Tips nyari bus sleeper biar nggak kecewa
Pengalaman pertama saya naik bus sleeper ini saya ceritakan ke seorang teman, ternyata saya kurang beruntung dalam memilih armada bus.
“Nyari bus sleeper yang double decker, biar goncangannya nggak kerasa, kursimu juga kalau bisa bagian tengah jangan pas roda”, begitulah respons dia mendengar keluhan saya.
Nggak semua bus sleeper memang nyaman. Tapi hampir semua bus menawarkan pengalaman tidur di bus yang nyaman dan aman.
Kekurangan naik bus sleeper sebenarnya sama seperti bus kelas lainnya yaitu jadwal keberangkatan yang ngaret alias molor lebih dari satu jam. Nggak hanya itu jadwal kedatangan di tempat tujuan juga sering kali melebihi estimasi, ini nih yang buat jengkel penumpang. Makanya meski harga dan fasilitas boleh diadu dengan kereta api, tapi soal jadwal yang pasti-pasti saja, kereta api masih jadi andalan perjalanan jarak jauh menurut saya.
Sebelum naik bus sleeper biar nggak nyesel seperti saya, nggak ada salahnya buat ngikutin tips dari teman saya di atas. Ternyata nggak semua bus sleeper itu jenis armadanya sama.
“Kalau double decker, kursinya nyaman lega nggak sempit mas”, kata teman saya.
Meski ogah-ogahan, rasanya saya masih menyimpan dendam buat sekali lagi naik bus sleeper double decker, biar nggak mengulang pengalaman pertama saya yang gagal. Ada yang punya pengalaman yang sama?
Penulis: Dodik Suprayogi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Bus Sleeper (Jelas) Lebih Unggul daripada Kereta Eksekutif, Ini Alasannya!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

















