Pelayanan Adminduk Surabaya Pantas Diacungi Jempol, dan Bikin Daerah Lain Makin Iri dengan Surabaya

Pelayanan Adminduk Surabaya Pantas Diacungi Jempol, dan Bikin Daerah Lain Makin Iri dengan Surabaya jogja kuliah di Jogja

Pelayanan Adminduk Surabaya Pantas Diacungi Jempol, dan Bikin Daerah Lain Makin Iri dengan Surabaya (Pixabay.com)

Pelayanan adminduk Surabaya yang top markotop bakal bikin warga daerah lain makin iri dengan Surabaya. Meski ini bukan MU, tapi, senggol dong!

Pelayanan administrasi kependudukan, atau sering disingkat adminduk, saat ini terbukti merupakan salah satu pelayanan publik yang menjadi momok menakutkan bagi sebagian warga. Khususnya, bagi warga yang tinggal di kota-kota besar. 5 dari 7 warga yang tinggal di kota besar mengakui kalau mengurus administrasi kependudukan adalah hal yang melelahkan. Sebab, tidak jarang, warga yang datang ke kelurahan atau ke kantor desa sering mendapat respons yang kurang menyenangkan. Mulai dari proses antre yang panjang, berkas yang tak kunjung selesai, hingga pelayanan yang tidak ramah.

Namun, ada kabar gembira bagi warga yang tinggal di kota-kota besar seperti di Kota Surabaya. Menurut pengalaman saya, pelayanan adminduk Surabaya layak mendapat apresiasi tinggi. Selain cara pelayanan yang canggih, program dari Pemkot Surabaya dan Dispendukcapil Kota Surabaya juga dinilai sangat efektif. Pasalnya, pelayanan publik yang masih kental dengan kesan menyeramkan itu, kini perlahan-lahan hilang di Surabaya. Dan memang, sudah seharusnya warga Surabaya tidak perlu takut dan kerepotan dalam mengurus hal-hal seperti ini.

Warga yang mengurus keperluan adminduk cukup datang ke balai RW saja

Surabaya memang identik dengan kota besar yang megah. Akan tetapi, Surabaya pada dasarnya juga masih yang memiliki Balai RW yang biasa digunakan sebagai pusat kegiatan warganya. Siapa sangka, ketika saya mulai magang di Dispendukcapil Kota Surabaya dan ditempatkan untuk menjadi pendamping pelayanan adminduk di kantor kelurahan, saya menemukan upaya optimal penggunaan Balai RW.

Di Surabaya, Balai RW bukan hanya sekadar tempat rapat atau lokakarya warga saja. Tetapi juga berfungsi sebagai pengganti kantor kelurahan untuk keperluan pengurusan adminduk.

Pernyataan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan bahwa Pemkot Surabaya sudah berkomitmen untuk menghidupkan kembali balai RW untuk kegiatan administrasi kependudukan (adminduk) pada 2024 ini. Keseriusan Pemkot dibuktikan dengan sudah dituntaskannya renovasi balai RW sebanyak 1.187 unit pada 2023 lalu.

Bayangkan saja, betapa mudahnya warga Surabaya yang ingin mengurus administrasi kependudukan. Mereka tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor kelurahan, melainkan mereka cukup melangkah ke Balai RW terdekat tanpa harus menghadapi antrean yang mengular di kantor. Sejauh pengalaman saya menjadi bagian dari Dispendukcapil Kota Surabaya, inilah salah satu kelebihan yang membuat pelayanan adminduk Surabaya menjadi lebih manusiawi dan memudahkan warga. Maka, tidak heran jika masyarakat setempat semakin merasa akrab dengan lingkungan RW mereka.

Proses yang cepat, tidak kurang dari 24 jam berkas jadi

Jika kalian pernah mengurus administrasi kependudukan di tempat lain, saya bisa jamin kalau kalian akan sangat familiar dengan antrean yang tak kunjung habis. Ditambah lagi dengan prosesnya yang berlarut-larut. Akan tetapi, di kota yang saat ini saya tempati, Surabaya, saya pastikan kalian sangat bisa bernapas lega. Pasalnya, proses Adminduk yang diarahkan oleh Dispendukcapil Kota Surabaya sangat cepat, bahkan tidak sampai 24 jam.

Hal ini sesuai janji Pemkot Surabaya yang akan membuat segala pengurusan adminduk harus selesai kurang dari 24 jam, kecuali pengajuan KTP fisik. Misalnya, seperti pembuatan Kartu Keluarga baru, pecah KK, pergantian status di KK, Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan pengajuan pembuatan Identitas Kependudukan Digital (IKD) harus sehari jadi.

Cak Eri juga menekankan bahwa peningkatan akses warga dari kantor kelurahan ke balai RW juga harus dibarengi dengan proses yang tepat dan cepat. Bagi saya, pelayanan yang efisien ini tentu saja membuat warga lebih nyaman. Serta tidak perlu khawatir kehilangan waktu berharga mereka untuk hal-hal lain.

Pengajuan adminduk yang canggih melalui aplikasi Klampid New Generation (KNG)

Selain pemanfaatan Balai RW dan proses yang cepat, Kota Surabaya juga tidak ketinggalan dalam pemanfaatan teknologi. Pengalaman saya menjadi pendamping pelayanan adminduk Surabaya, setiap petugas setidaknya memiliki satu akun aplikasi KNG, baik petugas yang ada di kantor kelurahan maupun di balai RW. Bahkan, beberapa sosialisasi juga sudah dilakukan agar aplikasi KNG dapat diakses oleh setiap warga Surabaya.

Sebuah program yang canggih, bukan?

Melalui aplikasi KNG, warga bisa mengajukan berbagai permohonan adminduk secara online tanpa harus datang ke kantor. Konotasi kantor kelurahan selalu ramai, antre, dan merepotkan sudah tidak akan pernah terjadi dalam beberapa masa ke depan. Sebab, penggunaan teknologi ini memberikan kemudahan akses bagi warga yang mungkin terkendala oleh jarak atau kesibukan. Dengan begitu, warga dapat mengurus administrasi kependudukan mereka kapan pun dan di mana pun.

Menurut pengalaman saya, pelayanan adminduk Surabaya memang layak mendapat acungan jempol. Melalui pemanfaatan Balai RW, proses yang cepat, dan aplikasi Klampid New Generation yang canggih, warga dapat mengurus administrasi kependudukan dengan lebih mudah, efisien, dan nyaman.

Dari situ, Kota Surabaya telah membuktikan bahwa pelayanan publik bisa dihadirkan tanpa menimbulkan ketakutan atau kerepotan bagi warganya. Dan, program ini bikin daerah-daerah lain makin iri dengan Surabaya.

Penulis: Adhitiya Prasta Pratama
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Sebenarnya, Surabaya Maunya Jadi Apa?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version