Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Perdebatan Mana yang Lebih Nyaman: WC Jongkok atau WC Duduk

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
20 Juli 2019
A A
wc jongkok

wc jongkok

Share on FacebookShare on Twitter

Bicara soal perdebatan, ada salah satu yang legendaris dan tidak lekang sekalipun berganti tahun. Saya katakan demikian karena seperti tidak ada habisnya padahal nggak penting juga; antara bubur diaduk dan bubur tidak diaduk. Tidak penting, kan? Memang yang berfaedah dari perdebatan ini apa? Bagi saya keduanya sama saja, walaupun lebih enak diaduk. Jadi, sudah tidak perlu diperdebatkan lagi—bubur diaduk lebih nikmat.

Yang lebih penting justru setelahnya. Biasanya, setelah makan bubur apalagi di pagi hari bukannya perut merasa nyaman karena sensasi hangat, eh malah sakit perut dan ingin BAB (Buang Air Besar)—setidaknya itu yang saya rasakan. Perasaan yang sama ketika di pagi hari saya minum kopi. Sampai pada akhirnya saya punya alternatif sendiri jika sedang kesulitan BAB—ngopi di pagi hari.

Tentu hal tersebut tidak saya sarankan karena belum mengetahui efek sampingnya. Tapi, saya pun cukup yakin bukan hanya saya yang setelah meminum kopi perut menjadi mules dan ingin BAB. Entah memang menjadi kebiasaan atau karena alarm biologis.

Persoalan BAB ini berlanjut kepada banyak hal apalagi jika sedang berada di luar rumah, mengingat toilet di tempat umum saat ini masih banyak yang terbilang tidak terawat, bau, dan tak jarang yang berlumut. Setelah itu persoalan bertambah dan menjadi dilema: antara tahan untuk tidak BAB atau BAB tapi terpaksa. Bagi orang yang jijik-an seperti saya, rasanya berat untuk BAB di tempat seperti itu. Manusiawi, kan?

Kita cukupkan bicara soal tempat BAB atau di mana pun toiletnya. Masih ada yang lebih penting lagi untuk dibahas dan diperdebatkan, pemilihan antara mana yang lebih nyaman, wc duduk atau wc jongkok misalnya. Saya sendiri sebenarnya lebih menyukai BAB di wc jongkok, selain nyaman dan bisa sampai tuntas juga memang sudah kebiasaan dari kecil.

Setidaknya saya terbiasa menggunakan wc jongkok sampai dengan kelas 6 SD. Sewaktu SMP, seringkali saat sakit perut menyerang dan hasrat ingin BAB meningkat saya mengurungkan niat untuk segera pergi ke toilet, hal itu dikarenakan di sekolah menggunakan wc duduk dan permasalahannya adalah saat menggunakan wc duduk rasa mulas yang dirasa kembali hilang dan kotoran di perut urung keluar.

Hal itu yang membuat saya harus membiasakan diri menggunakan wc duduk. Kan nggak mungkin kalau setiap perut mules saya selalu menahan sampai menemukan wc jongkok. Sebagaimana pengalaman pertama, awal mula saya membiasakan wc duduk cukup sulit. Awal mula bahkan saya jongkok di wc duduk agar BAB tetap lancar.

Meski saya sadar hal itu membahayakan diri sendiri, entah nantinya bisa terpeleset atau kata banyak orang bisa rusak dan lain sebagainya. Apa pun kata orang, itu cara saya dalam membiasakan diri menggunakan wc duduk. Walau secara perlahan akhirnya sejak saat itu hingga sekarang saya terbiasa menggunakan wc duduk, namun tetap saja lebih nyaman menggunakan wc jongkok.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

5 Kasta Tertinggi Toilet Mall di Semarang, dari yang Rajin Berinovasi sampai yang Cocok untuk Selfie

Pernyataan saya pun didukung juga dengan alasan kesehatan dan menurut penelitian bahkan penggunaan wc jongkok dianggap lebih baik dibanding wc duduk. Mengutip alodokter, posisi jongkok lebih efektif melancarkan BAB karena berkaitan dengan kinerja otot dan postur tubuh yang mendukung proses BAB. Karena itu, saya jadi lebih paham kenapa sewaktu BAB dalam posisi jongkok ketika selesai rasanya lebih plong. hehe.

Jika dikesampingkan alasan kesehatan dan mana yang lebih efektif, banyak dari orang di sekitar saya justru lebih memilih wc duduk karena kenyamanannya. Mau sambil main handphone, baca buku atau komik, dirasa lebih nyaman karena posisinya sambil duduk dan tidak cepat pegal atau keram. Padahal, dalam kurun waktu tertentu tidak menutup kemungkinan akan tetap kesemutan juga.

Saya pribadi sih, sebetulnya tetap lebih memilih menggunakan wc jongkok, selain karena kebiasaan ya lebih plong saja. Tapi, please jangan menghubungkan antara wc duduk dengan konspirasi yahudi—ada beberapa teman saya beranggapan demikian—kalau mau main jauh boleh, tapi sepertinya mainmu terlalu jauh. Ayo segera kembali ke daerah asal, jangan sampai seperti seseorang yang sudah lama bepergian tapi tak kunjung pulang.

Dan yang pasti—dengan atau tanpa disadari—salah satu nikmat kesehatan adalah ketika bisa BAB dengan lancar dan sesuai porsinya. Maaf, hanya sekadar mengingatkan karena hal yang sederhana seringkali terlupakan.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: babbuang air besarCurhatKebersihanToiletwc dudukwc jongkok
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

anti drakor

Emak-Emak Pencinta Drakor VS Emak-Emak Anti Drakor

28 Agustus 2019
berdandan

Menanggapi Lamanya Waktu yang Dibutuhkan Wanita Saat Berdandan

24 Juni 2019
forward

Menghargai Kepedulian Orangtua Melalui Pesan WhatsApp yang Selalu Di-Forward Agar Anak Selalu Waspada

27 Agustus 2019
pendengar curhata

Pendengar Curhat yang Baik Adalah Mereka yang Tiap Curhat Nggak Kalian Dengerin

21 September 2019
i hate monday

Slogan I Hate Monday: Memang, Apa sih, Salahnya Hari Senin?

9 September 2019
Stasiun Lempuyangan Jogja, Stasiun Sederhana Saksi Pertemuan yang Manis dan Perpisahan yang Tragis

Ratusan Langkah Menuju Toilet Stasiun Lempuyangan, Wajar atau Kebangetan?

4 Juli 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.