PNS Pekerjaan Paling Overrated, Sebuah Peringatan Sebelum Kalian Kecewa

PNS Pekerjaan Paling Overrated, Sebuah Peringatan Sebelum Kalian Kecewa Mojok.co

PNS Pekerjaan Paling Overrated, Sebuah Peringatan Sebelum Kalian Kecewa (unsplash.com)

Saya merasa masyarakat Indonesia yang terlalu mengkultuskan profesi PNS. Ini tercermin dari anggapan yang beredar di masyarakat bahwa PNS adalah pekerjaan idaman mertua. Tidak hanya itu, pekerjaan ini dianggap lebih terjamin masa depan dan masa tuanya. 

Saya tidak bisa menyalahkan anggapan atau opini orang-orang. Namun, saya melihat ada kecenderungan yang tidak baik dari sikap seperti ini. Seolah-olah hanya PNS yang paling sejahtera. Seolah-olah mereka yang berprofesi lain bukan idaman mertua. Bahkan, ada lho orang tua yang memaksakan anaknya untuk daftar tes CPNS sekalipun anaknya sudah punya karier cemerlang di pekerjaannya. Bukankah ini sudah keliru? 

Saya mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak terlalu mengelu-elukan pekerjaan ini. Sebagai abdi negara, saya merasa pekerjaan ini biasa saja. Biasa banget malah. Terus terang, bagi saya, jadi PNS tidak ada istimewanya sama sekali. Izinkan saya menjabarkannya kalau kalian tidak percaya. 

#1 PNS itu buruh

Saya suka heran dengan para pekerja, termasuk PNS, yang ogah disebut buruh. Padahal aslinya, mereka semua adalah buruh. Menurut KBBI, buruh adalah orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah. Merujuk makna tersebut, buruh bukan hanya diperuntukkan bagi pekerja kasar saja. 

Semua yang menerima upah adalah buruh. Pekerja kantoran di gedung-gedung tinggi di kawasan SCBD sebenarnya juga buruh, begitu pula dengan PNS. Perbedaannya hanya terletak pada siapa yang memberikan upah. Kalau buruh SCBD mayoritas diberi upah oleh perusahaan swasta, abdi negara ya diupah oleh negara. 

#2 PNS cuma pelayan publik

Setinggi apapun jabatan seorang PNS, mereka tetap pelayan, tepatnya pelayan publik. Namanya juga pelayan, tugasnya sudah jelas melayani masyarakat. PNS pun tidak bisa mengelak itu, sebab upah yang mereka terima berasal dari pajak yang dipungut dari rakyat. Secara tidak langsung, rakyatlah yang memberi gaji para abdi negara ini.  

Itu mengapa saya heran, kenapa orang-orang mengkultuskan pekerjaan ini. PNS itu pelayan masyarakat. Tidak lebih dari itu. 

#3 Tidak punya kebebasan mutlak

“Nrimo ing pandum” mungkin ungkapan Jawa yang paling tepat untuk menggambarkan pekerjaan ini. Ungkapan itu memiliki arti, tulus atau ikhlas menerima segala sesuatu yang diberikan. Dengan kata lain PNS itu terima terhadap segala aturan yang dibentuk oleh negara. Nggak cuma aturan dalam bekerja ya, kehidupan kalian pun turut diatur negara. 

Contoh yang masih hangat baru-baru ini, ada kebijakan yang mengatur gaya foto PNS menjelang Pemilu 2024. Pose yang menunjukkan dukungan ke salah satu pasangan capres cawapres dilarang, misal foto mengangkat jempol, peace, dan jari membentuk oke. Merepotkan kan?

#4 Gaji pokoknya biasa saja

Masyarakat berpikir gaji PNS itu tinggi. Terlebih, setelah melihat persentase kenaikan gaji PNS tahun 2024 yang naik cukup signifikan, hingga 8 persen. Persentase kenaikan gaji itu mengalahkan kenaikan persentase Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) daerah mana pun di Indonesia.

Sayangnya, kenyataannya di lapangan tidak semanis itu. Apalagi bagi fresh graduate lulusan S1. Berdasar Peraturan Pemerintah 15/2019, mereka yang masuk golongan IIIa dengan masa kerja 0 tahun hanya mendapatkan gaji pokok kurang lebih Rp2,5 juta. Kalau dirupiahkan, mungkin sekitar Rp100.000-200.000 saja. 

Nominal gaji yang kecil bukan bagian terburuk dari sistem pengupahan PNS. Hal yang paling buruk adalah kenaikan gaji tidak terjadi setiap tahun. Tak seperti UMK/UMP yang hampir setiap tahun naik walaupun persentasenya kecil.

Kenaikan gaji sangat tergantung kebijakan pemerintah. Tentu dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan kas negara. Namun, apesnya, dalam 5 tahun terakhir, PNS baru naik gaji sekali. Itu pun momennya pas di tahun 2024 yang secara “kebetulan” merupakan tahun politik. Banyak pihak menuding kenaikan gaji kali ini sarat muatan politik.

#5 Banyak PNS daerah yang kantornya bobrok

Jangan bayangkan kantor seluruh PNS seperti di kementerian-kementerian di pusat yang megah. Beberapa PNS, biasanya yang berada di daerah, menempati kantor yang alakadarnya. Bahkan, PNS yang berada di pelosok memungkinkan berkantor di tempat yang nggak layak. Apabila sarana dan prasarana kantornya saja bobrok. Apa yang mau dikultuskan dari profesi ini?

Di atas beberapa alasan yang sekiranya bisa menjadi pertimbangan masyarakat untuk melihat kembali pekerjaan ini. Saya lebih senang kalau masyarakat mulai berpikir bahwa semua pekerjaan itu baik selama halal. Tidak perlu dibeda-bedakan mana yang lebih terhormat mana yang tidak. 

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Kini Kita Tahu Alasan Anak Muda Ogah Menjadi PNS

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version