Melihat Persaingan Ayam Geprek Bu Rum dan Ayam Geprek Bu Made di Sleman dari Berbagai Sisi

Melihat Persaingan Ayam Geprek Bu Rum dan Ayam Geprek Bu Made di Sleman dari Berbagai Sisi

Melihat Persaingan Ayam Geprek Bu Rum dan Ayam Geprek Bu Made di Sleman dari Berbagai Sisi (raturecipe via Wikimedia Commons)

Buat yang sudah pernah tinggal di Jogja atau gemar berburu kuliner, tentu sudah nggak asing dengan warung makan yang saya sebutkan di judul. Ya, ayam geprek Bu Rum dan Bu Made adalah dua warung ayam geprek yang tersohor dan berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Jogja. Kabupaten Sleman memang merupakan daerah penyumbang terbanyak makanan viral dan favorit mahasiswa.

Konon, warung ayam geprek Bu Rum merupakan pelopor ayam geprek pertama di Jogja. Hingga kini Bu Rum telah memiliki 4 cabang di Jogja. Akan tetapi yang menjadi menarik untuk dibahas adalah di dekat warung Bu Rum ada warung Bu Made.

Ayam geprek Bu Made nggak kalah dari Bu Rum. Walau Bu Rum hadir lebih dahulu, Bu Made tetap ramai dikunjungi. Kenapa bisa demikian? Kali ini saya akan mencoba melihat persaingan sengit dua warung geprek legendaris di Sleman ini dari berbagai sisi.

Letak dan luas warung

Seperti kita ketahui, positioning atau letak warung ayam geprek Bu Made ini lebih dulu daripada Bu Rum. Warung Bu Made juga lebih besar sehingga bisa menampung banyak orang. Jika kamu mau makan beramai-ramai, warung Bu Made bisa jadi pilihan utama.

Subjektivitas rasa ayam geprek

Banyak yang beranggapan bahwa ayam goreng Bu Rum ukurannya lebih besar daripada ukuran ayam Bu Made. “Kalau menurut saya, lebih puas makan ayam yang besar, Mbak, daripada ayam yang kecil,” ujar salah seorang pengunjung yang sedang makan di warung Bu Rum waktu saya temui.

Kita perlu mengingat kalau ukuran ayam yang besar juga membuat daging ayam terasa lebih keras. Selain itu, geprek Bu Rum memiliki rasa asin, gurih, dan manis. Jika bicara soal tingkat kepedasan, geprek Bu Rum juga terasa lebih pedas daripada Bu Made.

Sementara bagi orang-orang yang nggak suka pedas, geprek Bu Made bisa jadi pilihan tepat. Karena jika kita memesan ayam geprek yang nggak pedas, warung Bu Made punya talenan untuk menggeprek ayam yang nggak ada cabainya.

Pembeda berupa kuah tongseng

Kalau kita makan di warung Bu Made, kita akan mendapat seporsi kuah tongseng yang nggak bisa dijumpai di warung Bu Rum. Bagi orang-orang yang menyukai kehadiran kuah pada makanannya, kuah tongseng Bu Made ini sangat cocok di lidah. Pembeda inilah yang konon membuat ayam geprek Bu Made jadi tak kalah ramai dengan warung Bu Rum.

Perbedaan harga

Jika bicara masalah harga, sebetulnya ayam geprek termasuk kategori barang dengan inelastis, artinya permintaan pada makanan satu ini nggak banyak berubah jika harganya naik atau turun. Sebetulnya soal harga nggak jadi masalah, tapi bagi anak kos yang memiliki uang jajan menipis, hal ini bisa jadi masalah besar.

Harga ayam Bu Made lebih mahal daripada Bu Rum. Jika dibandingkan dengan lauk yang disediakan seperti terong goreng yang dicampur dan digeprek dengan ayam, ayam geprek Bu Rum adalah pilihan yang tak bisa diganggu gugat. Jadi kalau soal harga ya menyesuaikan dengan keadaan keuangan masing-masing individu.

Ayam geprek Bu Rum memiliki identitas merek

Beberapa hari yang lalu saya melakukan survei kecil-kecilan pada responden yang telah makan di warung Bu Rum dan Bu Made. Dari survei tersebut, hasilnya menyatakan bahwa ayam geprek Bu Rum saat ini masih menempati identitas merek yang tinggi. Maklum saja, Bu Rum memang menjadi pelopor ayam geprek pertama di Jogja.

Atmosfer di warung makan

Dari hasil survei kecil-kecilan yang saya lakukan juga diketahui bahwa warung Bu Made diminati banyak orang karena atmosfernya yang lebih baik daripada warung Bu Rum. Warung Bu Made lebih besar sehingga muat banyak orang dan nggak kotor.

Kesimpulannya, mau makan ayam geprek Bu Rum atau Bu Made sebenarnya ya sama saja. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kembali lagi, semua tergantung selera dan tentu saja isi dompet seseorang. Namun saya bisa menyimpulkan, dari persaingan sengit kedua warung geprek di Sleman ini, pelopor pertama tetap ada di hati masyarakat.

Penulis: Helena Yovita Junijanto
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Pengalaman Makan Ayam Geprek Bu Rum Pertama Kali: Yang Original Nggak Bakal Bikin Menyesal.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version