Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pengakuan dari Pengendara Nmax Nonbarbar: Berhenti Menyalahkan Kami Semua!

Candra Boy Aminullah oleh Candra Boy Aminullah
16 Oktober 2020
A A
Pengakuan dari Pengendara Nmax Nonbarbar, Berhenti Menyalahkan Kami Semua! terminal mojok.co

Pengakuan dari Pengendara Nmax Nonbarbar, Berhenti Menyalahkan Kami Semua! terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“Nmax barbar!”, “Lu bukan moge jangan petakilan!”, “Awas Nmax barbar mau lewat”, “Ini bukan laut hoiii, jangan naik jet ski!” Itulah beberapa contoh cuitan netizen Twitter ketika sedang meluapkan kekesalannya ke oknum pengendara Nmax yang bertingkah sembarangan atau ugal-ugalan.

Iya oknum, saya ulangi sekali lagi OKNUM! Kenapa? Sebab, tidak semua pengendara Nmax seperti itu, saya juga pengendara Nmax dan saya berani bersumpah saya tidak pernah sebarbar itu dalam berkendara, bahkan bisa dibilang saya termasuk yang sangat santun.

Tapi, entah kenapa stereotip barbar itu sudah kadung melekat kuat ke semua pengendara Nmax secara umum termasuk ke saya dan ciloko-nya tidak jarang kekesalan netizen tersebut menghasilkan stigma negatif yang berujung pada perundungan secara verbal ke pengendara Nmax lain yang kecepatan berkendaranya tidak pernah lebih dari 80 km/jam seperti saya. Percaya deh, Nmax itu lebih enak dikendarai dengan santai daripada kebut-kebutan, nanti saya jelaskan alasannya.

Pernah suatu ketika saya sedang COD-an di sekitar UNESA Surabaya, tanpa ada angin tanpa ada hujan, tiba-tiba ada bakul pentol menghampiri saya yang sedang duduk di atas motor. Bakul pentol tersebut mengusap-usap windshield motor saya sembari berkata, “Apik yo, Mas motore, gede gagah koyo moge.”

Artinya, “Bagus ya, Mas motornya, besar gagah kayak moge.”

“PLAAAAK!!!” si bakul lalu ngeplak windshield motor saya seperti sedang ngeplak kepala anak kecil yang ketahuan nyolong pentolnya. Sebab tidak terima dengan perlakuannya, saya langsung berdiri dan mulai mempertanyakan apa alasan dia melakukan itu.

“Kandanono teman-teman klubmu, nek motoran ojo sembarangan ojo barbar, jalan punya bersama bukan cuma punya pengendara Nmax tok!” Dengan entengnya dia bilang seperti itu lalu pergi meninggalkan saya yang cengo karena mendengar jawabannya.

Saya terdiam bingung setengah shock karena tidak habis pikir dengan apa yang saya dengar barusan. Club apa, saya tidak pernah tergabung dalam komunitas motor mana pun, saya juga kalau naik motor pelan-pelan kok, mbok kalau punya masalah dengan anak-anak Maxi Rider (sebutan untuk pengendara Nmax) ya jangan lampiaskan ke saya. Jangankan touring, kopdar haha-hihi bareng mereka aja nggak pernah.

Baca Juga:

NMAX “Turbo”: Motor Yamaha yang Bikin Saya Menyesal karena Sudah Pernah Menunggangi, tapi Belum Bisa Memiliki

Yamaha NMAX, Motor yang Tidak Ditakdirkan untuk Dimodifikasi

Itu baru satu contoh, contoh lainnya adalah ketika ada video kengawuran pengendara Nmax yang viral di sosmed, teman-teman saya dengan sigap seperti sudah dikomando sebelumnya, kompak me-mention akun saya sambil komen dengan nada satir. Saya sih tidak peduli dengan ejekan mereka toh mereka hanya bercanda. Yang membuat saya jengkel adalah para netizen budiman yang kenal saya saja tidak, hanya melihat komentar teman saya di postingan tersebut, lalu ikutan nimbrung sambil mengeluarkan jurus ajian jempol pedas pancasonanya yang membuat emosi naik turun. Woalah asem kawak!

Lain halnya dengan apa yang dialami teman saya, dia punya pengalaman berdebat panas dengan camer ketika pertama kali ngapel ke rumah pacarnya. Itu terjadi hanya karena motor yang dia kendarai adalah Nmax. Iya, camernya mempermasalahkan attitude berkendara para rider Nmax yang terkesan sembrono dan tidak menghargai para pengendara lain, sementara teman saya kekeh berpendapat bahwa itu semua hanya oknum. Apa yang dilakukan oleh oknum tidak mewakili attitude pengendara lain secara keseluruhan. Idem!

Jadi begini pembaca dan para netizen yang budiman, oke saya setuju dengan pelabelan rider barbar ke para oknum pengendara Nmax yang suka seenaknya saja di jalan, tetapi hal tersebut tidak lantas melegitimasi perundungan kalian pada seluruh pengguna Nmax di Indonesia.

Perilaku barbar di jalanan itu bukan hanya dilakukan oleh para pengendara Nmax saja kok, bocil yang baru bisa naik motor juga pada barbar padahal dia pakai Mio. Bapak-bapak yang pergi ke kantor naik Supra sambil WhatsAppan juga terhitung barbar. Emak-emak yang pergi nganterin anaknya sekolah pakai Vario juga banyak yang barbar. Pernah lihat kan video emak-emak naik motor matic nerobos lampu merah? Sekali lagi saya tegaskan itu semua tidak berafiliasi sama sekali dengan jenis motor yang dikendarai.

Faktanya Nmax itu lebih enak dikendarai dengan santai karena selain riding position-nya yang pewe banget, mesin Nmax itu kasar bro kek mulut netizen. Semakin kita tarik gas dengan kecepatan tinggi semakin kasar dan keras pula getaran mesinnya, demi apa pun tangan berasa kesemutan.

Bodinya yang gambot dan semok itu juga membatasi pergerakan kita untuk melakukan manuver ekstrem di jalan, kita tidak bisa meliuk-meliuk ke kanan ke kiri secara bebas layaknya motor-motor lain yang punya body lebih slim.

Perilaku barbar dalam berkendara itu bisa dilakukan oleh siapa pun dengan motor apa pun, hanya apesnya yang kena getah adalah para pengendara Nmax. Seperti menuangkan bensin ke nyala korek api, stigma negatif itu diperparah dengan sigapnya para netizen merekam tiap kali ada pengendara Nmax yang bertingkah di jalan. Padahal kita juga sering lihat ada pengendara motor lain yang suka seenaknya, tapi hanya Nmax yang mendapatkan spotlight, entahlah.

Saya tidak sedang membenarkan kebarbaran mereka, saya juga jengkel sama oknum pengendara yang suka ugal-ugalan di jalan. Di sini saya hanya menyuarakan keresahan-keresahan yang dialami oleh pengendara Nmax santun yang jadi korban stigma negatif. Para pengendara yang tahu-tahu kena omel netizen tanpa tahu sebabnya, lalu disuruh menerka-nerka sendiri kesalahan kami di mana. Yang seperti itu cukup kami dapatkan dari pacar kami saja, jangan dari kalian juga.

Untuk kalian para pengendara N-max barbar yang sedang baca tulisan ini, stop merasa superior di jalan, Ndes! Kami yang kalem-kalem ini ikutan jadi korban. Kalian yang berbuat kami yang harus menanggung akibatnya, salam satu aspal apaan kalau pahit begini yang harus kami alami.

“Halaaah kita sedang buru-buru, wajar dong kalau kita sedikit ngebut.”

Kalau buru-buru kenapa berangkatnya nggak dari kemarin aja?

BACA JUGA Dikenang Bak Pahlawan karena Tambal Ban dan tulisan Candra Boy Aminullah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Oktober 2020 oleh

Tags: NMAXotomojok
Candra Boy Aminullah

Candra Boy Aminullah

penulis paruh waktu

ArtikelTerkait

Pengalaman Mengajarkan Saya untuk Tidak Berharap Banyak Pada Ban Tubeless mojok.co/terminal

Pengalaman Mengajarkan Saya untuk Tidak Berharap Banyak pada Ban Tubeless

7 Maret 2021
supra X yamaha r15 cbr 150r Kepincut Beli Honda Scoopy Terbaru padahal Baru Saja Kredit Motor terminal mojok.co

Kepincut Beli Honda Scoopy Terbaru padahal Baru Saja Kredit Motor

17 November 2020
Sumber gambar akun instagram welovehonda_id honda pcx

Apa Salah Honda PCX Hingga Dibenci Sebegitu Hebatnya? Motor Sebagus Ini kok Dihujat

23 Juli 2023
Kaum yang Beli Motor Trail Cuma Buat Gaya, Kapan Tobat, Bos?terminal mojok motocross

Kaum yang Beli Motor Trail Cuma buat Gaya, Kapan Tobat, Bos?

19 Oktober 2020
Juara 1 Orang Paling Menyebalkan Adalah yang Pinjam Helm Tanpa Izin terminal mojok.co

Juara 1 Orang Paling Menyebalkan Adalah yang Pinjam Helm Tanpa Izin

17 November 2020
Yamaha NMAX, Motor yang Tidak Ditakdirkan untuk Dimodifikasi Mojok.co

Yamaha NMAX, Motor yang Tidak Ditakdirkan untuk Dimodifikasi

20 September 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.