Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Pentingnya Riset Sebelum Memulai Langkah PDKT

Fatimatuz Zahra oleh Fatimatuz Zahra
4 Agustus 2021
A A
PDKT riset asisten riset mojok

asisten riset mojok

Share on FacebookShare on Twitter

PDKT adalah langkah kunci untuk banyak hubungan romantis. Meski begitu, hal ini masih sering jadi momok untuk kebanyakan calon pasangan ketika ingin memulai hubungan. Biasanya jika berjalan mulus, langkah untuk menjalin hubungan serius besar kemungkinan juga akan tembus. Ya, walaupun kadang ada juga yang ditinggal begitu saja setelah PDKT yang melelahkan dan menelan banyak biaya. Begitulah hidup.

Tapi, sebagai langkah pembuka, banyak orang yang lupa dengan satu hal penting sebelum PDKT, yaitu riset. Oleh karena terlalu semangat untuk memulai langkah, banyak yang lupa untuk sabar dan menelaah dulu untuk menentukan strategi yang baik supaya PDKT-nya berjalan mulus. Padahal sudah banyak kejadian kasus PDKT yang gagal total, hanya karena kurang riset.

Misalnya yang terjadi pada kawan perempuan saya yang alergi terhadap bulu kucing. Alkisah ada seorang teman kerja yang mencoba mendekati dia selama kurang lebih satu minggu lamanya. Pada penhujung weekend, entah dapat masukan dari mana, si laki-laki mengajak teman saya untuk berkunjung ke sebuah kafe yang katanya kekinian dan punya konsep unik.

Sesampainya di cafe, ternyata konsep unik yang dimaksud si lelaki adalah kafe kucing, kafe yang di dalamnya terdapat banyak kucing untuk diajak main atau sekedar dielus untuk melepas stres. Tidak enak untuk menolak, kawan saya pun mau-mau saja masuk sambil berdoa semoga alerginya nggak kambuh. Tapi, ternyata hanya bertahan lima menit, lalu teman saya malah jadi bersin-bersin nggak bisa berhenti. Barulah si laki-laki tahu kalau teman saya ini alergi bulu kucing.

Setelah hari itu kandas sudah upaya PDKT tersebut, mungkin kepalang sungkan atau merasa bersalah, yang jelas teman saya sudah tidak pernah lagi chattingan intens apalagi diajak pergi oleh teman kantornya tersebut.

Perkara lain, yang juga pernah heboh di Twitter adalah seorang perempuan yang mengatakan bahwa dirinya illfeel kepada laki-laki yang hobi flexing pakai bahasa ilmiah atau bahas yang berat-berat saat PDKT. Dia maunya PDKT tuh ya ngomongin hal-hal yang santai dan ringan saja, nggak usah terlalu berat.

Tapi, ternyata di kolom replies, banyak juga yang kontra. Ada yang justru terkesan kalau orang yang mendekatinya membuka pendekatan dengan diskusi, berbagi ilmu, dan lain-lain. Nah loh, kalau nggak riset dulu dan menyimpulkan kalau calon pasangan kita pasti maunya A, eh taunya dia sukanya B, kan ya jadi kehilangan kesempatan untuk dapat poin plus. Fatalnya, bisa gagal total seperti cerita saya sebelumnya tadi.

Perkara riset ini nggak perlu harus pakai metode yang sah secara ilmiah, kok. Toh bukan untuk nulis jurnal terindeks Scopus. Riset ini bisa dilakukan dengan memantau media sosial calon pasangan, bertanya kepada orang terdekat, atau bahkan bertanya langsung kepada yang bersangkutan, dengan cara yang tidak terlalu mencolok tentunya.

Baca Juga:

6 Usaha yang Semakin Redup karena Perkembangan Zaman

Benang Kusut Kompetisi Hibah Riset dari Pemerintah: Proses Seleksi Kurang Transparan hingga Tanggung Jawab Pemenang yang Terlalu Ribet

Berbekal riset yang cukup, kita jadi bisa punya data penting seperti makanan kesukaan, preferensi tempat wisata, bahkan sampai pandangan politiknya si dia. Buat apa ini? Tidak lain dan tidak bukan ya untuk membuat dia terkesan dengan kita. Terkesan ini nggak sebatas bilang “aku tahu lho kamu alergi jamur”, tapi dengan action yang tepat. Misalnya ketika mau pesan makan kita inisiatif tanya dulu kepada waiters-nya apakah makanan ini mengandung jamur atau tidak, di hadapan dia. Jadi dia tahu kalau kamu perhatian dengan hal-hal yang tidak boleh ia konsumsi.

Riset ini juga bisa jadi tabungan ide kalau lagi mentok mau bermanuver apa lagi. Kita bisa lihat dari data yang sudah kita kumpulkan itu, “kebijakan” apa yang mungkin strategis untuk mendekatkan hubungan dengan si dia. Misalnya kita tahu calon pasangan kita ini hobi baca buku biografi dan suka ngomongin bahan bacaan tersebut, tapi kita nggak hobi dengan hal tersebut. Nggak perlu kita memaksakan diri dengan pura-pura suka dan sok tahu dengan buku-buku biografi kesukannya itu. Justru kita bisa berkata jujur kalau belum pernah baca buku biografi dan menunjukkan rasa penasaran terhadap si dia, kenapa bisa suka baca buku biografi.

Dari situ diskusinya akan luas dan bertahan cukup lama, tanpa ia merasa illfeel akibat sikap sok tahu kita. Kalau diskusinya sudah enak dan mengalir, kita bisa ambil celah untuk pelan-pelan mengutarakan rasa, visi dan misi hidup yang mungkin cocok untuk dijalani bersama.

Tapi ingat, seperti kata Mas Agus Mulyadi, sadar diri sadar potensi. Jika riset sudah dilakukan, manuver sudah diupayakan, tapi masih tetap jadi badut saja, ya sudah, mungkin sudah waktunya untuk kembali menjalani hidup tanpa asa untuk bersamanya.

BACA JUGA Pura-Pura Bego sebagai Strategi PDKT dan tulisan Fatimatuz Zahra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2021 oleh

Tags: asmaraHubungan TerminalJatuh Cintakandaspdktrisetusaha
Fatimatuz Zahra

Fatimatuz Zahra

Sedang belajar tentang manusia dan cara menjadi manusia.

ArtikelTerkait

Karakter anime (Unsplash.com)

3 Alasan Mencintai Karakter Anime dan Fiksi Lebih Sehat untuk Hati

20 Juni 2022
Taman Seribu Janji, Saksi Bisu Kisah Asmara Mahasiswa UIN Malang

Taman Seribu Janji, Saksi Bisu Kisah Asmara Mahasiswa UIN Malang

30 Maret 2023
Menikah Itu Emang Nggak Mudah dan 4 Drama Korea Ini Membuktikannya terminal mojok

Menikah Itu Emang Nggak Mudah dan 4 Drama Korea Ini Membuktikannya

12 Juli 2021
malioboro ditolak cinta mojok

Malioboro, Saksi Pahit Cinta Tak Terbalas. Kencan Amburadul #13

14 Februari 2021
Jogja Katanya Romantis, tapi kok Kisah Cinta Saya Kandas Melulu?

Jogja Katanya Romantis, tapi kok Kisah Cinta Saya Kandas Melulu?

3 Agustus 2022
Mempertanyakan Standar Toilet Coffee Shop: Jangan Sampai Antrean di Toilet Lebih Panjang daripada Antrean di Kasir

Mempertanyakan Standar Toilet Coffee Shop: Jangan Sampai Antrean di Toilet Lebih Panjang daripada Antrean di Kasir!

22 Desember 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025
motor Honda Stylo 160: Motor Matik Baru dari Honda tapi Sudah Disinisin karena Pakai Rangka eSAF, Bagusan Honda Giorno ISS Honda motor honda spacy

Honda Stylo: Rangkanya Dibilang “Bom Waktu”, tapi kok Masih Laris?

9 Desember 2025
Mohon Maaf Warga Surabaya, Tahu Isi yang Isinya Bihun Itu Kelihatan Nggak Niat

Mohon Maaf Warga Surabaya, Tahu Isi yang Isinya Bihun Itu Kelihatan Nggak Niat

10 Desember 2025
Alasan Orang Lamongan Lebih Sering Healing ke Tuban daripada Gresik

Alasan Orang Lamongan Lebih Sering Healing ke Tuban daripada Gresik

9 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya
  • Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah
  • Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur
  • Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua
  • Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban
  • Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.