Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pertanyaan “Bahasa Inggris kok Nggak Kursus Aja?” Mungkin Ada Benarnya

Muhammad Bintang Aldijana oleh Muhammad Bintang Aldijana
12 Desember 2020
A A
Pertanyaan ‘Bahasa Inggris kok Nggak Kursus Aja?’ Mungkin Ada Benarnya Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Bagi orang yang kuliah di jurusan Bahasa atau Sastra Inggris, tentu tidak asing dengan pertanyaan: “Bahasa Inggris kok nggak kursus aja?”. Pertanyaan semacam itu biasa diajukan oleh teman, tetangga atau saudara ketika tahu ada orang dekatnya yang mengambil kuliah jurusan Bahasa Inggris.

Menurut saya, pertanyaan seperti itu sah-sah saja. Walaupun, akan ada yang tidak suka atau tersinggung kalau mereka yang belajar bahasa Inggris di kampus atau universitas dibandingkan dengan mereka yang “hanya” belajar bahasa Inggris di tempat kursus.

Sebagai mahasiswa yang belajar bahasa Inggris di kampus, saya tidak mempermasalahkan jenis pertanyaan yang secara tersirat membanding-bandingkan seperti itu. Karena belajar bahasa Inggris di tempat kursus mungkin tidak lebih merepotkan daripada mempelajari bahasa Inggris di tingkat universitas.

Pertama, belajar bahasa Inggris di tempat kursus tidak perlu mempelajari bahasa Inggris selain dari bahasa Inggris ala British (British English) dan Amerika (American English). Orang yang belajar bahasa Inggris di tingkat universitas, terutama konsentrasi Linguistik, mesti repot mempelajari banyak varietas dari bahasa Inggris.

Dalam teori World Englishes misalnya, bahasa Inggris dibagi menjadi tiga lingkar. Tiga lingkar itu terdiri dari Inner Circle (bahasa Inggris yang digunakan oleh penutur aslinya seperti British dan American English), Outer Circle (bahasa Inggris yang digunakan oleh penutur dari daerah yang merupakan eks jajahan Inggris atau Britania Raya, seperti Malaysia dan Singapura), dan Extending Circle (bahasa Inggris yang digunakan sebagai Lingua Franca dalam konteks akademik, karena daerah penuturnya tidak terlibat langsung dengan Inggris atau Britania Raya).

Oleh karena itu, belajar bahasa Inggris di tempat kursus tidak akan mengenal istilah ribet dengan banyaknya jenis bahasa Inggris dan cukup tahu kalau bahasa Inggris itu cuma ada British dan American English.

Kedua, belajar bahasa Inggris di tempat kursus tidak perlu repot-repot mempelajari bahasa Inggris dialek Afrika yang “nyeleneh” dan terkesan menyimpang dari bahasa Inggris yang standar.

Dalam bahasa Inggris standar misalnya, kalimat negatif harus menggunakan kata kerja bantu (auxiliary verb) yang sesuai dengan subjek untuk melekatkan kata keterangan “not” dalam kalimat. Misalnya untuk menyatakan seseorang tidak meminum alkohol, kalau subjeknya adalah orang pertama tunggal “I” atau saya, kalimatnya akan menjadi “I do not drink alcohol”. Kalau subjeknya adalah orang ketiga tunggal “he” (dia laki-laki) atau “she” (dia perempuan), kalimatnya harus menggunakan kata kerja bantu yang berbeda seperti dalam kalimat “he does not drink alcohol” atau “she does not drink alcohol”. Namun, dalam bahasa Inggris dialek Afrika atau biasa disebut Black English, aturan baku seperti itu tidak akan ditemui.

Baca Juga:

Apa Urgensi Belajar Bahasa Portugis? Ketemu Bahasa Inggris Aja Masih Nangis!

Tanpa Les, Tanpa Bimbel: Cerita Mahasiswa yang Selalu Dapet Skor TOEFL 500-an Berbekal Nonton Film dan Main Video Game

Dalam bahasa Inggris dialek Afrika atau Black English, siapapun subjek dalam kalimat akan menggunakan kata kerja bantu (auxiliary verb) yang sama yang berbunyi “ain’t”. Entah subjeknya I, you, he, she, atau lainnya cukup menggunakan kata bantu “ain’t” dalam kalimat. “I ain’t drink alcohol” dan “He ain’t drink alcohol” adalah kalimat yang sama-sama dapat diterima dalam bahasa Inggris dialek Afrika.

Oleh karena itu, mereka yang belajar bahasa Inggris di kursusan sebenarnya tidak perlu repot-repot mempelajari bahasa Inggris dengan dialek yang sebenarnya lebih mudah. Fisikawan masyhur sekelas Stephen Hawking yang bukan orang Afrika pun pernah menggunakan dialek yang mudah ini dalam pernyataannya yang terkenal. Dia pernah mengatakan “black hole ain’t as black as they are painted” yang artinya “lubang hitam itu tidak sehitam yang digambarkan”.

Ketiga, belajar bahasa Inggris di kursusan tidak perlu lelah untuk mengenal konsep dekonstruksi yang diajarkan di jurusan Sastra Inggris. Menurut teori dekonstruksi, hierarki antara suatu hubungan biner atau berpasangan itu tidak terjadi secara “natural”, melainkan dekonstruksi dalam hubungan tertentu secara sosial.

Dalam World Englishes misalnya, penutur asli bahasa Inggris akan dipertentangkan secara biner dengan yang bukan penutur asli bahasa Inggris (native vs non-native). Kemudian, secara hierarki penutur asli bahasa Inggris akan ditempatkan di atas yang bukan penutur asli bahasa Inggris. Apakah hal itu terjadi secara natural? Tentu saja tidak. Setidaknya bagi yang pernah belajar teori dekonstruksi di kampus akan mendekonstruksi tatanan hierarki yang “kurang fair” seperti itu. Karena sampai kapanpun penutur non-asli dari bahasa Inggris akan dianggap inferior dibandingkan penutur aslinya.

Berbeda halnya kalau ukuran yang dipakai bukanlah nativeness, melainkan aspek multilingual dari penggunaan bahasa. Apakah penutur asli bahasa Inggris akan tetap berada di atas hierarki dibandingkan penutur bahasa yang menggunakan lebih dari satu bahasa? Apakah penutur asli bahasa Inggris masih lebih superior dari orang Indonesia yang bisa menggunakan bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa daerah dalam waktu bersamaan? Tentu urusannya akan jadi berbeda. Sebab itu, belajar bahasa Inggris di kursusan itu akan lebih menghemat waktu dan tenaga karena tidak perlu mendekonstruksi pemikirannya, dan tetap silau dengan bahasa Inggris ala British dan Amerika yang merupakan segalanya dalam belajar bahasa Inggris.

Dari alasan-alasan itulah pertanyaan “Bahasa Inggris kok nggak kursus aja?” sebenarnya adalah normal, bahkan mungkin ada benarnya. Saya pun sebelum melanjutkan kuliah di universitas juga mengikuti kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris yang kebetulan masih dekat dengan tempat tinggal saya.

Jadi, teman-teman yang belajar bahasa Inggris di kampus atau universitas tidak perlu tersinggung lagi jika ada teman, saudara, tetangga, atau bahkan netizen di media sosial yang mengatakan pertanyaan seperti itu. Karena seperti yang telah saya kemukakan dalam alasan-alasan saya, pertanyaan itu mungkinlah benar. Belajar bahasa Inggris kalau bisa ditempuh lewat kursusan kenapa mesti repot-repot pergi ke universitas? Sungguh pertanyaan yang masuk akal.

BACA JUGA Menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Lingua Franca di Kampung Inggris dan tulisan Muhammad Bintang Aldijana lainnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Desember 2020 oleh

Tags: Bahasa Inggris
Muhammad Bintang Aldijana

Muhammad Bintang Aldijana

Lulusan Sastra Inggris UIN Malang dan tutor di Kampung Inggris Pare.

ArtikelTerkait

Cara Mahasiswa dapat TOEFL 500-an Tanpa Les atau Bimbel (Unsplash)

Tanpa Les, Tanpa Bimbel: Cerita Mahasiswa yang Selalu Dapet Skor TOEFL 500-an Berbekal Nonton Film dan Main Video Game

26 Oktober 2025
7 Rekomendasi Film British Accent yang Membuat Pronunciation Kalian seperti Lulusan Oxford Mojok.co

7 Rekomendasi Film British Accent yang Membuat Pronunciation Kalian seperti Lulusan Oxford

22 Desember 2023
3 Kesalahan Umum Penulisan Bahasa Inggris yang Terjadi di Sekitar Kita

3 Kesalahan Umum Penulisan Bahasa Inggris yang Terjadi di Sekitar Kita

15 Februari 2021
Rekomendasi Situs Cek Grammar Online yang Bisa Membungkam Para Grammar Nazi Mojok.co

Rekomendasi Situs Cek Grammar Online yang Akan Membungkam para Grammar Nazi

26 Oktober 2023
4 Alasan Tetap Gagal Meraih Skor TOEFL Bagus meski Sudah Ikut Kursus bahasa inggris

4 Alasan Tetap Gagal Meraih Skor TOEFL Bagus meski Sudah Ikut Kursus

13 Februari 2022
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare Kediri yang Bikin Kecewa

Nggak Semua Orang Pare Ngerti Bahasa Inggris, Bro! Kau Pikir Semua Orang Pare Hidup di Kampung Inggris?!

5 September 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.