‘Pemuda Tersesat’: Sebuah Harapan dan Alternatif Tontonan Saat Ramadan #TakjilanTerminal30

Konten YouTube pemuda tersesat Majelis Lucu Indonesia_ Sebuah Harapan dan Alternatif Tontonan Saat Ramadan #TakjilanTerminal30 terminal mojok

“Tersesat oh tersesat, astagfirullah.”

Kalau kalian mengetahui slogan atau jargon di atas, sudah pasti kalian adalah penonton setia acara Pemuda Tersesat yang sering kali muncul di channel MLI (Majelis Lucu Indonesia) dan Jeda Nulis milik Habib Husein Ja’far sang The Protector Level 3, The Light of The Darkness. Acara menarik yang isinya adalah pertanyaan-pertanyaan seputar agama Islam, namun isinya beyond imagination alias nggak bisa dinalar.

Pertanyaan seputar agama yang sangat absurd bisa ditemukan di acara ini. Saya bahkan masih ingat banyak pernyataan yang kalau dipikir-pikir kok ini orang bisa kepikiran, asli aneh banget. Contohnya pertanyaan begini: “Kalau orang buta warna masuk neraka, apakah dia bisa melihat warna asli dari neraka?” dan “Apakah hukum mandi junub diganti dengan mandi bola?” yang sungguh aneh, tapi nyata. Beneran ada yang nanya seperti itu.

Apalagi dengan adanya kehadiran sosok dzulumat, Son of Horus alias Coki Pardede yang jadi simbol kemungkaran, tapi dibumbui komedi. Kesan kaku dalam konten agama jadi nggak ada di konten ini, malahan makin pengin nonton terus. Saya termasuk orang yang selalu tertarik dengan konten Pemuda Tersesat

Berkat acara ini, banyak pertanyaan seputar agama yang semakin aneh ditanyakan kepada Habib Husein Ja’far sebagai pengampu acara. Sebenarnya niat acara ini baik lantaran menampung pertanyaan dari anak-anak muda yang ingin mendalami agama, tapi takut dicengin karena pertanyaannya aneh-aneh. Ya walaupun bukan di tahap aneh lagi, sih, sudah beyond imagination banget.

Konten Pemuda Tersesat mulai mengudara secara daring sejak Ramadan tahun lalu. Awalnya hanya dijadikan sebagai salah satu konten khas Ramadan di channel YouTube Majelis Lucu Indonesia. Karena peminatnya makin banyak, lalu pengaruh Habib Husein Ja’far (kini lebih dikenal sebagai Hyung Ja’far) di kalangan anak muda, maka konten ini dilanjutkan.

Ada yang tayang di channel Majelis Lucu Indonesia, ada juga yang tayang di channel Jeda Nulis. Walaupun lebih sering muncul di YouTube milik Habib Husein Ja’far. Tak hanya itu saja, Tretan Muslim sendiri bahkan sampai membuat laman Instagram khusus Pemuda tersesat, yang mana fungsinya sebagai tempat bertanya bagi para jemaat Pemuda Tersesat.

Karena dirasa konten Pemuda Tersesat makin banyak jemaatnya, maka dibuat channel baru yang bertepatan dengan bulan Ramadan tahun ini. Sebuah kabar gembira bagi para pengikut konten Pemuda Tersesat yang makin hari makin beringas pertanyaannya. Antusiasme dari para jemaat Pemuda Tersesat juga nggak bisa dianggap remeh. Sebab, channel YouTube yang baru hitungan hari dibuat dari H-1 sebelum puasa, nyatanya langsung berhasil mengumpulkan 100K subscribers. Luar biasa. Antara banyak yang butuh konten agama, atau memang tambah banyak pemuda tersesatnya! Cuakkksss~

Dengan adanya channel khusus ini, tentu saja menjadi harapan tersendiri bahwa Habib Husein Ja’far lebih bisa mengatur dan fokus pada pertanyaan pemuda tersesat, karena nggak bercampur dengan konten-konten lainnya. Tentu saja ini juga menjadi alternatif tontonan saat menjelang berbuka puasa, melanjutkan tahun kemarin yang lumayan cukup menghibur tapi juga bermanfaat karena berisi ilmu.

Semoga channel Pemuda Tersesat semakin ramai, dalam artian menjadi tempat alternatif untuk mengaji agama dengan cara yang lebih gembira dan nggak menakutkan. Jemaat Pemuda Tersesat yang ada pun semakin tercerahkan. Walau tersesat, setidaknya tersesat untuk mencari kebenaran yang baik dan berakhlak gitu. Mari ramaikan agar tontonan alternatif ini nggak cuma ada di bulan Ramadan, melainkan terus berlanjut. Karena kalau nggak lanjut, ditakutkan pemuda tersesat makin ngadi-ngadi! Wqwqwq~

*Takjilan Terminal adalah segmen khusus yang mengulas serba-serbi Ramadan dan dibagikan dalam edisi khusus bulan Ramadan 2021.

Sumber Gambar: YouTube Majelis Lucu

BACA JUGA Mengenang Acara ‘YKS’, Acara Sahur yang Bikin Saya Pengin Joget Terus dan artikel Nasrulloh Alif Suherman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version