Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kesehatan

Perbedaan CT Scan dan MRI, Alat yang Sering Dikira Sama Gara-gara Mirip Bentuknya

Fadlir Nyarmi Rahman oleh Fadlir Nyarmi Rahman
26 Mei 2023
A A
Perbedaan CT Scan dan MRI, Alat yang Sering Dikira Sama Gara-gara Mirip Bentuknya

Perbedaan CT Scan dan MRI, Alat yang Sering Dikira Sama Gara-gara Mirip Bentuknya (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

“Itu alat yang kayak donat di radiologi, MRI ya, namanya?”

Itu adalah pertanyaan seorang teman pada saya suatu hari. Sebab, tak mau lelah menjelaskan saya jawab iya saja. Tapi, tak semua alat medis yang seperti donat itu, MRI. Bisa juga alat yang dimaksud adalah CT scan.

Lho, mana yang bener?

Kedua alat ini bisa ditemui di instalasi radiologi beberapa rumah sakit. Bentuknya sama seperti donat, bundar dan bolong di tengah. Keduanya pun berfungsi sebagai alat penunjang diagnosa dokter terhadap kelainan pada pasien.

Namun, kedua alat itu memiliki perbedaan mendasar. Apa saja? Sini saya jelaskan berdasarkan tiga klasifikasinya.

Sumber radiasi MRI dan CT scan

Untuk mencitrakan organ tubuh sehingga dapat dianalisis, pesawat radiodiagnostik memerlukan radiasi yang menembus objek untuk kemudian ditangkap oleh sistem komputasi. Konsep singkatnya demikian.

Nah, pada MRI, radiasi yang digunakan ialah magnet. Konsep dasarnya, gelombang magnet yang sangat kuat dan berada di dalam “donat” akan memengaruhi inti-inti atom hidrogen (H) pada tubuh dalam kondisi tertentu. Penjelasannya itu aja ya, kalau dijelaskan lengkap butuh dua pertemuan kuliah je.

Singkatnya, inti atom hidrogen pada kondisi tersebut dapat dijadikan sinyal yang dapat dibaca oleh MRI. Nah, sinyal yang sudah ditangkap ini akan diolah sedemikian rupa oleh sistem komputer sehingga mendapatkan citra organ yang sedang diperiksa.

Baca Juga:

Solo dan Jogja, 2 Kota yang Kelihatannya Sangat Mirip tapi Punya Perbedaan yang Nggak Banyak Disadari

UIN Malang dan UIN Jogja, Saudara yang Perbedaannya Kelewat Kentara

Berbeda dengan MRI, CT scan bisa dibilang pemutakhiran alat rontgen konvensional. Sebab, konsep kerjanya hampir sama, yaitu memanfaatkan sinar-x untuk menembus objek dan kemudian ditangkap oleh reseptor (kamera).

Namun, CT scan dengan cara kerja memotret dengan banyak “kamera” yang mengelilingi objek di dalam “donat”, data yang dihasilkan pun demikian banyak. Apalagi dengan sistem komputasi pada gambar atau data mentahnya, alat ini mampu mengolahnya sehingga mendapatkan gambar dari angle-angle yang radiografer butuhkan.

Tujuan atau jenis pemeriksaan

Dari segi tujuan pemeriksaan antara dua alat ini pun punya perbedaan. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh jenis pemeriksaannya.

MRI dengan sistem kerjanya, lebih sering digunakan untuk pemeriksaan pada bagian otak dan syaraf di tulang belakang. Selain itu, MRI juga sering digunakan untuk melihat suatu organ secara lebih detail. Maka, jika dokter membutuhkan gambaran tertentu dari suatu organ, biasanya akan merekomendasikan pasien untuk melakukan pemeriksaan MRI.

Sementara CT scan, lebih sering dilakukan untuk pemeriksaan pada kepala secara umum jika terjadi trauma ataupun pendarahan. Selain itu juga sering untuk melakukan pemeriksaan pada rongga dada dan perut di tahap yang lebih lanjut. Dan, karena waktu pemeriksaan CT scan lebih singkat, CT scan lebih diutamakan pada pasien-pasien gawat darurat.

Risiko dan/atau efek yang ditimbulkan

Sebenarnya risiko pada pasien jika mendapat pemeriksaan MRI dan CT scan, sungguh minim. Apalagi jika dibandingkan dengan manfaat yang didapatkan.

Memang pada penggunaan radiasi pengion, seperti sinar X, dapat menyebabkan mutasi pada gen. Namun, karena dosis radiasinya yang tidak begitu besar, sel-sel di dalam tubuh dapat meregenerasinya sehingga tidak akan begitu terpengaruh.

Kecuali, pada bayi dan ibu hamil. Hal ini menjadi perhatian khusus karena bayi maupun janin pada ibu hamil memiliki sel-sel yang masih “rentan”. Maka, biasanya lebih baik ditunda atau jika terpaksa, tetap dilakukan pemeriksaan dengan proteksi radiasi. Seperti memakai apron timbal agar sinar X hanya mengenai organ yang akan diperiksa.

Sementara, pada pemeriksaan MRI malah hampir tidak ada risiko. Sebab, yang digunakan adalah radiasi magnet (non-pengion), yang tidak dapat memengaruhi sel tubuh.

Begitulah efek radiasinya pada tubuh. Relatif aman, mengingat manfaatnya yang jauh lebih besar dari risikonya. Lalu, bagaimana efeknya pada dompet?

Oleh sebab MRI digunakan untuk pemeriksaan yang lebih detail, maka harganya pun lebih mahal daripada CT scan. Namun, biasanya antrean pasien MRI bisa mingguan bahkan bulanan. Sebab satu pemeriksaan menghabiskan waktu dalam hitungan jam. Sementara CT scan tidak ada antrean semacam itu. Waktu pemeriksaannya pun jauh lebih singkat.

Jadi, begitulah perbedaan antara MRI dan CT scan. Memang bentuk mereka sama donatnya, tapi mereka “lahir” dari radiasi yang sama sekali berbeda.

Penulis: Fadlir Nyarmi Rahman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Orang-orang Harus Tahu Pemeriksaan USG Bukan Cuma untuk Ibu Hamil

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 26 Mei 2023 oleh

Tags: CT scanmagnetMRIPerbedaan
Fadlir Nyarmi Rahman

Fadlir Nyarmi Rahman

Seorang radiografer yang sedikit menulis, lebih banyak menggulir lini masa medsosnya. Bisa ditemui di IG dan Twitter @fadlirnyarmir.

ArtikelTerkait

Ngomong Lu-Gue dengan Logat Medok Itu Salahnya di Mana?

Ngomong Lu-Gue dengan Logat Medok Itu Salahnya di Mana?

15 Maret 2023
5 Perbedaan Lurah dan Kep5 Perbedaan Lurah dan Kepala Desa: Jabatan yang Sering Dikira Sama, padahal Berbeda Jauh (Pixabay.com)ala Desa: Jabatan yang Sering Dikira Sama, padahal Berbeda Jauh (Pixabay.com)

5 Perbedaan Lurah dan Kepala Desa: Jabatan yang Sering Dikira Sama, padahal Berbeda Jauh

31 Juli 2023
perbedaan

Selama Bukan Berbedanya Perasaan Antara Kamu dan Dia, Semua Perbedaan Itu Indah

20 Juni 2019
UIN Malang dan UIN Jogja, Saudara yang Perbedaannya Kelewat Kentara

UIN Malang dan UIN Jogja, Saudara yang Perbedaannya Kelewat Kentara

29 Agustus 2024
Awas Jangan Tertipu Ini Cara Mudah Membedakan Produk Berbahan Kulit Asli dan Kulit Sintetis Terminal Mojok

Awas Jangan Tertipu! Ini Cara Mudah Membedakan Produk Berbahan Kulit Asli dan Kulit Sintetis

13 Juli 2022
Solo dan Jogja, 2 Kota yang Kelihatannya Sangat Mirip tapi Punya Perbedaan yang Nggak Banyak Disadari

Solo dan Jogja, 2 Kota yang Kelihatannya Sangat Mirip tapi Punya Perbedaan yang Nggak Banyak Disadari

1 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.