Piala Menpora 2021, Mengatasi Masalah dengan Menambah Potensi Masalah

jadi presiden selama sehari lambang negara jokowi nasionalisme karya anak bangsa jabatan presiden tiga periode sepak bola indonesia piala menpora 2021 iwan bule indonesia jokowi megawati ahok jadi presiden mojok

indonesia jokowi megawati ahok jadi presiden mojok

Pada Kamis, 18 Februari 2021, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI mengonfirmasi bahwa akan diadakan sebuah turnamen pramusim (padahal liga udah jalan) bernama Piala Menpora 2021. Turnamen ini rencananya akan berlangsung mulai 20 Maret sampai 25 April 2021. Rencananya, turnamen ini akan menjadi sebuah ajang pemanasan sebelum memulai kembali Liga 1 yang sempat terhenti dalam waktu beberapa bulan terakhir.

Selain itu, turnamen Piala Menpora 2021 diproyeksikan menjadi ajang uji coba protokol karena seperti yang kita ketahui jalannya Liga 1 pun juga berhenti karena alasan adanya pandemi yang ditakutkan bisa menjadi salah satu media penyebaran virus jika memperbolehkan masyarakat untuk menonton langsung di stadion. Adanya Piala Menpora 2021 ini pun diharapkan menjadi titik terang persepakbolaan Indonesia.

Saya sendiri secara pribadi pun ikut senang mendengar kabar bahwa sepak bola di Indonesia ingin dimulai kembali, tetapi saya juga cukup bingung kenapa harus dibuat turnamen baru dengan tujuan uji coba protokol, dengan alasan ingin membuktikan bahwa permainan sepak bola di Indonesia sudah aman untuk dimainkan. Padahal, jika langsung memulai Liga 1 pun sebenarnya cuma membutuhkan izin dari Polri bukan? Ah, mungkin logika saya saja yang bermasalah~

Kalau dirasa Liga 1 belum mempunyai cukup persiapan, maka solusi membuat turnamen baru pun sebenarnya juga butuh persiapan yang banyak mulai dari pemilihan venue, pembuatan sistem turnamen, penentuan tim yang akan ikut, belum lagi membuat jadwal yang tentunya juga membutuhkan banyak waktu. Dibandingkan dengan Liga 1 yang secara jadwal tinggal merekonstruksi ulang disesuaikan dengan waktu yang ada dan secara venue secara logika juga menerapkan home dan away. Tapi, kemungkinan besar sih saya yang kurang mengerti bagaimana seluk beluk persiapannya karena saya kan hanya penonton layar kaca, hehehe~

Lagipula kalau misalnya Piala Menpora 2021 gagal menunjukkan bahwa sepak bola di Indonesia aman untuk dimainkan, bukankah jalannya turnamen ini juga bakal dihentikan? Liga 1 saja sampai sekarang masih belum tahu bagaimana kelanjutannya ditambah lagi ada satu turnamen yang mangkrak karena virus ini.

Melakukan uji coba protokol langsung ke Liga 1 menurut saya seharusnya lebih efisien dalam hal waktu dan perizinan. Apabila jalannya liga dirasa belum efektif pun langsung bisa dianalisis letak permasalahannya, daripada harus membuat turnamen baru yang sama saja memulai semuanya dari nol kembali. Selain itu, dari sisi keuangan tentunya juga memerlukan biaya yang besar juga. Eh, belum tahu ding siapa tahu turnamen Piala Menpora sudah ada sponsor yang masuk, hehe~

“Yaelah, terima aja sih kan tujuannya juga sudah baik. Nggak menghargai usaha mereka banget!”

Saya secara pribadi mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh Pemerintah, LIB, dan PSSI karena sudah memperlihatkan sebuah bukti konkret dalam memperhatikan persepakbolaan Indonesia. Hanya saja, saya merasa bingung dengan kebijakan tuan dan puan sekalian dengan menggelar sebuah turnamen baru yaitu Piala Menpora 2021 yang notabene sama saja memulai persiapan kembali dari nol. Mendingan melangsungkan Liga 1 yang tentunya sudah pernah berjalan sebelumnya sehingga lebih matang dari segi persiapan, kan?

Saya juga merasa kasihan kepada tuan dan puan sekalian apabila harus bekerja ekstra keras karena mempersiapkan dua turnamen sekaligus padahal satu turnamen bernama Liga 1 saja kemarin nggak mendapatkan izin dan mangkrak selama berbulan-bulan.

Nah, dua turnamen sekaligus tentunya akan lebih kompleks dan butuh persiapan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan memulai Liga 1 secara langsung. Belum lagi kalau Piala Menpora 2021 ini dirasa kurang aman dan harus diberhentikan juga. Tanggungan turnamen yang belum selesai terlaksana tentunya malah bertambah menjadi dua dan nggak tahu sampai kapan akan selesai.

Bagaimanapun juga, saya tetap mendukung dan senang apabila persepakbolaan Indonesia kembali menyala. Paling nggak kerinduan saya melihat aksi para pemain bisa sedikit terobati walaupun jalannya liga sampai sekarang tetap belum memiliki kepastian yang jelas. Semoga turnamen ini bisa sukses sehingga Liga 1 bisa cepat-cepat kembali berjalan secara normal. Kalau turnamen yang satu ini mangkrak lagi, yo wesss angelll~

BACA JUGA Iwan Bule, Ketua PSSI Terbaik Sepanjang Masa dan tulisan Muhammad Iqbal Habiburrohim lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version