Kemarin-kemarin, ada artikel tentang mobil irit di Terminal Mojok yang bikin saya tertarik. Mas Sevien Howin itu merekomendasikan beberapa mobil irit berbagai harga, dan data-data konsumsi BBM yang diutarakan oleh blio tersebut memang benar. Mobil-mobil tersebut memang harus diakui irit. Salah satunya Brio, mobil sejuta umat ini.
Beberapa tahun lalu, saya pernah berkunjung ke suatu acara pameran mobil. Di acara ini, ada uji coba untuk mengetahui seberapa besar konsumsi bahan bakar beberapa mobil dengan menggunakan beberapa alat detektor khusus. Dalam uji coba itu, mobil Honda Brio diketahui mengkonsumsi BBM sebesar 24,4 km per liter. Mobil Datsun Go diketahui mengkonsumsi BBM sebesar 25,8 km per liter.
Tapi, kita jangan percaya begitu saja apalagi langsung membeli mobil yang kita inginkan. Sebab, ada hal yang bikin mobil irit itu nggak kerasa iritnya: kemacetan dan kualitas jalan yang jelek saja belum.
Mudahnya begini. Kemacetan bikin mobil bergerak lamban, mobil yang bergerak lamban, jalan-berhenti terlalu sering malah boros BBM. Selain itu, jalan berlubang bikin kecepatan mobil nggak stabil, masih nyambung sama kemacetan. Mobil yang stop and go itu malah lebih boros BBM ketimbang yang melakukan perjalanan jauh.
Jadi, kepada para pemilik mobil, saya ingin menegaskan kalo jangan pernah berharap kalo mobil kita akan benar-benar irit BBM seperti yang seringkali digembor-gemborkan banyak penjual dan dealer mobil. Apalagi kalo kita mengemudikan mobil sehari-hari di kota-kota besar yang punya tingkat kemacetan lalu lintas yang tinggi. Jalan yang macet yang sebenarnya bikin kantong para pemilik mobil meringis.
Berbicara mengenai mobil irit konsumsi BBM, kita harus membahas juga tentang mobil listrik. Sesuai namanya, mobil menggunakan listrik sebagai sumber energi. Mobil ini disebut-sebut 4 kali lebih hemat konsumsi energi dibandingkan mobil konvensional sehingga bisa menghemat isi kantong.
Namun, sekali lagi, seirit-iritnya mobil. ujung-ujungnya tetap saja nggak akan terasa kalo jalan tetap macet. Buat apa kita punya mobil secanggih mobil listrik kalo jalan tetap macet, apalagi kalo jalannya banyak yang berlubang? Ujung-ujungnya, malah bikin kantong kita makin meringis. Bayangin kaki-kaki mobil yang jelas bakal hancur terkena jalan berlubang. BBM mungkin irit, tapi pengeluaran sektor lain jadi membengkak. Podo waeee.
Jadi, kalo pemerintah mau mempopulerkan mobil listrik kepada masyarakat luas, masalah kemacetan harus diperbaiki terlebih dahulu. Selain itu, kualitas jalan perlu juga untuk diperbaiki. Selain itu, jangan mudah kemakan gimmick mobil irit, ya mau irit gimana gitu lho kalau infrastrukturnya aja nggak memadai.
Penulis: Rahadian
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Toyota Corolla KE20, Mobil Goblok tapi Irit dan Fleksibel