Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pelaku Rasisme Telah Diproses Hukum, Papua Aman dan Kondusif

Edward Krey oleh Edward Krey
2 September 2019
A A
pelaku rasisme papua

pelaku rasisme papua

Share on FacebookShare on Twitter

Kecekatan Pemerintah terkait tindakan rasisme terhadap rakyat Papua telah membuahkan hasil. Berbagai titik terang mulai ditemukan terkait siapa dalang rasisme tersebut. Pemerintah tak ingin berlama-lama membiarkan suasana dalam kekalutan berkepanjangan.

Belum lagi akibat yang ditimbulkan nantinya dpaat menyebabkan kepercayaan masyarakat ternodai. Sikap serius yang ditunjukkan pemerintah ini juga terbukti setelah peristiwa, Menkopolhukan, Panglima TNI dan Kapolri melakukan road show ke Papau dan Papua Barat. Disusul rencana kehadiran Presiden Jokowi awal bulan September nanti.

Dan seketika secara hampir bersamaan  personil Polisi serta TNI dari beberapa daerah juga telah dikirim ke Papua dan Papua Barat guna membantu mengawal serta mengamankan aksi unjuk rasa. Yang utama ialah pelaku tindakan rasis sudah diproses secara hukum.

Aparat penegak hukum termasuk DENPOM telah memeriksa 3 oknum TNI AD yang pada saat keributan dinilai terlibat aksi tersebut. Salah satu Danramil Tambaksari Kota Surabaya telah dinonaktifkan. Pimpinan ormas serta beberapa anggota ormas termasuk Korlap juga telah disidik. Tindakan rasisme ini dinilai bertentangan dengan norma dasar HAM.

Juga nyata-nyata dilarang oleh KUHP dan dinyatakan sebagai kejahatan umum. Maka dari itu tindakan rasisme ini telah diproses sesuai aturan yang berlaku, tak pandang bulu. Tak peduli pelaku rasismenya TNI atau Ormas beserta pimpinannya, jika terbukti maka akan ditindak secara tegas.

Terkait barang bukti, nantinya akan dilimpahkan ke Jaksa yang akan diteruskan ke Pengadilan. Tentunya masyarakat akan bisa mengikuti proses sidang di Pengadilan, hal ini untuk membuktikan pemerintah mampu bertindak secara cepat sesuai hukum yang berlaku. Saat mengetahui pelaku adalah oknum TNI maka akan dilakukan sidang Peradilan Militer. Yang mana indikasinya pelaku akan diancam hukuman yang lebih tinggi dibanding masyarakat umum.

Hal ini dilakukan karena tugas utama TNI sebagai pelindung dan pengayom telah dislalahgunakan. Sehingga menyebabkan konflik yang berbuntut panjang. Menariknya lagi, proses peradilan militer ini bisa diakses secara langsung. Agar semua berjalan transparan dan adil.

Dukungan juga hadir dari berbagai elemen yang mengecam aksi rasisme di Surabaya tersebut. Apalagi memprovokasi ormas untuk juga melakukan tindakan yang sama. Padahal kebenaran kasus belum dibuktikan. Walikota Surabaya-pun ikut angkat bicara terkait kasus ini. Pihaknya meminta maaf dan terus berjanji mengusut semua hingga ke akarnya.

Baca Juga:

Merasakan Slow Living di Nabire, Ibu Kota Provinsi Papua Tengah yang Cukup Menguras Kantong

Bandara Aminggaru Ilaga Papua, Bandara Penting dengan Fasilitas Paling Buruk di Indonesia

Seluruh situasi dikondisikan aman dan nyaman guna mengembalikan rasa tenang ke masyarakat Indonesia, khususnya Papua. Karena bagaimanapun juga Papua tetap bagian NKRI hingga kapanpun. Apapun yang terjadi pemerintah siap melakukan tindakan tegas bagi sesiapapun yang berusaha melakukan perpecahan.

Ditilik dari bangsa yang ber- BHINEKA TUNGGAL IKA, secara tegas tidak mentolerir aksi rasisme ini. Mengingat Indonesia merupakan negara multikultur yang terdiri dari berbagai suku dan budaya masing-masing. Sikap hormat menghormati sesama rakyat Indonesia menunjukkan cermin dari keberagaman.

Ditambah lagi sejarah panjang penjajahan Belanda selama 350 tahun membuat kita mewujudkan persatuan termasuk Papua. Menghilangkan batasan serta sekat-sekat guna menjalin kerja sama dan persatuan dirasa lebih penting. Karena hal ini dapat membentengi diri dari perpecahan.

Persatuan bisa dimulai dengan hal yang ringan, bersikap tenang dan tak mudah tersulut provokasi. Berpikir logis dan selalu waspada akan pemberitaan media yang terkadang dinilai meresahkan. Apalagi Indonesia ini terkenal dengan bangsa yang gemah ripah lohjinawi. Oleh karena itu sangat penting menanamkan sikap yang sesuai aturan atau norma yang berlaku bagi keberlangsungan masyarakat kedepannya.

Kita bisa mencontoh beberapa negara yang bisa tumbuh menjadi negara Adidaya. Dimana seluruh elemennya bersatu menghadapi segala tindakan yang dinilai memberikan ancaman. Menyisihkan egoisme akan tujuan pribadi mapun kelompok sebagai wujud negara yang aman dan adil bagi seluruh rakyatnya. Sehingga tak akan ada lagi kejadian serupa yang terjadi.

Tidak perlu ada lagi tindakan-tindakan rasisme yang merugikan seluruh pihak. Berdampak tidak baik serta menancapkan kemirisan di hati rakyat. Semoga hal ini bisa menjadi pelajaran bahwa sikap menghormati merupakan dasar toleransi yang utama. Karena akan menguatkan ikatan persatuan diantara seluruh lapisan rakyat Indonesia Yang mana bisa menumbuhkan stabilitas nasional yang kokoh dan tak terpecahkan. (*)

BACA JUGA Merah Putih Tetap Berkibar di Papua atau tulisan Edward Krey lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 September 2019 oleh

Tags: papuapapua amanpapua kondusifproses hukumtindakan rasisme
Edward Krey

Edward Krey

ArtikelTerkait

Terlahir sebagai Laki-laki, Jawa, dan Islam Adalah Privilese yang Tak Boleh Kami Dustakan terminal mojok.co

Terlahir sebagai Laki-laki, Jawa, dan Islam Adalah Privilese yang Tak Boleh Kami Dustakan

30 Juli 2021
Politik Alkohol

Politik Alkohol

23 Agustus 2019
Kota Jayapura Nggak Seudik yang Kalian Kira, Jangan Ngadi-ngadi terminal mojok.co

Kota Jayapura Nggak Seudik yang Kalian Kira, Jangan Ngadi-ngadi

4 Februari 2021
Begini Rasanya Jadi Orang Batak Keturunan Jawa Berwajah Timur terminal mojok

Begini Rasanya Jadi Orang Batak Keturunan Jawa Berwajah Timur

23 Maret 2021
papua

Papua Oh Papua

30 September 2019
Wanita Jawa jatuh cinta dengan laki-laki Maluku Utara. (Unsplash.com)

Wanita Jawa Jatuh Cinta dengan Orang Maluku Utara: Saya Tidak Sedang Mewujudkan Hubungan yang Bhinneka Tunggal Ika

29 Juni 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.