Pesantren dan Spirit Ramadan ala Santri Kilatan – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Kampus Pendidikan

Pesantren dan Spirit Ramadan ala Santri Kilatan

Akhyat Sulkhan oleh Akhyat Sulkhan
3 Mei 2019
0
A A
pesantren ramadan

pesantren ramadan

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari lagi, kita akan memasuki bulan Ramadan. Bulan penuh yang seringkali dikenali sebagai bulan yang penuh diskonan ampunan yang dinanti umat muslim se-dunia. Selain itu bulan Ramadhan juga merupakan bulan, setidaknya bagi saya, yang sekaligus menghadirkan kenangan-kenangan menyenangkan dari masa ke masa.

Kemarin, seorang kawan lama menelpon saya, sebut saja Indra. Kami dulu mondok bareng di sebuah pesantren, di Jombang, Jawa Timur. Sekarang dia bekerja di sebuah peternakan ayam dan saya baru saja rampung kuliah. Walaupun udah lama nggak ketemu, tapi hubungan kami masih sangat baik. Dia membicarakan banyak hal tentang pesantren.

Jujur, sehabis ngobrol sama dia, saya jadi kangen berat sama suasana pesantren saat Ramadan.

Bagi saya, dan mungkin sebagian besar alumni pesantren semi-salaf (atau yang salaf tulen) lainnya, spirit menyambut Ramadan bukan hanya ditampilkan dalam corak budaya seperti keliling masjid demi  berburu takjilan plus buka puasa gratis atau membangunkan orang sahur dengan memukul bedug dan kentungan. Spirit Ramadan kami adalah, bagaimana caranya melalui “ngaji kilatan” dengan sukses dan bisa pulang ke rumah, paling nggak, sehari setelah memperingati Nuzululquran.


Tentu ngaji kilatan ala pesantren beda sama pesantren kilat di sekolah-sekolah formal. Sepemahaman saya, ngaji kilatan berarti kegiatan mempelajari satu atau lebih kitab klasik (bisa kitab kontemporer sih, konon, tapi saya seringnya klasik) dan mengkhatamkannya pada pertengahan Ramadan. Walaupun, kadang ada juga yang sampai menjelang lebaran. Metodenya, kiai atau ustaz akan membacakan isi kitab yang dipelajari beserta maknanya. Sementara para santri cuma mendengarkan dan mencatat tafsir yang dituturkan sang kiai atau ustaz tersebut. Santri mencatat maknanya langsung di bawah baris tulisan arab gundul dalam kitab, sesuai kata per kata.

Ngaji kilatan di pesantren biasanya terbuka untuk umum. Siapa saja boleh ikut. Tapi khusus santri reguler, hukumnya wajib dan mereka yang nggak full ikut kilatan plus catatan maknanya bolong-bolong, bisa nggak dibolehin mudik sama pengurus pesantren.

Tapi sekalipun kedengarannya monoton, ketat, dan gampang bikin bosan, sebenarnya ada hal-hal yang sangat bermanfaat dalam ngaji kilatan. Berikut ini beberapa di antaranya :

  1. Melatih kesabaran

Nah ini barangkali salah satu faktor kenapa lulusan pesantren orangnya cenderung penyabar. Sebab, dia emang udah dibekali kesabaran dari sejak ikut ngaji kilatan. Lha gimana nggak sabar? Kadang, dalam mencatat tafsir yang dituturkan kiai atau ustaz, kita mesti ngikut intonasi beliau. Salah seorang ustaz yang saya ikuti pengajiannya dulu, misalnya, kalau baca kitab cepetnya masyaallah. Mungkin karena saking fasihnya beliau. Tapi saya malah jadi nggak bisa bedain beliau lagi baca kitab atau kumur-kumur. Dan kalau frustasi nggak bisa ngikutin intonasi beliau, saya biasanya memilih tidur daripada kesal sendiri.

Selain intonasi, biasanya kita juga mesti menyesuaikan ketahanan pengampu dan ketebalan kitabnya. Kalau pengampunya tahan lama dan kitabnya tebel banget, terus kita mesti selesai dalam dua minggu, bisa dibayangkan secepat dan selama apa beliau akan membaca. Itu pun masih ditambah godaan kipas angin masjid yang perlahan berusaha melelapkan mata.

  1. Menambah wawasan

Oh, ini jelas. Ada banyak hal yang bisa dibahas kitab-kitab klasik. Fiqih, tafisir jalalain, hikayat, dan lain sebagainya. Salah satu favorit saya dkk adalah ikut kajian Qurratul ‘Uyun. Ini kitab yang penting banget buat yang mau nikah. Dulu saya belajar ini supaya bisa menyenangkan istri kelak, hehehe.

  1. Menjauhi maksiat

Walaupun Prabowo Subianto bisa saja melakukan deklarasi sampai 10 kali dan bikin orang-orang geregetan, kemudian menjelek-jelekkan dia, saya kira santri yang ikut ngaji kilatan di pesantren nggak akan peduli soal itu. Atau kalau misalnya, Mia Khalifa tiba-tiba memutuskan bikin video baru, juga nggak akan ada santri yang punya waktu luang buat mengunduhnya. Lha gimana? Wong tiap hari mesti nambal catatan tafsir kitab supaya bisa mudik. Habis itu, mereka juga nggak boleh telat ikut ngaji kilatan. Nyatet sambil ngikutin intonasi ustad yang kelewat cepat plus usaha nahan ngantuk pas ngaji aja udah susahnya luar biasa.

Terakhir diperbarui pada 27 September 2021 oleh

Tags: PesantrenRamadanSantri Kilat
Akhyat Sulkhan

Akhyat Sulkhan

Artikel Lainnya

5 Kebiasaan Orang Indonesia tiap Habis Nerima THR mojok.co

5 Kebiasaan Orang Indonesia tiap Habis Nerima THR

28 April 2022
3 Hal yang Membuat HRD Ketar-ketir Selama Ramadan saat Seleksi Karyawan

3 Hal yang Membuat HRD Ketar-ketir Selama Ramadan saat Seleksi Karyawan

25 April 2022
Kiamat Sudah Dekat Adalah Sinetron Deddy Mizwar Paling Genuine Terminal Mojok.co

Kiamat Sudah Dekat Adalah Sinetron Deddy Mizwar Paling Genuine

18 April 2022
3 Rekomendasi Tempat Takjil di Bukittinggi, Dijamin Bikin Ngiler!

3 Rekomendasi Tempat Takjil di Bukittinggi, Dijamin Bikin Ngiler!

9 April 2022
Kesepian saat ramadan di kampung halaman

Kesepian Saat Ramadan di Kampung Halaman, Kamu Nggak Sendiri!

7 April 2022
5 Kebiasaan Unik Orang Madura Saking Antusiasnya Sambut Ramadan Terminal Mojok.co

5 Kebiasaan Unik Orang Madura Saking Antusiasnya Sambut Ramadan

6 April 2022
Pos Selanjutnya
berbenah

Belajar Ikhlas dari Berbenah ala Marie Kondo

Terpopuler Sepekan

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan Terminal Mojok.co

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan

18 Mei 2022
4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja Terminal Mojok.co

4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja

19 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa Terminal Mojok

Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa

17 Mei 2022
Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
Harapan untuk 'Gubernur Baru' Jogja yang Akan Dilantik

Harapan untuk ‘Gubernur Baru’ Jogja yang Akan Dilantik

22 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Affandi dalam Pusaran Bulan Mei dan PKI
    by Ali Ma'ruf on 23 Mei 2022
  • Berhasil Merajut Transportasi Nusantara, Menhub Dianugerahi Gelar Doktor Hc dari UGM
    by Yvesta Ayu on 23 Mei 2022
  • Sultan Lantik Pj Walikota Jogja dan Pj Bupati Kulon Progo
    by Yvesta Ayu on 22 Mei 2022
  • 46 Tahun PSS Sleman: Masuk Dunia Metaverse tapi Manajemen Masih Lelet 
    by Gusti Aditya on 22 Mei 2022
  • Mie Ayam Om Karman, Filosofi Meja Terisi, dan Semangat Perantau Wonogiri
    by Hammam Izzuddin on 22 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In