Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Perjuangan Perantau Indonesia Menikmati Tempe di Jepang

Primasari N Dewi oleh Primasari N Dewi
31 Maret 2022
A A
Tempe, Makanan Mewah bagi Perantau di Jepang Terminal Mojok

Tempe, Makanan Mewah bagi Perantau di Jepang (Ika Rahma H/Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di Indonesia, umumnya tempe dapat dengan mudah kita temui. Di warung sayur dekat rumah ada, di gerobak tukang sayur keliling ada, di supermarket pun jual tempe. Harganya pun cukup terjangkau. Tapi, kalau kalian pencinta tempe dan kebetulan merantau ke Jepang, bakal butuh perjuangan untuk bisa menikmati sajian dari kedelai ini, lho.

Tempe di Jepang

Sebenarnya, orang-orang Indonesia yang merantau ke Jepang—entah untuk studi atau bekerja—bukan sama sekali nggak bisa makan tempe di sana. Bisa sih, tapi harus merogoh kocek agak dalam. FYI, tempe plastik kotak yang kalau di warung sayur dekat rumah kita sebiji sekitar Rp3.000-Rp8.000, di Jepang harganya 1.100 yen untuk 3 biji. Kalau dihitung-hitung, satu tempe harganya sekitar 367 yen (atau sekitar Rp45.833). Wow!

Tempe mentah (Shutterstock.com)

Jadi, pencinta tempe yang sedang merantau ke Jepang memang harus bisa menahan diri kalau mau makan tempe di sana. Rasa tempenya pun tak seorisinal di Indonesia karena jenis kedelai yang digunakan berbeda. Kedelai Jepang ukurannya cenderung besar. Meski begitu, bisa makan tempe di Jepang sudah syukur banget, lho.

Sebenarnya usaha tempe di Jepang sudah ada sejak beberapa tahun silam yang dirintis oleh Pak Rustono. Brand yang blio usung bernama “Rusto’s Tempeh”. Pak Rustono sendiri pindah ke Jepang sejak tahun 1997 setelah menikah dengan orang Jepang. Di awal usaha, percobaannya membuat tempe gagal sampai berbulan-bulan, lho. Namun, akhirnya blio berhasil juga membuat tempe dan mulai dipasarkan di Jepang.

Awalnya, kebanyakan orang Jepang juga nggak terlalu suka tempe. Namun, sekarang omset produksi Rusto’s Tempeh per 5 hari sebanyak 16.000 biji. Wah, banyak juga, ya? Dengar-dengar, Pak Rustono ini sedang ekspansi tempe juga ke Cina, sampai-sampai diberi julukan “King of Tempe”.

Natto, makanan tradisional Jepang yang terbuat dari kedelai yang difermentasikan (Shutterstock.com)

Sebenarnya selain Rusto’s Tempeh, ada merek tempe lain seperti Sariraya yang dibuat oleh orang Indonesia juga, テンペ (Tenpe) yang dibuat oleh perusahaan Jepang, dan beberapa merek lainnya. Soal rasa, tempe buatan orang Indonesia memang yang paling mendekati rasa tempe orisinalnya di Indonesia. Kalau untuk テンペ (Tenpe), rasa dan penampilannya memang cukup berbeda dengan versi orisinalnya, malah cenderung mirip natto (makanan tradisional Jepang yang terbuat dari biji kedelai yang difermentasi dengan Bacillus subtilis).

Sekarang kalau perantau Indonesia kangen tempe di Jepang, selain bisa beli online, ya tinggal beli saja di halal food atau Indonesian food, biasanya sih selalu ada stoknya. Bagaimanapun karena tempe itu mudah busuk kalau dibiarkan di udara terbuka, mau nggak mau ia harus selalu disimpan di freezer agar awet.

Cara lain agar bisa menikmati olahan tempe

Sebenarnya ada cara lain yang bisa dilakukan perantau agar bisa menikmati tempe di Jepang, yaitu bikin sendiri. Hah, kok bisa? Ya bisa saja. Tinggal minta dikirimin ragi tempe dan kedelainya dari Indonesia, terus bikin sendiri. Kebanyakan jadi, kok, asal sesuai prosedur pembuatannya. Sebenarnya kedelai juga bisa beli kedelai Jepang, tapi mungkin penampilannya akan sedikit berbeda lantaran kedelainya besar-besar.

Baca Juga:

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Kedelai (Shutterstock.com)

Namun, ada satu hal yang mungkin perlu diperhatikan saat proses pembuatan tempe ini, yakni suhu udara atau suhu ruangan. Seperti yang kita ketahui, Jepang mengenal 4 musim dengan suhu udara yang naik turun sepanjang tahun, berbeda dengan suhu Indonesia yang relatif stabil setiap tahunnya. Jadi, untuk mengakalinya, saat membuat tempe di suhu dingin ya pemanas ruangannya dinyalakan. Biaya tagihan listriknya mungkin bakal lebih besar kalau dibandingkan dengan harga tempenya, ya. Tapi, bisa menikmati tempe hasil buatan sendiri itu priceless, sebuah pengalaman yang tak ternilai harganya. Lagi pula, di musim dingin memang tagihan listrik biasanya melonjak parah, kok.

Begitulah kira-kira perjuangan para perantau Indonesia untuk bisa menikmati tempe dengan harga mewah. Itu belum termasuk kalau pengin makan tempe bacem, lho. Gula jawa, daun salam, dan bumbu lainnya bakal beda cerita lagi. Makanya kalau sedang merantau di luar negeri jangan suka nge-scroll foto makanan Indonesia, deh. Kalau ngidam kan harus diturutin. Bahaya!

Penulis: Primasari N Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 31 Maret 2022 oleh

Tags: jepangperantautempe
Primasari N Dewi

Primasari N Dewi

Guru bahasa Jepang tapi suka drakor.

ArtikelTerkait

Saya Jadi Pengin Tinggal di Jepang Gara-gara FYP TikTok dan Tetangga Nyebelin

Saya Jadi Pengin Tinggal di Jepang Gara-gara FYP TikTok dan Tetangga Nyebelin

19 November 2023
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Kamagasaki, Kota yang 'Dihapus' dari Peta Jepang

Kamagasaki, Kota yang ‘Dihapus’ dari Peta Jepang

22 Mei 2022
Angkot Malang yang Bikin Perantau Bingung Mojok.co

Angkot Malang yang Bikin Perantau Newbie Bingung

14 Januari 2024
Ibu Shinchan, Nobita, Kenichi, dan Maruko-chan Adalah Gambaran Umum Ibu-ibu di Jepang dan Alasan Kenapa Ibu-ibu di Sana Memilih Jadi Ibu Rumah Tangga terminal mojok

Ibu Shinchan, Nobita, Kenichi, dan Maruko-chan Adalah Gambaran Umum Ibu Rumah Tangga di Jepang

13 Juli 2021
Bunga Tabebuya Magelang: Indah, tapi Merepotkan Penyapu Jalan Mojok.co

Bunga Tabebuya di Magelang Memang Indah, tapi Merepotkan Penyapu Jalan

30 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.