Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Penjaga Liar Palang Kereta yang Tidak Punya Gaji dan Kerjanya Ikhlas Lahir karena Kebodohan Pengendara

Agung Anugraha Pambudhi oleh Agung Anugraha Pambudhi
15 November 2023
A A
Penjaga Palang Kereta Lahir karena Kebodohan Pengendara (Unsplash)

Penjaga Palang Kereta Lahir karena Kebodohan Pengendara (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Sepertinya kita semua pernah lagi buru-buru, tapi kudu sabar nunggu di perlintasan kereta api. Ada kalanya pengin menerobos saking geramnya menunggu. Eh, rupanya ada penjaga palang kereta yang mukanya sangar. 

Akhirnya, kudu mengurungkan niat itu karena takut kena marah. Mereka-mereka ini bukan seorang Penjaga Jalan Lintasan (PJL) yang biasanya menggunakan seragam resmi dan bertugas untuk mengawasi sinyal kereta yang masuk. Tetapi, mereka ini adalah para warga setempat yang tidak berseragam dan rela dengan Ikhlas menjadi penjaga liar palang kereta. Dua profesi yang sama fungsinya untuk menjaga keselamatan nyawa tetapi yang satunya sering dipandang sebelah mata.

Penjaga liar palang kereta ini biasanya melaksanakan tugasnya tanpa kenal waktu dan tanpa pelatihan formal. Dan, tentu saja tanpa pengawasan dari pihak yang memiliki otoritas di PT KAI. 

Sebagai penjaga palang kereta, mereka memantau keberadaan kereta api, memberi peringatan kepada pengguna jalan, dan memastikan tidak ada kendaraan atau pejalan kaki yang terjebak. Tugas ini membutuhkan kewaspadaan dan tanggung jawab yang besar. Satu kesalahan kecil bisa berujung pada hilangnya nyawa. Tapi, tanggung jawab besar ini masih saja diabaikan oleh pengguna jalan. Iya, mereka lahir karena banyak pengendara bodoh.

Penjaga liar palang kereta nggak punya gaji tetap, tapi kerjanya ikhlas

Jangan kalian pikir mereka yang menjaga palang kereta ini mendapatkan gaji dari atasan atau pemerintah. Faktanya, mereka bekerja hanya bermodalkan rasa peduli dan ikhlas. Tidak peduli siang atau malam, weekday or weekend, namanya sukarela, ya, harus siap. 

Mereka, penjaga liar palang kereta memutuskan untuk mengambil tanggung jawab ini karena kesadaran akan risiko. Hal ini mereka lakukan karena ada perlintasan kereta yang tidak memiliki pengawasan memadai sistem keamanan yang cukup. Sudah begitu, pengendara nggak waspada dan egois banget. Bodoh sekali mereka. 

Motivasi mereka yang bekerja tanpa gaji sering berasal dari tanggung jawab sosial, kepedulian, sampai pengalaman pribadi terkait kecelakaan. Mereka merasa bahwa melakukan tindakan ini adalah kontribusi kecil yang bisa mereka berikan untuk mencegah terjadinya tragedi. 

Sedikit upah dari para pengendara yang menyisihkan duitnya seribu atau 2 ribu sudah membuat dirinya senyum dengan semringah. Selain itu, pihak-pihak yang memiliki otoritas perlu memperhatikan mereka supaya mendapatkan upah atau gaji yang layak.

Baca Juga:

Perjalanan Bersama Joglosemarkerto Mengubah Cara Saya Melihat Kereta Ekonomi

Sudah Saatnya KAI Menyediakan Gerbong Khusus Pekerja Remote karena Tidak Semua Orang Bisa Kerja Sambil Desak-Desakan

Terlihat galak, aslinya simpati dan empatinya tinggi banget

Tak jarang banyak pengendara yang mau menerobos perlintasan kereta api saat kereta sudah dekat malah membuat mereka dimarahi atau ditegur oleh para penjaga palang kereta. Ya, bagaimana tidak, ini menyangkut nyawanya sendiri saja masih diabaikan, giliran meninggal yang sulit juga para penjaga. 

Tegas menegur ini mungkin mengesankan kalau mereka galak. Namun sebenarnya, galaknya mereka adalah sebuah respons terhadap bahaya yang nyata. Mereka sadar bahwa mengabaikan aturan atau tindakan ceroboh di area palang kereta dapat mengakibatkan kematian.

Mereka bukan ingin membuat emosi pengendara, tetapi ini bentuk rasa peduli terhadap keselamatan pengguna jalan. Stop deh bertindak bodoh dan baperan saat ditegur. Kalau tidak melanggar toh juga nggak bakal dimaki-maki, kan. 

Modal insting saja udah paham kalau kereta mulai mendekat

Kalian mungkin terkejut kalau tahu penjaga liar palang kereta itu hanya mengandalkan insting dan pengalaman. Meskipun tidak memiliki teknologi modern, mereka mampu memahami kedekatan kereta dengan mengandalkan kemampuan intuitif.

Para penjaga seperti ini sering memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam menjalankan tugas. Mereka telah menghadapi banyak kejadian seperti cuaca, lalu lintas, dan pola perjalanan kereta. 

Mengandalkan insting dan pengalaman bukan hal mudah. Ini membutuhkan pengetahuan mendalam tentang pola perjalanan kereta, kecepatan rata-rata, dan karakteristik lingkungan sekitar. Dalam situasi seperti itu, kecepatan pikiran dan respons yang baik untuk membaca situasi dengan tepat adalah kunci utama untuk memastikan keselamatan di sekitar palang kereta.

Makanya, sebagai pengendara, hendaknya kita tidak menyulitkan kerja mereka. Sejatinya, menjadi pribadi yang legowo seperti mereka para penjaga liar palang kereta ini tidaklah mudah. Mari pedulikan keselamatan diri sendiri agar tidak menyusahkan orang lain.

Penulis: Agung Anugraha Pambudhi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 5 Perlintasan Kereta Api di Jogja yang Menyimpan Kisah Mistis

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 November 2023 oleh

Tags: jalur kereta apikecelakaan keretakereta apipalang keretarel kereta
Agung Anugraha Pambudhi

Agung Anugraha Pambudhi

Mahasiswa Ilmu Politik yang malas berpolitik.

ArtikelTerkait

Kebiasaan Buruk Penumpang Kereta Api. Sepele, tapi Bikin Jengkel Penumpang Lain Mojok.co

Kebiasaan Buruk Penumpang Kereta Api. Sepele, tapi Bikin Jengkel Penumpang Lain

17 November 2023
stasiun citayam kereta api penataran blitar mojok

Seandainya Kereta Api Punya Fasilitas Bagasi Ekstra seperti Pesawat

28 Desember 2020
Stasiun Cipeundeuy Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati Terminal Mojok

Stasiun Cipeundeuy: Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati?

21 Juni 2022
Kereta Api Serayu: Kereta yang Bikin Penumpang Berangkat Segar, Pulang Layu

Kereta Api Serayu: Kereta yang Bikin Penumpang Berangkat Segar, Pulang Layu

7 Juli 2024
Mobil Travel yang Selalu Bisa Memuaskan (Unsplash) sopir travel

Mobil Travel, Moda Transportasi Terbaik yang Selalu Bisa Memuaskan

19 Maret 2023
Stasiun Kediri Kian Memikat dengan Alunan Lagu dan Lokomotif Ratusan Tahun Mojok.co

Stasiun Kediri Kian Memikat dengan Alunan Lagu dan Lokomotif Ratusan Tahun

3 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.