Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Pemalang Nggak Bakal Dikenal Orang kalau 5 Hal Ini Nggak Dibenahi

Ibnu Fikri Ghozali oleh Ibnu Fikri Ghozali
7 Februari 2025
A A
Pemalang Nggak Bakal Dikenal Orang kalau 5 Hal Ini Nggak Dibenahi

Pemalang Nggak Bakal Dikenal Orang kalau 5 Hal Ini Nggak Dibenahi (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai perantau, saya sudah terbiasa menghadapi satu pertanyaan yang selalu muncul saat memperkenalkan diri: “Asalnya dari mana?”. Dengan penuh percaya diri, saya akan menjawab kalau saya dari Pemalang. Tapi reaksi yang sering saya dapatkan justru bukan anggukan paham, melainkan dahi yang mengernyit diikuti pertanyaa, “Itu di mana, ya?” atau “Dekat kota apa?”

Jujur, awalnya saya agak heran. Tapi setelah sering mengalami hal demikian, saya jadi sadar bahwa Pemalang memang belum sepopuler kota-kota tetangganya seperti Tegal, Pekalongan, atau Brebes. Padahal Pemalang juga punya banyak hal menarik, mulai dari wisata alam, kuliner lezat, hingga budaya unik.

Sayangnya, karena berbagai alasan, nama daerah ini masih kurang dikenal di tingkat nasional. Jika ingin naik kelas dan lebih dikenal luas, berikut beberapa hal yang perlu dibenahi.

#1 Kurangnya branding dan identitas Pemalang

Coba sebut kata “Tegal”, orang pasti langsung kepikiran warteg dan logat ngapaknya. Sebut “Pekalongan”, pasti yang terlintas adalah batiknya. Tapi kalau bilang “Pemalang”, banyak yang bingung dan bertanya, “Di sana ada apa, sih?”. Inilah salah satu masalah terbesar Pemalang: kurangnya identitas khas yang melekat di benak masyarakat luas.

Padahal Pemalang punya banyak potensi yang bisa diangkat. Tapi karena tidak ada upaya branding yang kuat, daerah ini masih sering dianggap daerah yang biasa saja dan kurang menarik perhatian. Kalau Pemalang punya ikon khas yang dikenal luas seperti Banyuwangi dangan Gandrungnya atau Jogja dengan Malioboronya, pasti orang-orang akan lebih mudah mengingatnya.

#2 Wisata alam Pemalang belum terekspos luas

Pemalang sebenarnya punya banyak tempat wisata keren. Ada Gunung Gajah buat yang suka mendaki, Curug Bengkawah buat pencinta air terjun, dan Pantai Widuri buat yang mau santai di pinggir laut. Tapi masalahnya, berapa banyak orang di luar Pemalang yang tahu tentang tempat-tempat ini?

Kalau dibandingkan daerah lain seperti Banyuwangi yang promosinya gila-gilaan, Pemalang masih jauh ketinggalan. Ditambah lagi akses ke beberapa destinasi wisata di sini masih kurang memadai. Misalnya, jalan menuju beberapa tempat wisata masih kurang nyaman, petunjuk arah minim, dan fasilitas wisata belum dikelola secara profesional.

Alhasil seringnya Pemalang hanya jadi daerah yang dilewati, bukan tujuan utama wisatawan. Seandainya pemerintah daerah dan masyarakat lebih aktif mempromosikan Pemalang lewat media sosial, vlog, atau event pariwisata, pasti daerah ini bisa lebih dikenal sebagai destinasi wisata yang menarik.

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

#3 Kuliner khas Pemalang enak dan bisa bersaing di tingkat nasional, tapi kurang dipromosikan

Sebenarnya Pemalang punya makanan enak yang bisa bersaing di tingkat nasional. Salah satu yang paling khas adalah sate grombyang. Sate grombyang adalah hidangan sate daging sapi dengan kuah rempah yang kaya rasa. Selain sate grombyang, ada juga lontong dekem yang gurih dan menggugah selera.

Jujur saja, seberapa sering kalian mendengar orang di luar Jawa membahas kuliner Pemalang? Pasti jarang, kan? Dibandingkan soto Kudus atau lumpia Semarang, makanan khas Pemalang memang masih kalah pamor. Padahal kalau dipromosikan dengan serius lewat media sosial atau festival kuliner, makanan khas Pemalang bisa lebih dikenal dan diminati banyak orang.

Coba bayangkan kalau di kota-kota besar seperti Jakarta atau Bandung ada restoran khusus yang menjual makanan khas Pemalang. Atau kalau ada influencer makanan yang mencoba dan mempromosikan sate grombyang di YouTube. Pasti makanan ini bakal lebih dikenal dan dicari banyak orang!

#4 Kurangnya event dan festival budaya besar di sini

Banyak daerah di Indonesia sukses menarik perhatian masyarakat luas lewat event atau festival budaya. Banyuwangi punya Festival Gandrung Sewu, Jember punya Jember Fashion Carnival, dan Solo punya Festival Batik. Nah, kalau Pemalang? Jujur, agak susah menyebutkan festival budaya besar dari daerah ini.

Padahal kalau ada event tahunan yang unik dan menarik, seperti festival kuliner khas atau festival seni budaya lokal, Pemalang pasti bakal lebih dikenal. Festival seperti ini bukan cuma bisa menarik wisatawan, tapi juga bisa meningkatkan perekonomian daerah.

Sayangnya, sejauh ini event seperti itu masih jarang atau belum terdengar gaungnya di tingkat nasional. Kalau ingin lebih dikenal, seharusnya pihak pemerintah daerah harus mulai memikirkan acara besar yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan dan masyarakat luas.

#5 Peran masyarakat dan pemerintah daerah yang masih kurang dalam mempromosikan daerah sendiri

Mempopulerkan sebuah daerah bukan cuma tugas pemerintah, tapi juga butuh peran aktif dari masyarakatnya. Kota-kota yang sekarang populer biasanya didukung oleh warganya yang aktif memamerkan daerah mereka lewat media sosial, vlog, blog, dan berbagai platform digital lainnya.

Sayangnya, di Pemalang, kesadaran untuk memperkenalkan daerah ini masih belum maksimal. Pemerintah daerah juga masih kurang agresif dalam memanfaatkan teknologi digital buat promosi wisata dan budaya.

Padahal di era media sosial seperti sekarang, mempopulerkan suatu daerah bisa jauh lebih mudah kalau ada kemauan. Seandainya masyarakat Pemalang, terutama generasi muda, lebih aktif membuat konten digital mengenai keunikan daerah ini, bukan tak mungkin Pemalang bakal dikenal luas. Bayangkan kalau ada banyak video YouTube dan Instagram tentag wisata, makanan, dan budaya Pemalang. Atau, seandainya daerah ini punya akun resmi yang rajin mengunggah konten menarik, pasti banyak orang yang penasaran dan tertarik untuk datang ke sini.

Pemalang sebenarnya bukan daerah yang kurang menarik. Justru sebaliknya, daerah ini punya sejuta potensi yang belum tergarap maksimal. Sayangnya, karena kurang branding, minimnya promosi, dan tidak ada event besar yang menarik perhatian, daerah ini jadi tertinggal dibandingkan daerah sekitarnya.

Akan tetapi bukan berarti keadaan ini nggak bisa diubah. Kalau pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku usaha mulai serius mempromosikan potensi yang ada, Pemalang bisa naik kelas dan lebih dikenal di tingkat nasional.

Penulis: Ibnu Fikri Ghozali
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Mirisnya Menjadi Warga Kabupaten Pemalang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Februari 2025 oleh

Tags: jawa tengahKabupaten PemalangPemalang
Ibnu Fikri Ghozali

Ibnu Fikri Ghozali

ArtikelTerkait

Penataan Alun-alun Purbalingga yang Problematik pemalang

Pemalang dan Purbalingga, 2 Kabupaten Punya Nasib yang Menyedihkan

19 September 2023
Jangan Pensiun di Magelang Terminal Mojok

Jangan Pensiun di Magelang

4 Januari 2023
Wajah Baru Terminal Karangpucung Cilacap: Lebih Modern, Jauh dari Kata Usang dan Mengenaskan

Wajah Baru Terminal Karangpucung Cilacap: Lebih Modern, Jauh dari Kata Usang dan Mengenaskan

10 April 2024
Daerah Langganan Banjir di Semarang dan Tips Hidup di Sana Terminal Mojok

Daerah Langganan Banjir di Semarang dan Tips Hidup di Sana

10 Januari 2023
3 Fenomena Alam di Tegal yang Sering Dikaitkan dengan Hal Gaib Mojok.co

3 Fenomena Alam di Tegal yang Sering Dikaitkan dengan Hal Gaib

3 Agustus 2024
7 Makanan Khas Jawa Tengah yang Namanya Membagongkan Terminal Mojok

7 Makanan Khas Jawa Tengah yang Namanya Bikin Bingung

24 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.