Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Acara TV

Pemilihan Acara TV Sesuai Usia Dianjurkan Itu Mutlak

Muhammad Iqbal Habiburrohim oleh Muhammad Iqbal Habiburrohim
2 Februari 2021
A A
Pemilihan Acara TV Sesuai Usia yang Dianjurkan Itu Penting Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Menginjak usia 19 tahun, tentunya saya sudah mulai leluasa dalam memilih tontonan dan acara TV yang saya inginkan. Sepertinya sudah hampir semua genre bisa saya tonton, mulai dari tontonan anak-anak hingga yang mengandung konten dewasa. Saya sendiri sejak kecil diberikan tontonan yang sesuai dengan usia saya oleh orang tua. Bahkan, saya masih ingat pattern tontonan saya dari pagi hingga malam, yaitu dimulai dari kartun pagi seperti “Spongebob” dan “Chalkzone”. Kemudian, siang hari dilanjutkan dengan “Laptop si Unyil” dan “Si Bolang”. Saat malam hari tontonan saya “Si Entong” kalau nggak “Ronaldowati”.

Saya sendiri merasa bahwa tontonan tersebut mengembangkan imajinasi dan kreativitas tanpa saya sadari. Seperti “Si Bolang” misalnya yang mengilhami saya untuk meniru aktivitas yang mereka lakukan hingga membuat barang-barang mainan yang unik. Selain itu, banyak variasi permainan yang bisa saya lakukan bersama teman-teman sehingga nggak sekadar diam membatu hanya memainkan gadget saja.

Mungkin memang di zaman sekarang, sulit sekali bagi anak-anak untuk nggak bermain HP dan lepas dari gadget. Saya sendiri masih muda dan tidak memahami dengan betul mengenai parenting dan cara mendidik anak. Akan tetapi, menurut saya pemilihan acara TV dan tontonan yang sesuai usia bisa berpengaruh terhadap diri seseorang.

Dulu, saat saya menonton “Ronaldowati”, efek yang ditimbulkan dari acara TV tersebut adalah rasa halu lantaran seorang anak kecil menganggap dirinya punya kekuatan super menendang bola. Dibandingkan dengan obrolan anak kecil di sekitar saya sekarang ini yang sudah mengerti sinetron “Ikatan Cinta” dan ngobrolin Lisa Blackpink. Mending yang mana?

Pergaulan dan rasa ingin tahu lah yang akhirnya membuat saya mulai penasaran dengan tontonan orang dewasa. Saya sendiri yang akhirnya tetap tahu tontonan semacam itu sebelum “waktunya” ,harus memilah dan mencari tahu sendiri pengetahuan tentang hal tersebut karena memang kurangnya pengetahuan mengenai sex education. Edukasi semacam itu masih dianggap tabu untuk dibicarakan.

Lebih parah dan ngawur lagi kalau ada anak kecil yang malah diprovokasi oleh orang dewasa, bahkan oleh keluarganya dengan cara diberi tahu tontonan orang dewasa. Nyatanya, hal tersebut memang benar terjadi karena beberapa teman saya mengakui bahwa sumber mereka mengetahui tontonan seperti itu adalah dari orang dewasa di dekat mereka, bahkan orang nggak dikenal yang iseng doang.

Masalahnya, di usia anak kecil yang belum bisa berpikiran jernih, tontonan semacam itu bisa berakibat fatal kalau nggak mendapatkan penanganan yang tepat. Lambat laun, anak bisa mulai kecanduan dan terobsesi untuk mencoba melakukan hal yang mereka lihat pada tontonan mereka. Bukan nggak mungkin si anak berpotensi coba-coba, bahkan menjadi lebih brutal lagi di masa depan karena kurangnya arahan.

Menurut saya, walaupun tontonan yang mereka lihat adalah tontonan remaja yang nggak sevulgar tontonan orang dewasa, hal tersebut tetap bisa menimbulkan rasa ingin tahu dan coba-coba, meski mungkin adegannya hanya sekadar pelukan. Anak yang belum cukup umur kan belum bisa memilah mana orang yang bisa mereka peluk dan orang yang nggak bisa mereka peluk secara sembarangan.

Baca Juga:

Misteri Kondisi Cikgu Jasmi Setelah Lama Menghilang dan Tak Lagi Muncul dalam Serial “Upin Ipin”

3 Alasan yang Bikin Saya Enggan Punya TV di Rumah

Apalagi sekarang tontonan seperti YouTube lebih bebas diakses dan orang-orang terdekat mereka pun terkadang nggak sampai mengecek apa saja tontonan dari anak atau kakak adik mereka. Menurut saya, di era sebebas sekarang, kita harus tetap mengawasi dan mengarahkan tontonan yang tepat, mungkin bisa dimulai dari keluarga kita yang terdekat kita dahulu. Jujur, saya spechless saat mengetahui anak-anak kecil di sekitar saya sudah tahu tentang Aldebaran dan Andin yang bahkan saya saja nggak tahu awalnya sebelum saya tanya mereka. Yo mosok aku malah ngerti “Ikatan Cinta” seko obrolan cah cilik, Cok!

Nggak soal percintaan dan adegan dewasa saja, sih. Masih ada genre lain seperti thriller dan gore yang sebenarnya belum layak ditonton oleh orang yang belum cukup umur. Memang nggak semua bakal berubah tiba-tiba menjadi psikopat, tetapi nggak ada salahnya kan mengawasi, atau paling nggak kalau sudah telanjur bisa melakukan follow-up serta memberikan penjelasan agar mereka nggak kopong-kopong amat.

Jangan terpengaruh juga dengan cover kartun atau anime karena nyatanya nggak semua kartun dan anime diperuntukkan bagi anak-anak. Sebagai contoh, “Attack on Titan” yang sebenarnya diperuntukkan bagi remaja 17+. Selain karena banyak adegan yang cukup sadis, alur ceritanya pun memasuki tahap yang rumit. Percuma juga kan nonton kalau nggak tahu alur dan hanya sekadar ngikutin hype saja.

Menurut saya, yang terpenting adalah tontonan tersebut dimengerti dan cocok dengan usia penonton karena si pembuat film, sinetron, anime, atau content creator sekalipun nggak mungkin membuat karya tanpa memperhatikan pasar yang mereka tuju. Tulisan di layar TV seperti R, BO, SU tentunya nggak dipasang dalam rangka iseng saja, tetapi biar para orang tua atau bocil-bocil bisa menempatkan diri sesuai dengan usianya masing-masing.

BACA JUGA Studio MAPPA Bungkam Bacot Netizen dengan Eksekusi Ciamik Episode 7 AoT dan tulisan Muhammad Iqbal Habiburrohim lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2022 oleh

Tags: acara tvMemilih tontonan
Muhammad Iqbal Habiburrohim

Muhammad Iqbal Habiburrohim

Mahasiswa biasa yang ingin mencurahkan keresahan

ArtikelTerkait

Jejak Petualang Survival, Satu-satunya Acara Petualangan TV yang Bernilai

Jejak Petualang Survival, Satu-satunya Acara Petualangan TV yang Bernilai

30 Mei 2020
Saya Nonton Home TV Shopping Malam-malam dan Berakhir Membeli Barangnya

Saya Nonton Home TV Shopping Malam-malam dan Berakhir Membeli Barangnya

14 Juni 2020
televisi production mojok.co

5 Acara Komedi Televisi yang Legendaris Tahun 2000-an

21 Maret 2022
Tahun 2020 dan Saya Masih Menonton TV Tabung

Mari Mengenang 7 Acara Olahraga Favorit Generasi 2000-an

13 Juni 2020
Si Bolang Adalah Alasan dari Hal-hal Random yang Pernah Saya Lakukan Saat Masih Bocah MOJOK.CO

Si Bolang Adalah Alasan dari Hal-hal Random yang Pernah Saya Lakukan Saat Masih Bocah

16 Agustus 2020
Kalau di Kota Ada Kirim Parsel, di Desa Ada Ater-ater Tipe-tipe Orang saat Menunggu Lebaran Datang Terima kasih kepada Tim Pencari Hilal! Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Bulan Syawal Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Lebaran Buku Turutan Legendaris dan Variasi Buku Belajar Huruf Hijaiyah dari Masa ke Masa Serba-serbi Belajar dan Mengamalkan Surah Alfatihah Pandemi dan Ikhtiar Zakat Menuju Manusia Saleh Sosial Inovasi Produk Mushaf Alquran, Mana yang Jadi Pilihanmu? Tahun 2020 dan Renungan ‘Amul Huzni Ngaji Alhikam dan Kegalauan Nasib Usaha Kita Nggak Takut Hantu, Cuma Pas Bulan Ramadan Doang? Saya Masih Penasaran dengan Sensasi Sahur On The Road Menuai Hikmah Nyanyian Pujian di Masjid Kampung Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Horornya Antrean Panjang di Pesantren Tiap Ramadan Menjadi Bucin Syar'i dengan Syair Kasidah Burdah Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Pandemi Corona Datang, Ngaji Daring Jadi Andalan Tips Buka Bersama Anti Kejang karena Kantong Kering Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Rebutan Nonton Acara Sahur yang Seru-seruan vs Tausiyah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Aduh, Lemah Amat Terlalu Ngeribetin Warung Makan yang Tetap Buka Saat Ramadan Tong Tek: Tradisi Bangunin Sahur yang Dirindukan Kolak: Santapan Legendaris Saat Ramadan

Rebutan Nonton Acara Sahur yang Seru-seruan vs Tausiyah

30 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.