Membahas motor Supra X 125, rasanya seperti membahas teman lama yang setia. Motor ini punya reputasi sebagai kuda besi andalan dengan mesin tangguh dan konsumsi bahan bakar yang hemat. Saya sendiri adalah salah satu dari sekian banyak orang yang membuktikan keunggulannya. Dari masa kuliah sampai menjajal pekerjaan sebagai kurir, Supra X 125 selalu jadi senjata andalan.
Tapi, bukan berarti perjalanan ini tanpa drama. Ada cerita seru, kelebihan, dan kekurangan yang membuat pengalaman ini jadi bervariasi.
Daftar Isi
Bensin irit, beban ringan di kantong
Pertama-tama, mari bahas kelebihan utamanya: irit bensin. Sebagai kurir, satu hal yang bikin pusing adalah jarak tempuh yang nggak kenal ampun. Dalam sehari, saya bisa mengantarkan ratusan paket dengan total bobot mencapai ratusan kilo. Beban berat seperti ini jelas bikin mesin motor kerja ekstra keras, yang ujung-ujungnya bisa bikin dompet ikut tipis gara-gara bensin.
Awalnya, saya pakai motor matic Suzuki Nex. Konsumsi bensinnya bikin saya merana. Bayangkan, untuk 60-70 paket sehari, saya butuh 2 liter bensin. Pernah suatu kali, bensin habis di tengah perjalanan meskipun sebelumnya sudah diisi penuh.
Setelah satu minggu menggunakan Suzuki Nex, saya memutuskan beralih ke Supra X 125. Keputusan ini terbukti tepat. Dengan motor ini, konsumsi bensin langsung turun drastis. Dalam sehari, hanya butuh 1 liter untuk rute yang sama. Setelah satu bulan kerja, jumlah paket yang harus saya antar bertambah jadi 100 sampai 120 sehari. Walaupun rute makin panjang, bensin yang habis hanya sekitar 1,5 liter. Hemat banget kan kalau dihitung, motor ini benar-benar jadi penyelamat kantong.
Tantangan Pakai Supra X 125
Tapi, penggunaan motor Supra X untuk mengantar paket tidak semuanya indah. Ada beberapa kekurangan yang cukup mengganggu. Pertama, soal desain. Motor ini nggak punya ruang penyimpanan di bagian depan seperti motor matic. Jadi, kalau paket yang saya bawa melebihi kapasitas box motor, solusinya adalah pakai karung. Karung ini kemudian ditaruh di atas box, diikat sedemikian rupa supaya nggak jatuh. Hal ini cukup merepotkan jika dibandingkan dengan motor matic. Kalau pakai motor matic, karung bisa ditaruh di dek depan, lebih simpel. Ambil paketnya juga gampang dibandingkan mengambil paket yang ditaruh di belakang.
Kekurangan kedua adalah posisi knalpot yang menjulang ke atas. Knalpot ini sering bersentuhan langsung dengan box motor. Risiko plastik meleleh jadi ancaman nyata, apalagi kalau box-nya terbuat dari bahan yang nggak tahan panas. Kalau box-nya dari kain, paket di bagian bawah sering kepanasan. Ini bikin waswas, terutama kalau yang diantar barang elektronik. Solusinya, saya bungkus knalpot pakai kardus bekas untuk meredam panas. Tapi, kardus ini harus sering diganti karena cepat lapuk terkena panas dan hujan.
Rawat motor, jangan sampai ambyar di jalan
Motor kurir itu kayak manusia pekerja keras, kerjanya berat dan butuh perawatan ekstra. Ada beberapa tips sederhana supaya motor Supra X 125 tetap prima meski dipaksa kerja rodi setiap hari.
Pertama, rutin ganti oli. Saya biasanya ganti setiap sebulan sekali. Pilihan oli jatuh pada Mesran dari Pertamina. Alasannya sederhana, harganya murah dan cocok untuk Supra X 125.
Kedua, jangan lupa lumasi rantai. Ini pelajaran yang saya dapat dengan cara pahit. Suatu hari, rantai motor tiba-tiba lepas di tengah jalan. Setelah dicek di bengkel, beberapa gigi gir sudah keropos dan banyak yang copot. Penyebabnya adalah rantai yang kering karena jarang dilumasi. Sejak kejadian itu, saya jadi lebih rajin merawat rantai.
Menjadi kurir pakai Supra X 125 memang penuh suka dan duka. Tapi, motor ini tetap jadi pahlawan di tengah jalanan yang penuh tantangan. Bagi yang ingin mencoba pekerjaan sebagai kurir, Supra X 125 bisa jadi pilihan, asalkan siap dengan segala kekurangan dan mau merawatnya dengan baik. Dengan kombinasi keandalan mesin dan sedikit trik perawatan, motor ini bisa jadi teman setia yang nggak bakal bikin kantong bolong. Kalau ada yang lebih irit, kasih tahu ya. Siapa tahu bisa jadi alternatif di masa depan.
Penulis: Nurhadi Mubarok
Editor: Rizky Prasetya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.