Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Paradox of Choice: Banyak Opsi Malah Bikin Pusing Sendiri

Muhammad Adib oleh Muhammad Adib
26 Agustus 2023
A A
Paradox of Choice: Banyak Opsi Malah Bikin Pusing Sendiri

Paradox of Choice: Banyak Opsi Malah Bikin Pusing Sendiri (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ada yang pernah kebingungan saat belanja di warung atau mini market? Pusing memilih satu produk di antara sekian banyak produk yang sejenis? Semua pilihan-pilihan tersebut membuat kita membutuhkan pertimbangan dan waktu dalam membuat keputusan.

Tenang, bukan cuma kamu semua, saya sendiri juga merasakan hal yang sama. Kesulitan memilih opsi dari sekian banyak opsi, adalah masalah kita bersama

Sebenarnya hal ini bukanlah masalah yang urgent, tapi seringkali menjadi perkara yang cukup merepotkan diri sendiri. Hanya masalah pilihan yang harus diambil, yaitu pilihan untuk memilih satu dari bejibun opsi. Hal ini disebut dengan paradox of choice.

Paradox of choice adalah salah satu teori yang dikemukakan oleh pakar psikologi Amerika Barry Schwartz dalam bukunya “The Paradox Of Choice: Why More Is Less”. Beliau mengartikan paradox of choice sebagai suatu keadaan yang mengakibatkan seseorang pusing dan ragu-ragu dalam mengambil sebuah keputusan. Sekali lagi, hal ini disebabkan buanyaknya opsi yang tersedia.

Kita tahu bahwa hidup manusia erat kaitannya dengan pengambilan keputusan, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi pasti berhubungan dengan pengambilan keputusan. Bahkan mau tidur cepat atau begadang sekalian merupakan bagian dari pengambilan keputusan. Tapi entah kenapa banyaknya opsi semakin membuat keadaan tidak lebih baik.

Banyak opsi tak selalu membawa solusi, mengapa saya katakan demikian? Coba kita flashback ke zaman dahulu saat segala sesuatu masih terbatas. Kita dapat dengan leluasa menentukan pilihan yang akhirnya membahagiakan kita. Kenapa? Karena opsi yang simple dan apa adanya.

Si maximizer dan si satisficer

Apakah Anda seorang maximizer atau satisficer? Ya, dua jenis manusia ini adalah contoh konkret bagaimana seseorang bersikap dalam mengambil keputusan. Maximizer adalah orang yang terobsesi mencari hasil maksimal dari seluruh opsi yang ada. Ia mencari, menganalisis, membandingkan, dan mengukur dengan teliti setiap aspek dalam suatu produk. Namun setelah ia putuskan ternyata ia tidak cukup puas karena ternyata  Setelah memutuskan ia malah menemukan opsi lain yang lebih baik. Kalau bahasa kita sekarang maximizer bisa dikategorikan sebagai overthinking.

Berbanding terbalik dengan maximizer, satisficer adalah ciri seseorang yang mencari opsi berdasarkan kebutuhan dan syarat yang ditetapkan di awal alias si simple. Tipe orang seperti ini akan mendapatkan kepuasan yang lebih baik dibandingkan dengan si maximizer.

Baca Juga:

Jangan Jadikan PNS sebagai Pilihan Utama Karier, Justru Jadikan PNS sebagai Pilihan Terakhir!

Lawan Paradox of choice 

Memang bukan perkara gampang, semuanya tergantung bagaimana cara kita menyikapi proses pasca pengambilan keputusan. Ada beberapa tips yang bisa dipraktekkan untuk melawan paradox of choice yaitu:

Pikiranmu adalah kuncinya

Ya, semua berawal dari pikiran atau mindset. Kalau anda menganggap segala sesuatu itu rumit dan pusing maka hasilnya adalah rumit dan pusing, begitu juga dengan cara mengambil keputusan. Usahakan untuk tetap tenang dan jernihkan pikiran, jangan mengambil keputusan pada saat sedang kalap atau memperturutkan hawa nafsu sesaat.

Jangan mencari kesempurnaan dalam mengambil keputusan

Wajar kita mencari yang sempurna, tapi sungguh hal yang seperti itu hampir mustahil untuk didapatkan. Sebab, segala sesuatu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kuncinya bagaimana keputusan yang kamu pilih membuatmu bahagia dan puas. Sebab dengan begitu kamu akan terhindari dari paradox of choice.

Eliminasi opsi yang bukan prioritas

Tentukan skala prioritas, buang opsi yang kurang penting atau opsi yang tak sesuai dengan kebutuhan kamu. Dengan demikian opsi yang kamu pilih akan semakin sedikit sehingga memudahkan kamu dalam mengambil keputusan.

Perbanyak syukur

Syukur, gampang diucapkan tapi sulit untuk dipraktikkan. Banyak orang yang menyesali keputusan yang telah ia ambil, ada yang marah bahkan sampai tak legowo dengan apa yang telah terjadi. Di sinilah syukur dan sabar berperan, ingat mungkin masih banyak orang lain diluar sana yang lebih tidak beruntung dibandingkan dengan keputusan yang sudah kita pilih.

Jangan lebay dalam berekspektasi

Jangan ketinggian dalam berekspektasi, sebab kata orang-orang kalau jatuh sakitnya tuh ekstra. Ekspektasi yang berlebihan mengakibatkan kekecewaan besar apabila seandainya hasilnya tak sesuai harapan. Makanya proporsionalnya ekspektasi, jangan lebay dan tetap santuy dalam menyikapi sebuah keputusan.

Petik hikmahnya

Segala sesuatu yang menimpa hidup kita pasti ada hikmahnya, entah itu baik maupun buruk. Nah, kegagalan dalam mengambil keputusan hendaknya menjadi pelajaran yang membuat kita lebih baik dalam menhadapi masa depan.

Intinya sederhanakan pilihan, jangan banyak kali cengkunek.

Penulis: Muhammad Adib
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jogja dan Lampung Memang Sama-sama Menyebalkan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 26 Agustus 2023 oleh

Tags: mengambil keputusanopsiparadox of choicepilihan
Muhammad Adib

Muhammad Adib

Manusia apa adanya dan ada apa-apanya.

ArtikelTerkait

Jangan Jadikan PNS sebagai Jalur Utama Karier, Justru Jadikan PNS sebagai Pilihan Terakhir!

Jangan Jadikan PNS sebagai Pilihan Utama Karier, Justru Jadikan PNS sebagai Pilihan Terakhir!

2 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.