Seperti semua suku di Indonesia, suku Batak dalam hal ini Batak Toba, memiliki kekayaan budaya yang sangat kental. Salah satu yang mendasar adalah tata cara sapaan yang disebut dengan partuturan. Hal ini mengatur tentang sapaan kekerabatan dalam semesta Batak Toba. Ketepatan sapaan adalah hal krusial dalam relasi orang Batak. Dalam partuturan, gender dan status kita terhadap lawan bicara menjadi penentu pemilihan sapaan yang tepat.
Secara umum, jika kamu berjumpa dengan orang Batak yang lebih tua, gunakan kata Amang (untuk laki-laki) dan Inang (untuk perempuan). Sementara kepada yang lebih muda atau sepantaran, kamu bisa gunakan Lae, Eda, atau Ito. Tentu tak bisa sembarangan menggunakannya. Lae digunakan untuk menyapa sesama lelaki. Eda digunakan untuk menyapa sesama perempuan. Ito digunakan untuk menyapa lawan bicara yang beda gender denganmu.
Menurut bapak saya, untuk sesama orang Batak, setelah menyapa secara umum, obrolan perkenalan harus berlanjut ke identifikasi keluarga. Itulah mengapa penyebutan marga di awal perkenalan menjadi hal wajib. Setelah mengetahui marga lawan bicara, kata sapaan yang umum tadi bisa berganti menjadi sapaan yang lebih spesifik sesuai dengan aturan dalam partuturan.
Terasa sedikit ribet, ya? Tapi nggak ada salahnya dipelajari, terlebih jika kamu berasal dari luar suku Batak dan sedang ada afiliasi dengan orang Batak. Dengan memahami sedikit tentang partuturan dapat membuatmu berada dalam posisi yang bagus di mata orang Batak. Yang agak susah itu kalau menjadi turunan Batak campur Jawa seperti saya atau menjadi pasangan orang Batak. Pasalnya, partuturan yang ruwet ini mau nggak mau, senang nggak senang, ya, memang perlu dipahami biar nggak malu-maluin karena salah menyapa kerabat.
Nah, inilah panduan partuturan anti ribet yang perlu kamu ketahui.
Daftar Isi
Keluarga Inti dalam Batak
- Kakek: Opung / Opung Doli
- Nenek: Opung / Opung Boru
- Bapak: Amang / Amung / Bapa
- Ibu: Inang / Inong
- Panggilan untuk anak perempuan: boru / panggil nama
- Panggilan untuk anak laki-laki: anak / panggil nama
- Panggilan kakek dan nenek untuk cucu: pahompu / panggil nama
- Kakak laki-laki:
○ Adik laki-laki terhadap kakak laki-laki: abang / haha
○ Adik perempuan terhadap kakak laki-laki: ito
- Kakak perempuan:
○ Adik laki-laki terhadap kakak perempuan: kakak / ito
○ Adik perempuan terhadap kakak perempuan: kakak
- Adik laki-laki / perempuan: anggi / langsung panggil nama
Keluarga Kakak Lelaki dari Bapak dalam Batak
- Kakak lelaki bapak: Bapa tua / Amang tua / Pak tua
- Istri kakak lelaki bapak: Inang tua / Mak tua
- Kakak sepupu laki-laki:
○ Adik laki-laki terhadap kakak sepupu laki-laki: abang / haha / hahang
○ Adik perempuan terhadap kakak sepupu laki-laki: ito
- Kakak sepupu perempuan:
○ Adik laki-laki terhadap kakak sepupu perempuan: kakak / ito
○ Adik perempuan terhadap kakak sepupu perempuan: kakak
Keluarga Adik Lelaki dari Bapak
- Adik lelaki bapak: Bapa uda / Amang uda / Uda
- Istri adik lelaki bapak: Inang uda
- Adik sepupu laki-laki dan perempuan: anggi / panggil nama
Keluarga Kakak dan Adik Perempuan dari Bapak
- Suami dari kakak atau adik perempuan bapak: Amang boru
- Kakak atau adik perempuan bapak: Namboru
- Kakak sepupu dan adik sepupu: statusnya disebut pariban, namun jarang sekali orang Batak masa kini menyapa dengan kata pariban kecuali untuk candaan jodoh-jodohan
○ Kakak sepupu laki-laki: abang
○ Adik sepupu laki-laki: panggil nama
○ Kakak sepupu perempuan: kakak
○ Adik sepupu perempuan: panggil nama
Keluarga Kakak atau Adik Lelaki dari Ibu
- Kakak atau adik lelaki ibu: tulang
- Istri kakak atau adik lelaki ibu : natulang
- Kakak sepupu atau adik sepupu: statusnya disebut pariban.
○ Kakak sepupu laki-laki: abang
○ Adik sepupu laki-laki: panggil nama
○ Kakak sepupu perempuan: kakak
○ Adik sepupu perempuan: panggil nama
Keluarga Kakak Perempuan dari Ibu
- Kakak perempuan ibu: Inang tua / Mak tua
- Suami kakak perempuan ibu: Bapa tua / Amang tua / Pak tua
- Kakak sepupu laki-laki:
○ Adik laki-laki terhadap kakak sepupu laki-laki: abang / haha / hahang
○ Adik perempuan terhadap kakak sepupu laki-laki: ito
- Kakak sepupu perempuan:
○ Adik laki-laki terhadap kakak sepupu perempuan: kakak / ito
○ Adik perempuan terhadap kakak sepupu perempuan: kakak
Keluarga Adik Perempuan dari Ibu
- Adik perempuan ibu: inang uda
- Suami adik perempuan ibu : bapa uda
- Adik sepupu laki-laki dan perempuan: anggi / panggil nama
Relasi Mertua, Menantu, dan Ipar dalam Batak
- Mertua: Simatua. Mertua laki-laki dan perempuan setara kedudukannya dengan orang tua kandung. Maka penyebutan yang digunakan adalah amang / amung / bapa untuk bapak, dan inong / inang untuk ibu.
Namun, jika seorang lelaki Batak menikah dengan putri namborunya (adik / kakak perempuan bapak), maka setelah menikah ia tetap menggunakan sapaan namboru dan amangboru untuk mertuanya.
- Calon menantu laki-laki: Bere. Calon menantu laki-laki atau pacar dari anak perempuan disebut bere. Sapaan ini juga dipakai untuk menyebut keponakan laki-laki yang berstatus pariban. Nah, pariban adalah anak dari saudara perempuan bapak atau saudara laki-laki ibu.
- Menantu laki-laki: hela / amang hela
- Menantu perempuan: maen / parumaen
- Ipar laki-laki:
○ Lelaki terhadap ipar lelaki: lae / tunggane
○ Perempuan terhadap ipar lelaki: amangbao
- Ipar perempuan:
○ Lelaki terhadap ipar perempuan: inangbao
○ Perempuan terhadap ipar perempuan: eda
Nah, itulah partuturan atau panduan sapaan kekerabatan dalam suku Batak Toba. Saat saya ngobrol dengan bapak saya tentang partuturan, ia berkali-kali mengoreksi ketika saya menyebut perempuan dulu. Di akhir obrolan kami, ia bahkan menegaskan, “Laki-laki dulu, ya, baru perempuan.”
Memang begitulah budaya Batak. Patriarki memang hal yang kuat dalam adat Batak. Untungnya, itu hanya di tatanan adat saja. Kampanye kesetaraan gender dalam keluarga tanpa melupakan adat sudah menjadi sesuatu yang gencar disuarakan di kalangan generasi muda Batak.
Panduan sapaan ini akan berguna jika kalian berjodoh dengan orang Batak Toba, KKN di sekitar Tapanuli Utara, atau berbisnis dengan orang dari suku Batak Toba. Rasanya gimana setelah membacanya, MyLuv? Sudah jelas atau makin bingung? Hehehe.
Penulis: Butet RSM
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Batak KW Adalah Orang Batak yang Nggak Terlalu Batak, Saya Buktinya