Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Tobat

Penyakit Orang Berbuat Baik menurut K.H. Anwar Zahid

Moh. Rofqil Bazikh oleh Moh. Rofqil Bazikh
4 April 2023
A A
Penyakit Orang Berbuat Baik menurut K.H. Anwar Zahid

Penyakit Orang Berbuat Baik menurut K.H. Anwar Zahid (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Gajah mati tinggalkan gading, harimau mati tinggalkan belang, manusia mati tinggalkan nama. Artinya apa bang Messi? Orang yang meninggal kerap kali meninggalkan hal-hal yang baik, juga buruk. Dengan begitu, sudah sepantasnya manusia berbuat baik. Minimal, ketika meninggal tidak hanya meninggalkan catatan buruk, tapi juga hal-hal baik.

Kita mesti mafhum bahwa manusia ada di bumi hanya untuk berbuat kebaikan. Dengan bentuk dari rupa yang bermacam-macam. Bisa dengan berbagai dengan sesama, bisa dengan beribadah, dengan apa pun yang sekiranya itu baik. Pastinya, otak manusia sudah bisa menjangkau perihal yang baik dan buruk ini. Tidak perlu untuk diajari lagi.

Sayangnya, paham terhadap baik-buruk tidak meniscayakan bisa mengamalkan itu. Ada banyak orang yang paham bahwa merebut pasangan orang buruk, tapi tetapi dilakoni. Tidak sedikit yang paham bahwa bersedekah adalah kebaikan, tapi minim yang mengamalkan. Lazimnya, pengetahuan tidak berbanding lurus dengan perbuatan.

Urip soyo sue, soyo sae

Padahal, menurut K.H. Anwar Zahid, manusia harus berusaha menjadi manusia yang terus meng-upgrade kebaikannya. Sepantasnya, hidup semakin lama semakin bermakna agar tidak sia-sia belaka. Urip tambah sue tambah sae. Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan besok harus lebih baik dari hari ini. Maka, belajarlah dari falsafah padi yang semakin tua semakin berisi.

Artinya, setiap hari harus melakukan evaluasi. Mencoba mengoreksi dna mempertanyakan diri sendiri, apakah sudah lebih baik dari kemarin. Hidup tidak boleh memegang prinsip ‘aku masih seperti yang dulu’. Karena kalau begini berarti hidup tidak ada perkembangan dan kemajuan, tidak melakukan perbaikan-perbaikan. Padahal, manusia ada di muka bumi semata-mata untuk berbuat baik.

Hal yang harus diingat bersama bahwa tugas manusia hanya berbuat kebaikan. Berbuat baik akan membawa beberapa hal positif. Orang yang dengan sungguh-sungguh melakukan kebaikan, ia tidak akan pernah bisa dijelek-jelekkan. Seseorang yang pada dasarnya memang baik, dijelek-jelekkan dengan cara apa pun tetap akan terlihat baik.

Kata beliau, orang baik tidak bakal bisa diremehkan oleh orang lain, juga tidak bisa dijelek-jelekkan. Semakin orang baik dijelek-jelekkan dan diremehkan, maka akan semakin nampak kebaikannya. Perumpamaan orang yang baik itu adalah permata yang semakin ditempa maka semakin berkilau. Berbanding terbalik dengan orang yang mempunyai perangai jelek.

Seseorang yang mempunyai perangai jelek, dipuji dengan cara apa pun akan tetap jelek. K.H. Anwar Zahid mengibaratkan itu dengan seseorang yang bukan kiai tapi memaki outfit agamis, namun tetap saja tidak bakal ada yang menghormat. Musabab pada dasarnya memang bukan kiai, bukan orang baik. Berbeda dengan kiai yang real, meski tidak memakai outfit agamis, tetap saja dihormati.

Baca Juga:

Ceramah K.H. Anwar Zahid: Memaknai Kembali Idulfitri agar Tak Dirayakan secara Berlebihan

Parenting menurut K.H. Anwar Zahid: Menuntun, Bukan Menuntut

Nabi Muhammad sebaik-baiknya teladan

Sejujurnya, umat Islam telah mempunyai teladan bagaimana menjadi orang baik itu. Nabi Muhammad adalah teladan yang dimiliki umat Islam. Seminim-minimnya, seorang muslim harus mencontoh sifat nabi. Karena memang beliau yang menjadi patokan bagaimana menjadi seorang muslim yang ideal. Kalau tidak bisa mencontoh nabi, bagaimana? Ya, bisa tidak bisa harus bisa, sebab nabi role model kita.

Tatkala manusia sudah bisa berbuat baik, maka urusannya dalam hidup hampir selesai. Lagi-lagi, karena hidup memang hanya bertujuan untuk berbuat kebaikan. Dengan bentuknya yang bermacam-macam itu. Tidak peduli bagaimana bentuknya, selama itu kebaikan, maka tetap kebaikan. Sayangnya, orang yang sudah bisa berbuat baik bisa melahirkan penyakit. Sebuah penyakit hati yang dalam agama Islam dipandang buruk sekali: pamer!

Hari ini seseorang berbuat baik tanpa publikasi bak rokok tanpa kopi. Berapa banyak orang yang dengan entengnya berbagai dan terlihat sangat dermawan. Namun, di saat yang bersamaan harus mengabadikan momen itu untuk dibagikan di media sosial. Kelihatannya memang tidak masalah, namun dari sana penyakit muncul, rasa ingin pamer dan ingin dipuji (riya’).

Yang terlihat alim pun bisa kena penyakit

Bahkan, orang salat juga bisa terkena penyakit haus pujian ini. K.H. Anwar Zahid memberikan contoh seorang imam yang dikhusuk-khusukkan, bacaannya dibuat sebagus mungkin, tujuannya hanya ingin dipuji. Bahkan, menurutnya, dirinya sendiri yang notabene kiai juga rentan diserang penyakit pamer dan sebangsanya.

Karena marwah seorang kiai pada saat yang sama potensi melahirkan perasaan bangga. Belum lagi seorang kiai yang omongannya banyak diikuti oleh jamaah. Beliau katakan “bisa jadi omongan saya provokasi, bisa jadi omongan saya memecah belah umat, bisa jadi omongan saya menjadi sumber fitnah, berat risikonya, makanya agak mahal”.

Artinya, bahkan di dalam perbuatan-perbuatan yang baik masih ada celah keburukannya. Kalau di dalam perbuatan baik saja masih ada potensi keburukan, lalu bagaimana dengan perbuatan buruk? Tentu, tidak ada yang bisa membayangkan. Beliau juga menuturkan bahwa untuk menjadi baik harus mengikuti apa kata hatinya.

Akhirulkalam, manusia memang sudah selayaknya berbuat baik di muka bumi. Ingat, bahwa Tuhan menciptakan manusia untuk berbuat kebaikan. Pada saat itu, malaikat menganggap bahwa manusia hanya akan berbuat keburukan. Maka, untuk mematahkan anggapan malaikat, satu-satunya jalan adalah dengan berbuat kebaikan. 

Penulis: Moh. Rofqil Bazikh
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Benarkah Kamu Merindukan Ramadan?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 April 2023 oleh

Tags: k.h. anwar zahidkebaikan
Moh. Rofqil Bazikh

Moh. Rofqil Bazikh

Suka lagu-lagu Jawa dan sepak bola.

ArtikelTerkait

Hidup Bahagia ala K.H. Anwar Zahid: Bahagia Bukan Hanya Milik Orang Kaya

Hidup Bahagia ala K.H. Anwar Zahid: Bahagia Bukan Hanya Milik Orang Kaya

31 Maret 2023
Keistimewaan Puasa Menurut K.H. Anwar Zahid: Melatih Sabar, Melatih Kejujuran

Keistimewaan Puasa Menurut K.H. Anwar Zahid: Melatih Sabar, Melatih Kejujuran

28 Maret 2023
Menurut K.H. Anwar Zahid, Sedekah Itu Nggak Hanya Ikhlas, tapi Juga Pantas

Menurut K.H. Anwar Zahid, Sedekah Itu Nggak Hanya Ikhlas, tapi Juga Pantas

7 April 2023
Ilmu Parenting Hanya untuk Orang Kaya? Ngawur! anwar zahid

Parenting menurut K.H. Anwar Zahid: Menuntun, Bukan Menuntut

15 April 2023
Ceramah K.H. Anwar Zahid: Memaknai Kembali Idulfitri agar Tak Dirayakan secara Berlebihan

Ceramah K.H. Anwar Zahid: Memaknai Kembali Idulfitri agar Tak Dirayakan secara Berlebihan

20 April 2023
Etika Bertetangga ala K.H. Anwar Zahid: Pagar Mangkok Lebih Kuat ketimbang Pagar Tembok

Etika Bertetangga ala K.H. Anwar Zahid: Pagar Mangkok Lebih Kuat ketimbang Pagar Tembok

11 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.