Pasar Kramat Jati yang “menyala” setelah maghrib
Lalu, mengenai jam operasinya, deretan pedagang di pinggir jalan ini mulai buka sejak azan maghrib hingga subuh. Pada malam hari, lalu lintas di Jalan Raya Bogor ramai lancar dan makin sepi menjelang dini hari sehingga memungkinkan para pedagang untuk berjualan. Kira-kira pada jam setengah enam pagi, para pedagang harus menghentikan dan menutup dagangannya karena alasan kelancaran lalu lintas; Jalan Raya Bogor akan dilalui oleh ribuan kendaraan yang bikin jalan ini padat dan macet. Tidak ada pedagang di pinggiran jalan saja kendaraan sudah merayap-rayap, apalagi kalau ada? Pasti macetnya tidak karuan.
Demikianlah cerita saya tentang Pasar Kramat Jati yang betul-betul berjualan di pinggir jalan tanpa space dengan kendaraan yang berlalu lalang. Tentu menjadikan hal ini sebagai sesuatu yang unik dari pasar tersebut. Para pembeli makin malam makin ramai, diikuti oleh kondisi lalu lintas yang makin lengang. Para pedagang dengan semangatnya berjualan, mencari rezeki hingga akhirnya datang pagi hari, ketika mereka harus mengakhiri penjualan mereka yang sudah berlangsung semalaman. Dan, hari demi hari, malam ke malam, tetap seperti itu.
Lalu, bagaimana kondisi pasar di dekat tempat tinggal kalian, Gaes? Cusss langsung komen ya!
Penulis: Muhammad Arifuddin Tanjung
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Ujungberung, Daerah yang Punya 4 Versi Sejarah yang Berbeda