Berbeda dengan NMax dan Aerox yang lubang tangkinya menghadap ke atas. Dengan posisi seperti itu, setidaknya, saya sebagai operator SPBU dapat memantau genangan bensin yang ada di dalam tangki dari depan. Apalagi kalau permintaannya adalah isi full tank, saya perlu mengisi sambil mengintip melalui lubang tangki itu agar bensin yang saya isi nggak meluap dan bercecer.
Kalau leher tangkinya menghadap ke belakang seperti PCX dan ADV, satu-satunya sudut pandang yang bisa saya gunakan untuk mengintip, ya, dari belakang. Kalau pengemudinya nggak mau turun saat saya sedang mengisi, ya masak saya tetap memaksakan untuk mengintip dari belakang? Malah semakin canggung, bukan?
Kalau saya menyuruh sang pengemudi untuk turun, yang ada nanti malah terjadi kekesalan berantai. Saya kesal karena mengisinya susah, sedangkan dia kesal karena dia terpaksa turun saat mengisi bensin. Daripada hal itu terjadi, apa boleh buat? Saya hanya bisa mengisi bensin dari depan.
Posisi tangki bensin yang awkward
Posisi mengisi bensin PCX dan ADV dari depan ini membuat saya buta mengenai seberapa penuh bensin yang ada di dalam tangki. Satu-satunya yang bisa saya andalkan adalah sensor pada nozzle yang saya gunakan untuk mengisi bensin. Sensor itu lah yang akan menutup aliran bensin saat tergenang oleh bensin di tangki yang penuh.
Tapi, ya, namanya buatan manusia, terkadang sensor ini nggak berfungsi sebagaimana mestinya. Alih-alih berhenti karena tangki kendaraan sudah penuh, malah terus mengalirkan bensin. Yang terjadi, cairan bahan bakar itu pun meluap dan bercecer di mana-mana. Siapa yang akan disalahkan? Yap, kami operator lah yang disalahkan. Padahal, ya, hal itu bisa dicegah, kalau pengemudinya mau turun sejenak.
Ayolah, buat para pengemudi sepeda motor, terkhusus kepada pengguna PCX dan ADV, turunlah sejenak saat mengisi bensin. Nggak hanya isi full tank saja, loh, yang membuat saya waswas untuk mengisi dua sepeda motor ini. Isi Rp50 ribu pun, kalau ternyata muat tangkinya hanya Rp30 ribu dan sensornya kebetulan nggak berfungsi, sama saja.
Turun sejenak, nggak sampai bermenit-menit kok. Demi kenyamanan saya saat mengisi, demi meminimalisir risiko dari bensin yang tercecer, dan demi menghindari rasa serba salah operator terkait bensin yang tercecer. Kalau dibebankan kepada pelanggan, kok ya, nggak masuk ke tangki dia. Kalau saya sendiri yang ganti rugi, kok ya, yang bikin tercecer dia. Serba salah.
Penulis: Muhammad Arif Prayoga
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Honda PCX? Motor Premium yang Susah Putar Balik Itu?
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.