Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Perempatan Mbah Kopi Kaliwungu Jombang, Arena Maut Tempat para Monyet Berkendara

Achmad Fauzan Syaikhoni oleh Achmad Fauzan Syaikhoni
18 September 2024
A A
Perempatan Mbah Kopi Kaliwungu Jombang, Arena Maut Tempat para Monyet Berkendara

Perempatan Mbah Kopi Kaliwungu Jombang, Arena Maut Tempat para Monyet Berkendara (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Dua bulan belakangan, saya diberi perintah baru oleh orang tua untuk berkendara dari Mojokerto ke Jombang. Aktivitas ini saya lakukan setiap dua minggu sekali demi menyambangi adik yang sudah masuk ke pondok pesantren barunya. Sialnya, beberapa jalan yang harus saya lewati ini amat menyeramkan. Salah satu titiknya ada di perempatan Mbah Kopi Kaliwungu Jombang.

Bagi yang belum tahu, perempatan ini letaknya di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Jombang. Sedang “Mbah Kopi” sendiri berasal dari nama warkop yang berdiri dekat dengan perempatan tersebut. Alasan saya melintasinya sederhana: ikut jalur yang direkomendasikan Google Maps.

Sebenarnya saya sangat berkompromi dengan kondisi persimpangan ini. Dua-tiga kali melewatinya pun saya nggak merasakan masalah apa-apa. Tetapi, begitu jadwal saya melintas berubah dari pagi hingga sore hari, mulailah muncul tanda-tandanya. Tanda-tanda bahwa perempatan Mbah Kopi Kaliwungu Jombang adalah arena maut tempat para monyet berkendara.

Tidak ada lampu merah di perempatan Mbah Kopi Kaliwungu Jombang

Sebagai gambaran, perempatan Mbah Kopi Kaliwungu Jombang ini dipadati oleh berbagai jenis pengendara. Di sekitar perempatan ini berdiri banyak warkop, toko, warung makan, dan sekolah. Lalu lintasnya berlangsung dua arah, dengan lebar jalan yang lumayan sempit, khas jalan kabupaten. Kontur aspalnya, seingat saya sama sekali nggak ada masalah. Mulus lus, kayak jalan hidup Kaesang.

Akan tetapi masalahnya ada satu, yakni tidak ada lampu merah di sana. Inilah yang membuat perempatan Mbah Kopi Kaliwungu Jombang jadi arena maut. Di sini malah ada lampu kuning yang fungsinya sama sekali nggak digubris pengendara. Saya sempat melihat ada pak ogah di sini, tapi kayaknya pak ogahnya kewalahan sehingga kehadirannya nggak menentu. Saya pikir juga wajar kalau mereka jarang muncul mengingat perempatan ini memang betul-betul ramai.

Selain tidak ada lampu merah, di perempatan ini juga tidak ada cermin cembung. Aneh memang. Padahal cermin cembung sangat penting di sana, terutama di jalan bagian utara dan selatan. Sebab, kedua sisi jalan itu bisa dibilang punya blind spot. Saya pribadi selalu ketar-ketir setiap belok di perempatan Mbah Kopi Kaliwungu Jombang. Benar-benar buta dengan keberadaan pengendara dari arah berlawanan.

Arena monyet menunjukkan aksinya

Seperti saya katakan di awal, bahwa perempatan Mbah Kopi kaliwungu Jombang ini dipadati oleh berbagai jenis pengendara. Mulai dari pengendara motor, mobil, hingga truk, semuanya ada. Nahasnya, semua pengendara di sana itu kayak monyet (kecuali truk). Bener-bener kayak nggak tahu kalau perempatan yang dilewati bisa mengundang maut.

Selama saya lewat sana, pengendara motor dan mobil itu aksi gobloknya beda-beda. Untuk pengendara motor, mereka biasanya sering memperparah kemacetan, terutama saat pagi dan sore hari. Jadi, ketika macet sedang terjadi, mereka ini bukan sabar menunggu giliran, melainkan menyerobot kanan-kiri secara brutal sambil klakson. Persis kayak kelakuan orang-orang Vrindavan di TikTok.

Baca Juga:

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

Jombang dan Lamongan, Saudara Senasib Sependeritaan: Sama-sama Dihimpit Tetangga yang Maju, Sama-sama Punya Infrastruktur Remuk

Lalu untuk pengendara mobil, mereka bukan memperparah kemacetan, tetapi menambah ancaman maut bagi pengendara lain. Di sekitar perempatan Mbah Kopi Kaliwungu Jombang ini kan banyak toko dan warung makan. Nah, ketika mengunjungi toko atau warung makan di sana, para pengendara mobil ini pede memarkir mobilnya sembarangan di badan jalan.

Kalau ditanya apakah di antara mereka ini ada yang normal, mungkin saja ada. Tapi sepanjang saya lewat sana, saya nggak pernah menemuinya. Beneran. Saya selalu saja menemui aksi menyebalkan dari para monyet itu.

Jombang masih setengah-setengah

Sebenarnya dalam beberapa bulan terakhir, Jombang sudah memperbaiki beberapa bagian jalan yang sebelumnya rusak. Seperti di Jalan Nasional Jombang yang sempat saya tulis. Di beberapa titik sekarang sudah mulai mulus, nggak jadi wisata jeglongan sewu lagi. Tapi entah kenapa, sepertinya Pemkab Jombang masih setengah-setengah memperbaikinya. Salah satu buktinya ya perempatan Mbah Kopi Kaliwungu Jombang ini.

Sebagai orang yang sering lewat Jombang, saya berharap semoga dalam waktu dekat segera ada tindakan untuk perempatan ini. Kasihan orang-orang, terutama anak-anak sekolah yang mau tidak mau kudu lewat perempatan itu.

Lalu bagi kalian yang mau atau berencana ke Jombang, saran saya sih jangan sampai lewat perempatan Mbah Kopi Kaliwungu ini. Usahakan cari jalur lain yang sekiranya lebih aman. Tapi kalau terpaksa, ya sudah, silakan. Yang penting, pesan saya cuma satu: tetap sabar dan jangan sampai kepancing emosi sama para monyet di sana.

Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Melihat Sisi Lain Jombang yang Nggak Diketahui Orang Banyak, Saya Tulis supaya Nggak Ada Lagi yang Salah Kaprah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 September 2024 oleh

Tags: Jombangkaliwungu jombangperempatan mbah kopi kaliwungu jombang
Achmad Fauzan Syaikhoni

Achmad Fauzan Syaikhoni

Pemuda setengah matang asal Mojokerto, yang selalu ekstase ingin menulis ketika insomnia. Pemerhati isu kemahasiswaan, lokalitas, dan hal-hal yang berbau cacat logika.

ArtikelTerkait

Hal-hal terkait Jombang yang Bikin Saya Menanggung Malu di Perantauan

Hal-hal terkait Jombang yang Bikin Saya Menanggung Malu di Perantauan

28 November 2023
Simpang Tiga Mengkreng Sebenarnya Milik Kediri, Nganjuk, Atau Jombang?

Simpang Tiga Mengkreng Sebenarnya Milik Kediri, Nganjuk, Atau Jombang?

26 September 2024
3 Titik Jalan Raya Mojoagung Jombang yang Patut Diwaspadai Pengendara Pemula

3 Titik Jalan Raya Mojoagung Jombang yang Patut Diwaspadai Pengendara Pemula

23 Juni 2024
Sate Kampret, Kuliner Malam Legendaris Jombang yang Namanya Bikin Salah Paham

Sate Kampret, Kuliner Malam Legendaris Jombang yang Namanya Bikin Salah Paham

12 Juli 2023
Kupat Tahu Magelang Nggak Cocok di Lidah Orang Jombang, Rasanya Terlalu Manis Mojok.co

Kupat Tahu Magelang Nggak Cocok di Lidah Orang Jombang, Rasanya Terlalu Manis

21 Februari 2024
Mikrolet Biru Peterongan-Brangkal Lenyap Tergerus Perkembangan Zaman

Mikrolet Biru Peterongan-Brangkal Lenyap Tergerus Perkembangan Zaman

4 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.