Gara-gara sering menonton adegan ini, saya sampai pernah membeli mi instan bermerek Korea di Indomaret, memasak dan memakannya langsung dari pancinya, dengan tutup panci sebagai piringnya. Hasilnya? Tentu saja saya merasa keren. Berasa kayak Lee Min Ho! Tapi, ya cuma sampai di situ.
Dimakan langsung dari panci atau pakai mangkok, mi ya tetap mi, rasanya akan sama saja. Bahwa saya merasa keren saat melakukannya, itulah hebatnya propaganda mereka.
Dan mi instan Korea itu, gimana ya bilangnya, kurang enak. Kalau kata saya sih masih enakan Mie Sedaap.
#3 Adegan makan dan minum soju di warung tenda kaki lima
Ini yang agak gawat. Saya menduga, adegan ini adalah langkah awal dari pemerintah Korea untuk memperkenalkan warung tenda kaki lima mereka. Pada saatnya nanti, saat pikiran kita sudah terbiasa, mereka akan mengekspor tenda-tenda tersebut ke seluruh dunia.
Pemerintah Korea pasti berpikir suatu saat kelak warung-warung tenda mereka akan bisa menginvasi dan menggantikan warung-warung tenda kita. Tapi tenang saja, yang seperti itu nggak akan pernah terjadi.
Kita masih punya kebudayaan kita sendiri: angkringan kaki empat dengan nasi kucing, sate koyor, dan teh nasgitelnya. Dan saya yakin, sampai kapan pun, angkringan kita nggak akan tergantikan oleh warung tenda mereka.
#4 Adegan marah-marah di pinggir jalan
Ini adalah adegan dalam drama Korea yang menurut saya paling absurd. Adegan ini tergolong baru. Setidaknya saya baru melihatnya di drakor keluaran 2018 ke atas. Sebelumnya saya nggak pernah melihatnya. Biasanya, setting-nya di samping mobil di pinggir jalan bebas hambatan, dengan latar belakang jalanan yang bagus dan pemandangan yang cantik.
Sebenarnya masih banyak adegan-adegan lain yang sering muncul di drama Korea. Tapi kita cukup membahas sampai empat saja. Soalnya kalau dibahas semua, kalian nanti pasti bosen, dan saya juga pasti capek. Padahal kalau dimuat seperti ini, bayarannya sama saja.
Oke, kembali ke adegan keempat ini.
Saya masih agak bingung memikirkan adegan ini. Pesan apa yang ingin disampaikan? Siapa yang disasar? Dan lebih jauh, perusahaan apa yang mensponsori?
Dugaan terbaik saya, adegan ini adalah pesanan dari perusahaan konstruksi Korea. Entah BUMN-nya atau swasta. Dan yang disasar adalah para pemegang kebijakan di negara-negara berkembang seperti Indonesia, yang mereka berharap semoga saja ada yang menyukai drama Korea.
Lalu, apa pesannya? Jelas, kan!
Serahkan proyek infrastruktur di negara Anda kepada perusahaan-perusahaan kami. Akan kami buat negara Anda menjadi secantik negara kami. Dan lihatlah, bahkan adegan marah-marah di pinggir jalan pun akan jadi tampak menggemaskan.
Kalau memang benar seperti itu, saya sih nggak keberatan. Ya biar proyek infrastruktur kita nggak cuma DDC. Dikit-dikit Cina, dikit-dikit Cina. Sekali-sekali Korea lah. Absurd sih, tapi siapa yang tahu.
Jadi, sudahkah kalian menonton drama Korea hari ini?
Penulis: Masjudi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Drama Korea Bebas Adegan Ciuman.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.