.

ArtikelTerkait

istri pertama dampingi suaminya nikah lagi

Viral Berbaju Pengantin, Istri Pertama Dampingi Suaminya Nikah Lagi: Bodo Amat, Capek Ngurusin Hidup Orang

15 Juli 2019
hasil sensus penduduk 2020 mojok

Hasil Sensus Penduduk 2020 Bisa Jadi Pelajaran bagi Pendukung Poligami, Politikus, hingga Rhoma Irama

1 Februari 2021
Belajar Menjadi Perempuan Mandiri dari Kisah Layangan Putus

Belajar Menjadi Perempuan Mandiri dari Kisah Layangan Putus

4 November 2019
Sudah Betul Ajakan Poligami dan Menikah Muda untuk Mencegah HIV/AIDS, Nggak Usah Geger!

Sudah Betul Ajakan Poligami dan Menikah Muda untuk Mencegah HIV/AIDS, Nggak Usah Geger!

1 September 2022
Pengalaman Saya yang Pernah Hijrah sampai Berniqab dan Alasan Kenapa Saya berhenti Menggunakannya

Pengalaman Saya Hijrah sampai Berniqab dan Alasan Berhenti Menggunakannya

5 November 2019
Apakah PNS Boleh Poligami? (Unsplash)

PNS Boleh Poligami? Boleh, Asal Kamu Nggak Punya Malu

17 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.