Sudah sejak 2016 hingga 2025 ini, hampir setiap hari, saya melintas di pertigaan Mbesi Jalan Kaliurang. Pertigaan ini menjadi titik penting dalam perjalanan saya setiap hari dari rumah di daerah Minggir ke kantor Mojok di Perum Sukoharjo Indah A8, Desa Sukoharjo, Ngaglik, Sleman.
Panas dan hujan, pagi atau sore, siang atau malam, pertigaan pertigaan Mbesi Jalan Kaliurang ini menebar ancaman. Saya sedang membicarakan “ancaman” ya. Bukan berarti pertigaan ini rawan kecelakaan. Cuma, di level tertentu, pertigaan penting di Sleman ini memang berbahaya.
Berikut saya jelaskan alasannya
Daftar Isi
Lampu lalu lintas pertigaan Mbesi Jalan Kaliurang sering mati
Kalau boleh membandingkan, lampu lalu lintas pertigaan Mbesi Jalan Kaliurang ini paling sering mati. Ini jika kita membandingkannya dengan lampu lalu lintas di pertigaan Jalan Kapten Haryadi dan pertigaan Jalan Damai. Pemkab Sleman seharusnya sudah mencatat fenomena ini.
Matinya lalu lintas di pertigaan Mbesi Jalan Kaliurang ini berbahaya. Pasalnya, kalau dari arah selatan hendak ke timur (masuk Jalan Besi Jangkang), harus belok kanan dan membelah arus. Masalahnya, arus dari utara yang harus dibelah, sering melaju dengan kencang.
Sudah begitu, ada saja pengendara yang bebal dan egois. Lantaran dari utara mau ke selatan itu merasa “jalannya lurus”, jadi wajib didahulukan. Nah, kalau hal ini terjadi, beberapa kali saya melihat ada yang saling memaki. Namun, untungnya, ya selesai di saling memaki. Nggak sampai adu pukul. Mereka langsung melaju setelah selesai memaki.
Keberadaan Indomaret di lokasi tusuk sate
Nah, keberadaan Indomaret ini memang rada pelik. Jadi, Indomaret ini berada di sisi barat menghadap ke timur. Posisinya persis di seberang Jalan Besi Jangkang. Kalau kamu dari Jalan Besi mau ke Indomaret, harus sangat waspada. Begini kondisinya.
Misal kamu dari timur (Jalan Besi Jangkang). Selesai mengantre lampu lalu lintas, kamu lurus dan melaju pelan. Mata pasti mengarah ke kiri dari arah selatan.
Nah, dari selatan pertigaan Mbesi Jalan Kaliurang, kalau mau lurus ke utara, harus ikut lampu lalu lintas. Kalau merah, ya berhenti. Sayangnya, lagi dan lagi, ada saja pengendara goblok yang menerobos lampu lalu lintas. Biasanya, mereka yang melanggar aturan, pasti melaku kencang.
Maka, beberapa kali terjadi, yang dari timur mau ke barat (mau ke Indomaret), malah harus mengalah dengan pengendara goblok dari selatan. Kalau saja yang dari selatan mau mengalah, potensi kecelakaan pasti lebih kecil.
Kondisi berbahaya juga terjadi ketika orang selesai berbelanja di Indomaret dan mau ke arah timur (masuk Jalan Besi). Harus bagaimana? Ikut arus dari utara, yang mana harus sabar sekali menunggu pengendara yang hendak ke selatan untuk selesai melaju? Keburu lampu lalu lintas menyala merah.
Ikut arus lampu lalu lintas dari selatan? Lagi-lagi harus mau mengalah dengan mereka yang melaku ke utara dulu. Keburu merah lagi. Keragu-raguan dan tidak waspada ketika menyeberang ini bikin kondisi jadi bahaya.
Trotoar rusak parah khas Sleman
Jadi, ada satu titik di pertigaan Mbesi Jalan Kaliurang yang bisa jadi ancaman di kala musim hujan. Titik yang saya maksud ada di trotoar lampu merah sebelah utara. Tepatnya di depan toko helm dan masker. Trotoar di sana rusak parah dan bisa jadi ancaman ketika turun hujan deras.
Saya melihat beberapa trotoar di Sleman dalam kondisi yang sama. Rusaknya melebihi konsep kata “rusak” kalau ngomongin trotoar. Maksud saya, rusaknya tuh kebangetan dan jatuhnya membahayakan pejalan kaki dan pengendara. Trotoar lain yang rusaknya kebangetan ada di Jalan Godean, sebelah barat perempatan Jalan Kabupaten.
Keberadaan trotoar yang remuk begini di pertigaan Mbesi Jalan Kaliurang bisa bikin pengendara terpeleset. Saya harap Pemkab Sleman segera memperbaiki fasilitas umum ini. Nggak hanya di pertigaan Mbesi Jalan Kaliurang, tapi juga di semua trotoar yang rusaknya kebangetan.
Penulis: Yamadipati Seno
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Jalan Kaliurang Sisi Selatan, Mimpi Buruk para Pengendara di Jogja
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.