Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Pesan Cinta untuk para Wibu yang Sering Mengandaikan Jepang Menang PD-II

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
7 Juni 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Seumur-umur saya nggak pernah milih-milih orang saat bergaul. Mau apa pun latar belakangnya, saya pasti ajak ngobrol. Yang penting punya etika, baik, dan tidak kriminal alias merugikan orang secara materi atau mental, ya. Mau itu orang kanan, kiri, atas, bawah, sampai wibu, saya punya teman-teman yang begitu.

Ngomong-ngomong soal wibu, saya punya banyak teman-teman wibu yang bisa saya klasifikasi saking banyak jenisnya. Tapi, kira-kira ada tiga jenis yang sering saya temui secara keseluruhan. Saya bisa bilang ini valid karena saya sendiri adalah pelaku, sekaligus orang yang bergaul dengannya mereka.

Pertama, kasual wibu atau yang menyukai pop culture Jepang secara kasual atau secukupnya. Nggak terlalu berlebihan, dan cukup menikmati untuk diri sendiri atau ke orang yang paham. Orang yang begini nyaru sebagai wibu karena nggak pernah “pamer” soal itu. Saya termasuk yang ini, sih. Iya, saya suka anime dan manga, bahkan sampai mendengarkan musik-musik Jepang tapi nggak pernah “pamer” ke orang-orang lain. Era anying, ai sia.

Kedua, wibu yang intermediate. Mereka adalah wibu yang agak “pamer”, seperti mengenakan baju dan jaket akatsuki misalnya. Tapi, ngomong masih biasa dan normal. Cuma, dari luar kita tahu kalau ini orang tuh wibu, gitu. Tapi, ya, kadang-kadang kalau lagi kumat malah aneh banget asli. Biasanya mereka suka pakai tas laptop. Anjir stereotip, tapi kebanyakan gitu, sih.

Ketiga, wibu yang sangat akut. Akut parah. Mereka biasanya ngomong campur Jepang tapi nggak bisa hiragana, katakana, apalagi kanji. Udah gitu kelakuan bikin malu. Nggak bisa bedain mana dunia nyata dan anime. Untuk yang ketiga ini, saking akutnya pernah saya temui ngomong begini, “Andai Nihon (Jepang) menang PD (Perang Dunia) II, watashi (uwekkk) yakin Indonesia akan seperti Akihabara dan semua orang wibu.”

Hmmm. Untuk orang yang pernah ngomong gitu, dari lubuk hatiku yang paling dalam saya ingin katakan: Goblokkkkk. Kalau mengandai-andai tuh yang bener-bener aja ngapa, makanya itu otak jangan dipakai nonton anime doang. Baca buku, belajar sejarah, kek.

Orang-orang kayak tadi ini yang bikin wibu itu sebagai hal yang jelek. Syukurlah, belakangan wibu mulai berkurang cap jeleknya karena banyak yang mulai menerima kultur ini seiring dengan banyaknya anime bagus yang menarik atensi orang-orang. Orang-orang banyak yang suka, mereka pada seneng jadi wibu. Alhamdulillah. Tapi, ya, orang-orang yang akut kayak di atas masih ada. Masih ada dan lumayan banyak, loh. Nggak sekali dua kali saya ketemu orang yang berandai-andai kayak gitu.

Untuk teman-teman wibu, tolonglah sadar dan gunakan akalnya untuk berpikir. Oh iya, saya di sini akan menjelaskan alasan kenapa andai-andai semacam itu sangatlah bodoh sekali. Iya, pengandaian kalian soal Indonesia yang masih dijajah Jepang akan terlihat seperti Akihabara dan anime di mana-mana kalau Jepang menang PD-II. Sini saya ceritakan.

Baca Juga:

Demi Pacar, Saya Rela Menyukai Minuman Matcha yang Selama Ini Dibenci karena Rasanya Mirip Rumput

Pengalamanku sebagai Warga Lokal Jepang Merasakan Langsung Sistem Siaga Bencana di Jepang: Jauh Lebih Siaga Menghadapi Bencana, Jauh ketimbang Indonesia

#1 Kemajuan Asia Raya? MIMPI!

Jepang hari ini memang dikenal sebagai maju dengan bermacam-macam inovasi teknologi yang mereka buat. Saya sendiri pun mengakui akan hal itu. Etos kerja mereka setelah kalah perang tidak hancur. Hari ini, mereka malah menjadi salah satu negara yang terkemuka di dunia dalam hal teknologi. Tapi ingat, mereka begitu karena kalah perang. Lantaran kalah perang. Sekali lagi. Kalah perang. Karena bagi mereka, dirasa invasi militer tidak bisa menjadi jalan menuju kejayaan, mereka menggunakan alternatif lain.

Coba kalau menang PD-II, yakin sih mereka akan tetap inovasi dalam teknologi. Yakin banget. Tapi, ya, apa iya bangsa yang dijajah mereka akan dapat “bagian” dari kemajuan tersebut? Nggak bakalan lah.

Jepang di masa PD-II adalah penjajah paling banyak janji bohong. Lihat saja, janji sebagai saudara tua dan melindungi Indonesia, tapi malah mengadakan romusha. Belum sederet kerja paksa dalam bentuk lain pada masa pendudukan Jepang, yang pastinya akan terus berlanjut kalau Jepang menang PD-II.

#2 Anime mungkin ada, tapi….

Anime mungkin akan tetap ada, wong sejarah anime saja jauh sebelum PD-II meletus. Diperkirakan anime sudah ada dari 1907, jauh sebelum ada Astro Boy yang katanya adalah anime paling pertama. Nih kalau penasaran soal sejarah anime. Saat PD-II ada juga sih anime, tapi pasti isinya tentang propaganda Dai Nippon doang.

Nggak mungkin lah isinya ada cinta-cintaan, apalagi kepikiran genre Isekai. Kagak bakal ada. Kalau Jepang menang, say goodbye buat Naruto, One Piece, Bleach, dan lain sebagainya. Anime bakal ada dengan isi penuh propaganda. Baik itu isinya menjelek-jelekkan musuh atau propaganda tentang kedigdayaan Dai Nippon. Mamam tuh anime.

#3 Kebebasan bangsa Indonesia hanya mimpi

Romusha hanya salah satu penyebab hal tersebut, belum lagi paksaan untuk ikut ke medan perang jika memang Jepang memimpin PD-II. Tahu Kamikaze? Siap-siap saja untuk hal itu. Masyarakat Indonesia diajarkan untuk menjadi pilot pesawat hanya untuk bunuh diri.

Belum lagi nasib perempuan yang banyak menjadi Jugun Ianfu dan korban rudapaksa tentara Jepang. Kebebasan beragama? Apa itu? Menundukkan badan kepada Tenno Heika dan menyembah Amaterasu adalah hal yang harus dilakukan. Islam, Kristen, Hindu, dan apa pun kepercayaan harus tunduk. 

Kekayaan alam kita habis, aspal diambil untuk bagusnya jalan Jepang, dan emas-emas dijadikan perhiasan oleh perempuan Jepang yang jelita itu. Berbanding terbalik dengan perempuan bangsa Indonesia yang hanya jadi pemuas nafsu bejat tentara Jepang. Masih yakin untuk mendambakan Jepang menang PD-II?

Kalau masih batu, baca literasi-literasi akan kejamnya Jepang di Indonesia saat zaman penjajahan. Coba baca buku-buku karya Aiko Kurasawa, salah seorang sejarawan asal Jepang yang menceritakan bangsanya adalah bangsa yang kejam saat di Indonesia. Jangan malas mencari, jangan malas-malasan dengan hanya nonton anime dan banyak mengandai-andai.

BACA JUGA 4 Hal yang Paling Sering Bikin Kaum Wibu Ribut dan artikel Nasrulloh Alif Suherman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Juni 2021 oleh

Tags: animeAnime Terminaljepangperang duniawibu
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis partikelir. Menulis di selang waktu saja.

ArtikelTerkait

5 Kebiasaan Buruk Orang Indonesia yang Bakal Hilang kalau Tinggal di Jepang Terminal Mojok

5 Kebiasaan Buruk Orang Indonesia yang Bakal Hilang kalau Tinggal di Jepang

9 Agustus 2022
ByĹŤsoku 5 Centimeter Adalah Anime yang Paling Bikin Sakit Hati terminal mojok.co

ByĹŤsoku 5 Centimeter Adalah Anime yang Paling Bikin Sakit Hati

28 Mei 2021
5 Alasan Banyak Pemain Asal Jepang Memilih Berkarier di Liga Indonesia

5 Alasan Banyak Pemain Asal Jepang Memilih Berkarier di Liga Indonesia

7 Juni 2022
Karakter Anime Ganteng yang Harus Bikin Konten TikTok POV terminal mojok.co

Karakter Anime Ganteng yang Harus Bikin Konten TikTok POV

16 Oktober 2020
Budaya Pop Jepang, Nasibmu Kini Terminal Mojok

Budaya Pop Jepang di Indonesia: Nasibmu Kini

24 Juli 2022
5 Hal yang Terjadi di Jepang Saat Musim Hujan Tiba

5 Hal yang Terjadi di Jepang Saat Musim Hujan Tiba

23 Juni 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.