Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pengalaman Konyol Orang Jawa Timur yang Merantau ke Jakarta

Ahmad Maghroby Rahman oleh Ahmad Maghroby Rahman
13 Januari 2021
A A
merantau ke jakarta timur uin jakarta warteg mojok.co

merantau ke jakarta timur uin jakarta warteg mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Datang ke tempat baru, berarti bersiap beradaptasi dan menemukan hal-hal baru. Tak jarang, hal baru itu sangat aneh dan tak masuk akal, termasuk bagi saya saat awal-awal merantau ke Jakarta.

Setelah sebulan merantau ke Jakarta, saya kangen makan pecel. Saya lalu memutuskan keluar kos untuk mencari warung pecel. Tak lama, saya pun menemukan sebuah warung tenda dengan tulisan “Sedia: Pecel Lele, Pecel Ayam”. Saya pun memutuskan untuk makan di warung tersebut. Sejak pertama membaca tulisan tadi, saya sudah merasa agak aneh karena biasanya kata “pecel” tak biasa bersanding dengan “lele” dan “ayam”. Ia biasanya hanya ditulis “nasi pecel” saja. Saya pun berpikir, “oh mungkin nasi pecel dengan lauk lele atau ayam.” Tak lama kemudian pesanan saya dihidangkan. Tapi, yang datang bukan nasi pecel seperti yang saya bayangkan. Saya pun protes ke penjualnya, “loh, Pak, saya pesen pecel lele.” Penjualnya pun merasa heran, “loh iya ini bener, Mas”. “loh, saya nggak pesen lalapan lele, Pak,” saya ngotot. Penjualnya pun tak kalah ngotot, “loh iya, ini namanya pecel lele.”

Keheranan saya kemudian juga terjadi beberapa hari kemudian, saat di pasar kaget dekat kos, saya melihat penjual dengan nampan berisi sayuran rebus, bumbu kacang, dan bakwan. Saya yang penasaran pun bertanya makanan apa yang dijual. Kata penjualnya adalah pecel. Tapi, saya bertanya-tanya, kenapa tidak ada tempat nasi? Ah, mungkin di bawah wadah sayur atau di mana. Maka, saya pun membeli satu porsi. Saya pikir, kali ini tidak mungkin salah. Tapi sayang, ternyata yang saya dapat bukan pecel dengan nasi seperti yang saya tahu. Yang saya dapat justru benar-benar sayur dan bumbu kacang saja. Saya pun bertanya kenapa tidak pakai nasi. “Oh kalau di sini nggak pakai nasi, Bang”. Alhasil, untuk mengobati rindu, saya pun menanak nasi sendiri.

Di Jakarta, saya juga tidak temukan petis. Petis adalah olahan dari udang atau ikan. Warnanya coklat mendekati hitam, teksturnya lengket seperti karamel dan baunya agak tajam. Memang jika dibayangkan, agak sedikit terkesan menjijikkan. Tapi, jangan salah, kontribusinya dalam komposisi kenikmatan makanan tak bisa dikesampingkan. Bumbu rujak tanpa petis, sama artinya dengan taman tak berbunga. Bahkan, saking besar kontribusinya, makan nasi dengan lauk tempe tahu seadanya, jika ditemani petis akan terasa nikmat.

Selain petis, saya juga tidak menemukan tahu tek di Jakarta. Mungkin, ini disebabkan oleh tidak adanya petis (?). Suatu hari saya kangen makan tahu tek. Saya pun berkeliling lingkungan dekat kos. Tak ada warung atau gerobak yang bertuliskan “Jual Tahu Tek”. Tapi, kemudian perhatian saya tertuju kepada gerobak di pinggir jalan, yang sekilas fitur dan penampilannya sebelas dua belas dengan penampilan gerobak tahu tek: ada wajan, tahu ditiriskan, dan telor. Tapi, ada tulisan “ketoprak” di tendanya. Saya yang tidak tahu kemudian berpikir ketoprak mungkin adalah nama lain tahu tek.

Saya pun berhenti di warung itu dan turun dari sepeda motor untuk bertanya memastikan. Tapi sial, baru mendekat, penjualnya langsung bertanya, “berapa, Bang?” Saya yang tidak enakan langsung memesan satu porsi. Sembari menunggu, saya mengamati barang-barang di gerobak. Tidak ada cobek, tapi ada ulekan. Bawang putih dan cabe ada, tapi tidak ada petis. Mampus! Jangan-jangan salah lagi. Kocaknya, sampai titik itu pun saya masih meyakinkan diri, mungkin petis dan cobeknya ada di selorokan gerobak. Dan benar, sampai dihidangkan petis dan cobek tidak muncul. Dan baru setelah suapan pertama, saya baru haqqul yaqin itu bukan tahu tek, tapi ketoprak.

Pengalaman lain yang saya dapat saat merantau ke Jakarta adalah rokok Surya 12 dan 16. Di rumah, saya memang perokok Surya 12 atau 16 yang agak fanatik dan radikal. Sejak pertama merokok, saya tak pernah berganti rokok. Jika ada uang beli satu bungkus, kalau kere ya ngecer. Maka, ketika sampai di Jakarta, dan kebetulan sedang menghemat, saya pun pergi ke toko untuk membeli eceran Surya. “buk, eceran surya lima ribu”. Ibu penjualnya seperti heran mendengar saya. Saya pun memperjelas, “Gudang Garam Surya, buk”, “oh Gudang Garam,” jawab Si Ibu yang saya sangka sudah mengerti. Maka, diberikanlah tiga batang rokok yang sekilas mirip dengan Surya 12, namun lebih pendek. Saya yang sungguh lugu, dan malu untuk bertanya lagi, dengan sedikit ragu lalu membakar dan menghisapnya. Hisapan pertama, aromanya masih mirip dengan Surya. Saya pikir mungkin ini Surya 12 versi Jakarta. Tapi, beberapa menit kemudian, tenggorokan saya terasa gatal dan kemudian batuk-batuk. Belakangan, saya baru tahu, rokok itu bukan Surya 12, tapi eceran Gudang Garam Filter.

Hadeh, begini amat merantau ke Jakarta.

Baca Juga:

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

5 Salah Kaprah tentang UIN Jakarta yang Terlanjur Dipercaya Banyak Orang, Termasuk Calon Mahasiswanya

Jadi, begitulah kalau malu bertanya. Seperti kata pepatah, malu bertanya sesat di jalan. Malu bertanya, sakit tenggorokan. Malu bertanya di rantau, pusing hidup kau.

BACA JUGA Kasta Gorengan Diurutkan dari yang Tertinggi sampai Terendah dan tulisan Ahmad Maghroby Rahman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2021 oleh

Tags: gudang garamJakartajawa timurpecelpetissurya 12
Ahmad Maghroby Rahman

Ahmad Maghroby Rahman

Mahasiswa Antropologi, suka menulis esai dan puisi.

ArtikelTerkait

Paiton Probolinggo Menyimpan 5 Sisi Gelap yang Memprihatinkan (Unsplash)

Di Balik Indahnya Gemerlap Lampu PLTU, Ternyata Paiton Probolinggo Memiliki Sisi Gelap yang Tak Banyak Diketahui Orang

9 Januari 2025
Bumbu Masak Machmudah, Aset Terbaik Sidoarjo

Bumbu Masak Machmudah, Aset Terbaik Sidoarjo

31 Januari 2025
Bukannya Malas, Orang Jakarta Memang “Dipaksa” Nggak Suka Naik Transportasi Umum Mojok.co

Bukan karena Gengsi, Orang Jakarta Memang “Dipaksa” Nggak Suka Naik Transportasi Umum 

10 Mei 2025
Buang Ekspektasi Jogja Kota Sejuk dan Asri. Cuacanya Lebih Panas daripada Surabaya dan Jakarta!

Buang Ekspektasi Jogja Kota Sejuk dan Asri. Cuacanya Lebih Panas daripada Surabaya dan Jakarta!

27 Februari 2024
4 Keunikan Kabupaten Tulungagung yang Nggak Dimiliki Kabupaten Lain kudus kota kretek

4 Keunikan Tulungagung yang Nggak Dimiliki Kabupaten Lain

1 Maret 2024
Pemburu Sound Horeg Blitar Insaf, Acara nir-Faedah dan Merusak (Pexels)

Curahan Hati Mantan Pemburu Sound Horeg Blitar yang “Insaf” karena Karnaval Horeg Merusak Kesehatan, Pemuda Mabuk-mabukan, dan Joget Erotis

27 Juli 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.