Salah satu destinasi wisata favorit di Semarang adalah Cimory on The Valley. Di samping lokasinya yang cukup strategis, Cimory juga menawarkan berbagai hiburan yang dapat dinikmati pengunjung segala usia. Bukan hanya mini zoo dan deretan sudut foto menarik, aneka aktivitas edukasi serta ragam kuliner juga tersaji di sana.
Saking tingginya minat orang pada Cimory, sudah pasti tujuan rekreasi ini dipadati pengunjung di musim libur Lebaran nanti. Agar acara bersenang-senang di Cimory tetap berjalan lancar, sebaiknya empat hal berikut perlu dipersiapkan. Terlebih, bagi wisatawan yang membawa serta anak kecil.
#1 Datanglah di pagi hari, sengat matahari di Semarang sungguh tak bisa ditoleransi
Hal vital pertama yang mesti dicamkan yaitu jam kedatangan. Pada hari biasa, pembelian tiket masuk dibuka pada pukul 9 pagi. Sementara di hari libur atau akhir pekan, Cimory Semarang mulai beroperasi sejak jam 8 pagi. Bila memungkinkan datanglah pada saat jam buka. Di samping menghindari antrean panjang di loket, pengunjung juga akan lebih leluasa berpetualang.
Keuntungan lainnya adalah tidak perlu bermusuhan dengan terik matahari. Pasalnya, suhu udara siang hari di Semarang sungguh bikin emosi. Padahal hampir seluruh bagian di Cimory merupakan area terbuka. Namun jika terpaksa bertandang siang, kenakan topi dan bawa air minum sendiri guna mengantisipasi dehidrasi.
#2 Pastikan sudah isi perut dulu sebelum mampir Cimory Semarang, bawa bekal makanan sendiri jika perlu
Kedua, yakinkan sudah sarapan sebelum sampai Cimory. Sebab, mengitari keseluruhan area Cimory cukup menguras tenaga. Wajar saja, Cimory tediri atas beberapa bagian atraksi. Beberapa di antaranya yang masih aktif dioperasikan hingga saat ini adalah Diary Land Mini Zoo, Taman Miniatur Dunia Minimania, dan Sakura Park. Itu pun belum ditambah lokasi kolam renang, restoran, dan toko buah tangan.
Luas area yang demikian cukup melelahkan ketika berkeliling dengan berjalan kaki. Ditambah lagi, jalurnya sering kali naik turun mengikuti permukaan tanah. Rasa lapar lantaran kehabisan energi sangat mungkin melanda. Sayang, restoran di sana baru buka selang satu jam setelah jam buka loket. Tak hanya itu, pada masa liburan daftar tunggu restoran sering kali mengular.
#3 Siapkan baju bersih untuk ganti serta pakai sandal gunung daripada sepatu
Bukan hanya masalah jam dan isi perut yang harus dipikirkan, soal outfit tak luput pula jadi perhatian. Pertama, kenakan sandal gunung yang mendukung kenyamanan kaki karena pengunjung akan banyak berjalan dan mendaki. Ketimbang sepatu, sandal gunung jauh lebih sesuai karena beberapa atraksi di Cimory Semarang melibatkan air.
Sepatu yang basah justru membuat kaki lembap, bau, dan menimbulkan potensi masuk angin. Masih dengan alasan yang sama, baju ganti juga tak boleh ketinggalan. Di samping agar tidak terus mengenakan pakaian basah, mengganti pakaian turut menghindarkan risiko bau badan akibat keringat dan bersentuhan dengan hewan saat berinteraksi.
#4 Kenakan jas hujan sekali pakai ketimbang membawa payung di Cimory Semarang
Sampai menjelang Lebaran kali ini, cuaca di Semarang masih tak menentu. Bisa saja dalam satu hari terdapat dua cuaca ekstrim sekaligus, terik dan hujan. Oleh sebab itu, pengunjung Cimory Semarang wajib bersiap diri mengingat lokasi tamasya tersebut didominasi ruang terbuka.
Akan tetapi membawa payung kurang direkomendasikan. Pasalnya, selain repot menenteng, payung tak cukup efektif menepis air hujan apalagi jika disertai angin. Daripada tidak dapat menikmati fasilitas di sana sama sekali, menggunakan jas hujan sekali pakai jauh lebih praktis dan tidak menghalangi gerak tubuh.
Bagi pejuang libur Lebaran di Semarang, mencoret Cimory dari daftar kunjungan adalah larangan. Supaya lelah perjalanan terbayarkan, segala syarat di atas pantang diabaikan. Akan tetapi, faktor lain yang tak kalah krusial dipersiapkan tentu isi dompet yang tebal. Sebab, meski harga tiket masuk terhitung terjangkau, setiap wahana edukasi yang hendak dicoba memerlukan pembayaran terpisah.
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Tempat Wisata yang Sebaiknya Dihindari di Semarang selama Libur Akhir Tahun.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
