Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Patenkan Aja Nama Anak Kamu, Biar Malu Sendiri

Haryo Setyo Wibowo oleh Haryo Setyo Wibowo
10 September 2019
A A
nama anak

nama anak

Share on FacebookShare on Twitter

Seorang seleb biasa-biasa saja, menuai respon yang berbeda dari masyarakat hanya gara-gara persoalan nama anak. Sementara seleb lain yang tak kalah biasanya justru menuai simpati karena mengijinkan nama anaknya bebas dipergunakan.

Franda dan Sherena datang dari generasi yang sama. Tetapi soal kedewasaan dan cara berkomunikasi ke penggemarnya sangat bertolak belakang. Satu melarang nama anaknya dicopas, satunya justru bangga kalau nama anaknya dicopas.

Saya baru tau ada pesohor yang ga sohor-sohor amat bernama Franda saat media meramaikan sengitnya dia begitu mengetahui ada seorang fan yang menamakan anaknya persis dengan putrinya, Zylvechia. Menurutnya, proses penamaan anaknya begitu panjang, susah dan merupakan kombinasi nama tengah suaminya.

Netijen bagaimana? Tetep! Seperti halnya masalah politik, masyarakat terbagi ke dalam dua kubu. Kubu pertama: “halah cuma ditiru namanya saja kok.” Sementara kubu kedua: “sudah niru, nggak ijin pula!”.

Lha sekarang tinggal kita cek sejarahnya saja.

Dulu, di Jawa, ada periode di mana nama “Bagus” hanya diperbolehkan untuk bangsawan. Kebanyakan bangsawan kan memang seneng ngambek dan merasa lebih tinggi. Bahaya kalau nggak dituruti. Sementara rakyat kecil adanya hanya patuh dan patuh. Setingkat taqlid kalau dalam kosa kata agama.

Anak sakit, ganti nama karena dianggap keberatan nama. Panggilan gantinya pun biasanya lebih tidak berarti lagi. Misal sebelumnya bernama Surya (matahari), karena sakit-sakitan diganti Turah atau Tuwuh. Terkesan lebih jelek, tetapi ada pengharapan di sana.

Suharto, Sukarno, Sutandyo, Sutami, Subadio dan su- lainnya adalah generasi awal rakyat melawan hegemoni kaum bangsawan. Boleh saja dimaknai revolusi nama. Nama-nama itu dikenal luas sejak 1900 hingga kurang lebih tahun 1970. Su- artinya baik. Sejelek apa pun nama di belakangnya, akan gugur begitu dilekati awalan Su.

Baca Juga:

Akibat Menyandang Nama Aneh, Seumur Hidup Nama Saya Dikira Typo: Sekali Lagi, Saya Dinas, Bukan Dimas!

Alasan Banyak Nama Anak Zaman Sekarang Semakin Rumit

Nah, setelah tahun 1970 nama orang Jawa semakin beragam dan berani. Dari mulai kombinasi Islam-Jawa, Western, dan Sanskrit. Bahkan anak bernama Sultan pun melimpah. Tidak perlu mengaku dapat wahyu bubur panas, apalagi penobatan. Bebas!

Roman nama anak laki-laki saya pun mengadopsi “Barat-Jawa”. Saya suka dengan kota Roma, Italia. Roman kalau dimasukkan di terjemahan artinya orang Roma. Dianggap mencontek nama Roman Abramovich atau Roman Polanski boleh juga. Mereka orang-orang keren.

Jangankan Zylvechia yang saat menuliskannya pun takut terlilir. Roman pun bagi Mbak Warijah, perempuan sepuh yang membantu kami saat itu, susah diucapkan.

“Mas, aku mau panggil raja aja ke anaknya. Aku kesulitan manggil”

Dalam benaknya, Roman itu Roma Irama, Si Raja Dangdut. Tetangga-tetangga kami yang orang Betawi, selalu malah selalu memanggil Rohman.

“Bagusan Rohman, Pak”

Ya terserah saja. Bagi mereka mungkin nama tersebut lebih “lumrah” dan jamak mereka dengar saat ngaji. Sah-sah saja, toh tetep panggilan yang baik. Lagi pula temannya dari PAUD tidak pernah ada yang kesulitan mengeja namanya.

Apa sih di dunia ini yang nggak boleh ditiru?

Semua boleh ditiru sampai kemudian orang membuat kesepakatan untuk melindungi hak kepemilikan atau paten. Tapi itu kan untuk nama produk yang diperjualbelikan. Untuk mempermudah jika terjadi sengketa yang menyangkut hak cipta.

Modar bener kalau orang Islam dilarang menggunakan nama-nama yang ada di Quran. Misal nama Muhammad. Itu nama yang di jamannya sama sekali tidak ada. Bayangkan kalau ahli warisnya menuntut anda yang bernama Muhammad.

“Itu leluhur kami mikirnya nggak kira-kira. Kok anda enak sekali tinggal mencomot?”

Tidak usah sombong kalau nama anak kita itu hanya gabungan dari kata yang sudah ada atau kombinasi awalan nama orang tua. Seunik apa pun itu tetap mencomot. Minimal memanfaatkan aplhabet ?

Franda apa nggak mikir kalau Ecclesia, nama tengah anaknya, tertera di Al Kitab. Itu artinya sudah merentang masa ribuan tahun. Apa dia nggak mikir kata itu awal-awal dulu juga susah menemukannya? Trus kalau mau ijin ke siapa? Ahli waris? Tuhan?

___
Ada seorang kenalan yang mempunyai masalah rumit. Hanya gara-gara orang tuanya tidak ingin ada yang menyamai nama anaknya, nama yang seharusnya ditulis John ditulis Jonh.

Sekarang semua jadi ribet. Dari mulai sekolah hingga urusan kerja, selalu saja ada orang yang mengoreksi namanya. Entah sudah berapa ribu kali dia mengoreksi hal bener tapi malah jadi salah ?? (*)

BACA JUGA Solusi Defisit BPJS itu Bukan Cuma Naikin Iurannya! atau tulisan Haryo Setyo Wibowo lainnya. Follow Facebook Haryo Setyo Wibowo.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Februari 2021 oleh

Tags: frandanama anak
Haryo Setyo Wibowo

Haryo Setyo Wibowo

ArtikelTerkait

nama

Nama yang Bagus Bukan Jaminan Kelakuan Baik

8 Juli 2019
Alasan Banyak Nama Anak Zaman Sekarang Semakin Rumit Mojok.co

Alasan Banyak Nama Anak Zaman Sekarang Semakin Rumit

21 Januari 2025
Evolusi Nama Orang Jawa_ Mulai dari Paijo hingga Vairus Abdul Covid terminal mojok

Evolusi Nama Orang Jawa: Mulai dari Paijo hingga Vairus Abdul Covid

22 April 2021
Penderitaan Saya sebagai Perempuan dengan Nama Adit

Penderitaan Saya sebagai Perempuan dengan Nama Adit

5 September 2023
media sosial nama akun pakai nama anak itu ngeselin posting foto anak di media sosial mojok.co

Akun Medsos Pribadi Diganti Pakai Nama dan Foto Anak Itu Buat Apa sih?

1 April 2020
Nama Saya Terinspirasi dari Bus dan Pemain Ketoprak terminal mojok.co

Nama Saya Terinspirasi dari Bus dan Pemain Ketoprak

24 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.