Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pengalaman Diajar Kak Seto Mulyadi: Merasa Senang dan Canggung Bersamaan

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
14 Desember 2020
A A
Pengalaman Diajar Kak Seto Mulyadi: Merasa Senang dan Canggung Bersamaan terminal mojok.co

Pengalaman Diajar Kak Seto Mulyadi: Merasa Senang dan Canggung Bersamaan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Akhir-akhir ini, Kak Seto Mulyadi sedang ramai menjadi bahan perbincangan banyak orang di berbagai platform media sosial. Hal tersebut bisa terjadi lantaran dua fotonya secara close up, dengan rambut yang masih berantakan dan tertata rapi, diposting di akun Instagram resmi miliknya, @kaksetosahabatanak, dengan caption:

“Banyak yang bertanya kalau rambut saya ini asli atau palsu. Ini adalah rambut asli. Dan foto ini adalah foto rambut saya sehabis berenang. Sedangkan foto kedua adalah rambut saya setelah rapi dan siap untuk memberikan webinar.”

Jujur saja, saya bukan menjadi salah satu diantara sekian banyak orang yang meragukan apakah rambut Kak Seto asli atau palsu. Pasalnya, sewaktu kuliah, Kak Seto adalah salah satu dosen saya. Jadi, saya tidak meragukan sama sekali mengenai keaslian rambutnya.

Bagi saya, Kak Seto Mulyadi adalah orang yang sama ketika tampil di televisi, maupun saat mengajar di kelas sebagai dosen. Sama-sama menyenangkan dan sangat, sangat ramah. Image Kak Seto sebagai Psikolog Anak memang sudah sangat melekat pada dirinya.

Cara mengajarnya pun terbilang unik. Tidak ada suasana tegang, takut salah, atau takut bertanya pada saat proses belajar berlangsung. Rasanya seperti berada dalam metode pembelajaran yang ideal dan dibutuhkan selama ini. Kak Seto betul-betul bisa membuat para mahasiswanya nyaman saat proses sharing ilmu berlangsung.

Sebelum masuk ke materi mata kuliah, Kak Seto selalu mengajak saya juga teman-teman yang lain bernyanyi terlebih dahulu. Bukan lagu yang rumit, dan nggak peduli apakah seseorang bisa bernyanyi atau tidak. Lagu yang dinyanyikan bersama-sama di kelas adalah lagu anak yang populer pada masanya.

Poin yang selalu beliau sampaikan dan masih saya ingat sampai dengan saat ini adalah, suasana belajar itu harus menyenangkan. Tidak ada salahnya mengadaptasi cara anak-anak dalam belajar: punya rasa antusias dan penasaran yang tinggi. Terpenting, nggak perlu takut salah. Harapannya, agar tujuan dari proses belajar bisa dicapai dan maksimal.

Sebagai pemilik nama depan yang identik, ditambah beliau adalah dosen saya, jujur saja, awalnya saya sangat merasa canggung. Aneh aja gitu memanggil nama sendiri, khususnya saat ingin bertanya. Apalagi, sejak awal sudah banyak teman-teman yang ngece mengenai nama saya. Sejak kecil hingga sekarang, candaan yang selalu saya terima pun selalu sama, “Eh, Kak Seto. Si Komo-nya ke mana?”

Baca Juga:

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

Dosen yang Mewajibkan Mahasiswa Beli Bukunya Sendiri Itu Kenapa, Sih?

Pertanyaan tersebut selalu terbayang-bayang. Sampai akhirnya, tanpa disangka, saya betul-betul bisa secara langsung berhadapan dan diajar oleh beliau. Saya sempat mikir, apakah ini yang dimaksud dengan nama adalah sebuah doa? Punya nama sama-sama Seto, dari kecil hingga dewasa dibercandain hal yang berkaitan dengan Kak Seto, ealah, tahu-tahu bisa beneran ketemu.

Makanya, sering kali ada perasaan canggung setiap ingin bertanya di kelas, sewaktu proses belajar sedang berlangsung.

“Ada yang ingin bertanya?” tanya Kak Seto.

“Saya!” jawab saya sambil mengangkat tangan kanan.

“Boleh, Mas. Silakan perkenalkan namanya siapa, lalu pertanyaannya apa.” Jawab Kak Seto.

Kak Seto selalu mempersilakan kami untuk memanggil beliau dengan sapaan “Kak” atau “Pak”, btw.

“Maaf sebelumnya, Pak. Kebetulan nama saya juga Seto, hanya nama belakangnya saja yang beda.” Saya menjelaskan sambil malu-malu.

Tidak lama setelah saya memberi penjelasan tersebut, teman satu kelas tertawa, termasuk Kak Seto yang memberikan senyuman khas seperti yang biasa kita semua lihat di televisi. Muka saya memerah, antara canggung dan malu aja gitu.

Bahkan, intermezzo tersebut pun disambut oleh beliau, “Saya panggilnya Mas, atau Kak Seto juga?”

Ledakan tawa pun sulit dihindari. Tentu saja saya bersama teman satu kelas lainnya merasa sangat terhibur selama diajar oleh Kak Seto Mulyadi. Bagi kami, ini adalah kesempatan yang sangat langka. Bisa merasakan sensasi, mendapatkan ilmu pengetahuan sekaligus wawasan dari seorang Psikolog Anak ternama seperti Kak Seto, adalah suatu rezeki dan pengalaman yang sulit dibandingkan dengan hal apa pun. Menjadi kenang-kenangan semasa kuliah yang sulit dilupakan.

Pada akhirnya, dari pengalaman yang sudah saya dapatkan, khususnya saat diajar secara langsung oleh Kak Seto Mulyadi, selalu mendapat candaan dengan ditanya, “Eh, Kak Seto. Si Komo ke mana?” baik pada masa lalu atau pun di masa sekarang, saya pikir, bukan suatu hal yang menyebalkan-menyebalkan amat.

BACA JUGA Permasalahan Memiliki Nama Seto: Dari Candaan Si Komo, Sampai Dikira Kak Seto Mulyadi dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Desember 2020 oleh

Tags: DosenKampuspsikologseto mulyadi
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Kemampuan Bahasa Inggris Jadi Syarat Lulus Kuliah Itu Merepotkan, apalagi untuk Mahasiswa Angkatan Tua Mojok.co

Kemampuan Bahasa Inggris Jadi Syarat Lulus Kuliah Itu Merepotkan, apalagi untuk Mahasiswa Angkatan Tua

10 Juni 2024
agen perubahan

Mahasiswa Bukan Agen Perubahan Tapi Agen Perebahan dan Perghibahan Dosen

9 Maret 2020
UIN MALANG, #uinmalangsadar

UIN Malang, Kampus Buat Santri dan yang Pengin Jadi Santri

10 April 2020
Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Sebenarnya Lebih Mirip UIN daripada Universitas Negeri Biasa. Bikin Mahasiswa Pengin Insaf Tiap Masuk Gerbang Kampus

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Lebih Mirip UIN daripada Universitas Negeri Biasa, Bikin Mahasiswa Insaf Tiap Masuk Gerbang Kampus

5 Februari 2024
Punya Dosen Seorang YouTuber Itu Blas Nggak Enak

Punya Dosen Seorang YouTuber Itu Blas Nggak Enak

10 Januari 2022
datang ke psikolog

Nggak Harus Nunggu Gila Untuk Datang Ke Psikolog

12 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.