Ada tiga hal yang selalu ada di benak orang-orang tiap mendengar kota Pekalongan: batik, batik, dan batik. Ya betul, memang batik khas Pekalongan begitu terkenal. Coba deh, kalian cek lemari kalian sekarang dan liat koleksi batik yang kalian punya, setidaknya ada satu dari sekian banyak batik itu yang diproduksi atau memiliki motif khas Pekalongan.
Padahal, selain batik, kota ini juga punya ciri khas lain kayak tauto (soto yang menggunakan tauco), megono, tradisi lopes raksasa, dan sebagainya. Selain itu, sama seperti kota-kota lainnya, Pekalongan juga punya tempat wisata dan alam yang luar biasa. Kalo kata anak-anak zaman sekarang sih, hidden gems. Nah, kalau kamu ke Pekalongan, selain mencoba makanan khas dan membeli batik sebagai oleh-oleh, wajib datang ke tempat satu ini, Petungkriyono namanya.
Petungkriyono adalah salah satu kecamatan di Pekalongan, namun berbeda dengan kecamatan lainnya, Petungkriyono memiliki keindahan yang tiada duanya. Tidak hanya ada satu tempat wisata saja, tapi di sana, terdapat beberapa tempat wisata yang sangat disayangkan apabila tidak dikunjungi. Bagaikan surga yang tercecer, berikut adalah empat destinasi wisata di Petungkriyono yang wajib kamu kunjungi.
#1 Curug Bajing
Destinasi wisata pertama di Petungkriyono yang layak untuk dikunjungi ini bernama Curug Bajing. Sesuai dengan namanya, Curug Bajing adalah sebuah destinasi wisata yang menyajikan pemandangan curug atau air terjun nan memukau. Meski harus melewati berbagai rintangan sebelum menuju ke lokasi, tapi keindahan Curug Bajing akan menghilangkan lelah selama di perjalanan.
Berada di tengah hutan yang luas, aliran deras dari Curug Bajing sangat cocok untuk bersantai, berfoto, dan melupakan kehidupan sejenak. Kalo bahasa gaulnya, healing.
#2 Gunung Kendalisodo
Meski tidak setinggi gunung-gunung lainnya seperti Lawu, Merbabu, ataupun Sumbing, tapi keindahan Gunung Kendalisodo tidak perlu diragukan lagi. Berada di ketinggian 1.697 mdpl, para pendaki bisa melihat seluruh kota Pekalongan dengan pemandangan menakjubkan dari puncak Gunung Kendalisodo yang bernama Puncak Hanoman. Selain itu, gunung ini juga cocok buat tempat nge-camp apabila ingin berkumpul bersama teman-teman.
Eits, tapi jangan lupa, meskipun gunungnya tidak begitu tinggi, tapi jalur yang dilewati lumayan berkelok dan curam, jadi harus tetap jaga kondisi fisik dan mempersiapkan kebutuhan untuk mendaki dengan baik.
#3 Telaga Sigebyar Mangunan
Berada di tengah hutan yang lebat, tenangnya air di Telaga Sigebyar Mangunan dapat membuat siapapun yang berkunjung takjub. Ditambah dengan hawa sejuk yang menyelimuti, serta tersedianya berbagai spot foto dengan background nan indah menjadikan daya tarik tersendiri bagi Telaga Sigebyar Mangunan ini. Tentu, tidak hanya bisa menikmati pemandangan dan berfoto saja, pengunjung yang datang juga bisa menyewa perahu yang disediakan untuk berkeliling di danau tersebut. Sehingga dipastikan experience mengunjungi Telaga Sigebyar Mangunan ini tidak terlupakan.
#4 Black Canyon
Masih di wilayah yang sama yaitu di Petungkriyono, kalian bisa juga berkunjung ke Kedung Sipingit atau biasa lebih dikenal dengan nama Black Canyon. Bagi saya pribadi, destinasi wisata Black Canyon ini adalah yang paling recommended karena berisikan air terjun nan indah dan aliran sungai deras di tengah hutan dengan dinginnya air serta tebing-tebing yang menjulang tinggi membuat pemandangan di Black Canyon tiada duanya.
Nilai plus lainnya dari destinasi wisata ini adalah pengunjung bisa berenang sehingga dapat merasakan langsung segarnya air yang masih fresh dari alam. Selain itu, juga tersedia tempat persewaan pelampung untuk pengunjung yang tidak bisa berenang. Ada juga warung makan di depan destinasi wisata untuk para pengunjung yang ingin bersantai terlebih dahulu sebelum atau setelah berenang.
Nah, itulah empat destinasi wisata di Petungkriyono yang wajib dikunjungi apabila kamu ingin berkunjung ke Pekalongan. Jadi, selain beli Batik dan mencoba makanan khas Pekalongan, jangan lupa juga menikmati indahnya alam yang ada di Petungkriyono, Pekalongan.
Penulis: Zefanya Pilar Tiarso
Editor: Rizky Prasetya