Pasar tumpah yang digelar tiap Minggu pagi di kampus Unpad mulai beroperasi lagi~
Pandemi Covid-19 memang belum sepenuhnya berakhir, namun keadaan dunia, khususnya Indonesia sudah berangsur membaik. Kantor, sekolah, dan kampus sudah mulai dibuka kembali. Termasuk kampus saya yang hampir sebagian besar fakultasnya sudah memberlakukan kuliah tatap muka.
Sebagai mahasiswa tingkat akhir, sebenarnya saya sudah cukup lama menetap di kosan sejak pandemi merebak dan hanya beberapa kali pulang ke rumah sebelum kembali lagi ke kampus guna mengurus tugas akhir. Dengan dimulainya kuliah tatap muka, saya merasa agak terkejut sekaligus senang lantaran wilayah kampus sudah mulai hidup kembali. Para pedagang yang biasa berjualan di sekitaran kampus pun senang karena mereka sudah dapat membuka usahanya lagi.
Tak terkecuali para pedagang yang biasa berjualan di Paun. Paun alias Pasar Unpad merupakan pasar tumpah yang biasa digelar di gerbang atas kampus Unpad (dekat rektorat) yang buka tiap Minggu pagi. Semenjak kasus Covid-19 mulai turun, pasar tumpah ini mulai kembali beroperasi.
Tiap Minggu pagi, mahasiswa Unpad atau warga Jatinangor biasa mengunjungi Paun untuk membeli kebutuhan kos atau peralatan rumah tangga sehari-hari yang memang banyak dijual di pasar tumpah ini. Selain itu, banyak pula pedagang makanan yang menjual jajanan ringan di pasar tumpah ini dengan harga yang murah meriah.
Hari Minggu kemarin saya baru merasakan lagi lari pagi di kampus Unpad dan kemudian mengunjungi Paun. Di sana saya membeli gelas untuk di kos dan berburu jajanan ringan seperti bakso dan cilor. Lantaran banyak pengunjung yang menyerbu pasar tumpah tersebut, saya akan memberi sedikit tips bagi kalian yang pengin berbelanja atau sekadar cuci mata di Paun.
#1 Jangan datang terlalu siang
Paun buka setiap hari Minggu pukul 6 pagi. Biasanya sekitar pukul 12 siang, para pedagang di pasar tumpah ini akan berangsur pulang. Bahkan kalau ramai sedari pagi, sebelum pukul 12 siang para pedagang biasanya sudah pulang. Hanya tersisa beberapa pedagang yang masih berjualan.
Kalau kalian berangkat ke Paun terlalu siang, selain cuacanya yang sudah panas, vibes pasar tumpah juga jadi kurang terasa menarik lantaran area pasar sudah berangsur kosong. Jangan menyesal juga kalau pada akhirnya kalian nggak keburu mendapatkan barang atau jajanan yang kalian inginkan.
#2 Enaknya datang sambil olahraga pagi
Pergi ke Paun lebih enak kalau sambil olahraga pagi. Sebagian besar orang yang datang ke Paun memang kebanyakan mahasiswa yang sengaja lari pagi dengan tujuan akhir Paun sebagai tempat berburu kuliner setelah capek mengelilingi Unpad.
Kalau kalian nggak sedang pengin olahraga tapi datang ke Paun juga nggak masalah, sih. Kalian bisa mengajak teman atau pacar ke sini. Tapi, jangan kesal kalau di jalanan penuh sesak dengan manusia.
#3 Harus pandai menawar
Biasanya, beberapa pedagang ada yang menjual barang dagangannya sedikit lebih mahal dari harga pasaran. Nah, jika kalian bertemu dengan pedagang yang seperti ini, kalian bisa menawar harga barang sebelum memutuskan untuk membelinya. Kalian nggak perlu harus bisa bahasa Sunda, kok. Buktinya teman saya yang nggak bisa bahasa Sunda saja tetap bisa dapat harga barang murah dengan kemampuannya menawar harga. Tapi, jangan terlalu sadis juga saat menawar harga barang, ya.
#4 Bawa uang lebih
Ketika tiba di Paun, kalian bakal dibuat bingung dengan banyaknya barang yang dijual di sana. Biasanya datang ke pasar tumpah itu pengin cari gayung, eh, lihat sandal lucu jadi pengin beli juga. Atau niat awalnya cuma mau beli baju, eh, karena harga celananya murah jadi ikutan dibeli juga. Makanya kalau datang ke Paun jangan bawa uang mepet. Kalian harus sedia uang lebih supaya nggak menyesal kalau pengin beli barang tapi ternyata uangnya kurang.
Semoga saja dengan dibukanya kembali pasar tumpah Paun ini roda perekonomian masyarakat Jatinangor, khususnya sekitaran Unpad, bisa kembali normal seperti sedia kala dan bahkan meningkat. Selain itu, Paun cocok juga buat kalian yang pengin nge-date hemat bareng gebetan. Tapi, pastikan dulu gebetannya ada, ya~
Penulis: Erfransdo
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Hal-hal Unik di Jatinangor yang Harus Diketahui Maba Unpad.