Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pengalaman Saya Ngerjain Penipu Berkedok SMS Hadiah yang Endingnya Malah Horror

Luthfi Nur Fadhli oleh Luthfi Nur Fadhli
25 Juni 2020
A A
sms hadiah cara mengecek nomor hape teman dibajak apa nggak

Pengalaman Saya Ngerjain Penipu Berkedok SMS Hadiah yang Endingnya Malah Horror sms hadiah cara mengecek nomor hape teman dibajak apa nggak

Share on FacebookShare on Twitter

Hampir semua dari kita pernah mengalami yang namanya mendapatkan SMS dari nomor yang tidak kita kenal yang tiba-tiba memberi tahu kita bahwa kita mendapatkan hadiah. Biasanya mereka akan mengatasnamakan suatu bank atau perusahaan terkenal. Biasanya SMS dari mereka akan berbunyi, “Selamat, nomor Anda resmi terpilih sebagai pemenang blablabla” atau “Nomor Anda resmi terpilih sebagai pemenang undian berhadiah blablabla”. Di sini, saya akan menceritakan pengalaman saya terkait kejadian tersebut yang bisa dibilang pengalaman “horror”. Kejadian ini saya alami sekitar akhir bulan Ramadhan kemarin. Jadi emang belum terlalu lama kejadiannya.

Pertama, saya mendapatkan SMS dari nomor tidak dikenal yang memberitahu saya bahwa saya menjadi pemenang cek 175 juta rupiah dari Shopee. Bayangin aja, 175 juta guys. Banyak amat tuh, lumayan kan bisa buat beli nasi padang untuk seumur hidup. Atau buat beli persediaan micin seumur hidup juga oke. Wkwkwk. Apasih….

Padahal anehnya waktu itu saya sama sekali belum pernah berbelanja di Shopee. Yaa, meskipun saya punya aplikasinya sebenarnya. Hanya saja gak pernah saya pakai karena memang saya jarang berbelanja online. Dan anehnya lagi saya disuruh transfer biaya administrasi sebesar 500 ribu rupiah sebelum hadiah tersebut saya terima. Padahal biasanya kalau pajak kan bisa dipotong dari hadiah tersebut.

Kemudian karena lagi gabut dan saya ini orangnya suka iseng, maka saya coba mengerjai penipu berkedok SMS hadiah tersebut lewat telepon. Saya telepon penipu tersebut sampai lama kayak orang pacaran lagi teleponan demi ngeyakinin si penipu tersebut. Saya disuruh ini itu segala macam saya turuti, seperti disuruh ke ATM saya nurut, tapi bohong, hiyahiyahiya.

Alhasil, di akhir pembicaraan akhirnya saya coba nasihatin penipu tersebut, wuihh sok bijak. Nggak lah, lumayan juga kan waktu itu lagi bulan Ramadan siapa tau bisa jadi ladang pahala karena udah nasihatin orang. Wkwkwk. Tapi si penipu tersebut malah marah-marah ke saya. Huft, sungguh di luar dugaan. Padahal lumayan kalau sampai penipu tersebut sadar dan kembali ke jalan yang benar setelah saya beri nasihat. Buset dahh.

Setelah selang berapa hari, saya mengalami hal serupa. Saya mendapatkan SMS dari nomor tak dikenal lagi yang mengaku berasal dari PT. Pertamina Persero dan mengatakan bahwa saya menang cek tunai tapi saya lupa nominalnya, pokoknya banyak. Seinget saya uang tersebut bahkan lebih dari cukup kalau buat ngajak pacar makan di rumah makan yang lumayan elit. Jangankan elit, bintang 10 juga bisa tuh, wkwkwk. Dan hampir sama seperti kejadian di atas, saya harus mentransfer uang administrasi terlebih dahulu sebelum menerima hadiah. Hmm…. sungguh mencurigakan.

Kemudian karena jiwa keisengan saya kembali “bergetar”, saya coba kunjungi website yang ada di link dari SMS hadiah tersebut. Di website tersebut, ada nomor hotlinenya dan saya coba hubungi nomor tersebut. Yang benar saja, saya kerjain penipu tersebut. Awalnya saya berbicara layaknya orang ndeso, seperti bertanya bagaimana cara transfer uang dan segala macamnya. Memang, orang tersebut dengan berbaik hati menerangkan saya bagaimana cara ini itu. Tapi di akhir pembicaraan, akhirnya saya bilang kalau saya emang lagi ngerjain dia. Kayaknya dia bener-bener marah sama saya wong dia sampai ngomong kasar ke saya. “Lambemu rek! Jancok!” itu katanya.

Nggak lama setelah kejadian itu, saya mulai dapat teror dari nomor-nomor tak dikenal. Saya dapat SMS tapi SMS nya gak ada isinya. Jadi, cuma kayak kita ngetik spasi terus dikirim gitu aja. Dan itu tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Ya, bukan apa-apa sih, hanya saja hal tersebut cukup mengganggu kan. Bahkan, hampir setiap hari saya diteror sama nomor-nomor itu. Pernah dua kali saya sampai ditelepon, cuma gak saya angkat karena waktu itu saya masih tidur. Wajarlah, masih pagi waktu itu.

Baca Juga:

SMS Penipuan Makin Meresahkan, Apalagi bagi Pengangguran

Modus Penipuan via SMS yang Kian Membosankan

Memang ngerjain orang yang mau berbuat jahat sama kita itu asyik. Kita bisa puas setelahnya. Tapi coba bayangin satu hal, nomor yang kita pakai buat ngerjain si penipu tersebut masih ada di riwayat telepon si penipu. Nah, otomatis si penipu jadi tahu nomor kita dan bisa aja nomor kita dilacak sama mereka. Amit-amit dahh.

Pokoknya seperti yang sudah saya alami tadi, saya jadi kapok buat ngerjain penipu lagi. Jadi, buat teman-teman yang berpikiran buat ngelakuin hal tersebut, saran saya jangan lah. Kalaupun mau iseng, saran saya bisa menggunakan nomor telepon palsu atau yang sudah tidak terpakai. Hal itu untuk menghindari nomor kita diketahui oleh penipu tersebut. Tapi aktivitas serupa kan juga nggak berguna. Lagian buat apa sih ngerjain penipu? Toh, kalau misalnya kita udah ngelakuin hal itu kita bakal dapat apa? Gak ada, cuma kepuasan hati belaka. Buset selow bos, wkwkwk.

BACA JUGA Pengalaman Saya Jadi Korban Penipuan Berkedok Hadiah di Mal dan tulisan Luthfi Nur Fadhli lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Juni 2020 oleh

Tags: ngerjain penipusms hadiahSMS Penipuan
Luthfi Nur Fadhli

Luthfi Nur Fadhli

Hanya orang biasa.

ArtikelTerkait

SMS Penipuan Makin Hari Makin Meresahkan, Apalagi bagi Pengangguran Terminal mojok

SMS Penipuan Makin Meresahkan, Apalagi bagi Pengangguran

30 Januari 2021
Orang yang Mematikan Centang Biru WhatsApp Pasti Punya Alasan terminal mojok.co

Modus Penipuan via SMS yang Kian Membosankan

14 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.