Pantai di Gunungkidul yang dulu dipuja, kini mulai memudar keindahannya. Ada apa?
Rencana Pemkab Gunungkidul menjadikan Bumi Handayani sebagai “The Next Bali” tampaknya nggak main-main. Dalam setiap kesempatan, pemangku wilayah gencar mempromosikan Gunungkidul menjadi daerah tujuan wisata dunia. Berbagai acara sosial budaya acap digelar dengan misi utama meningkatkan kunjungan wisatawan ke Gunungkidul.
Sikap pede yang ditunjukkan Pemkab tentu bukan tanpa alasan. Harus diakui banyak wisata alam di Gunungkidul yang memiliki panorama alam indah nan menakjubkan. Salah satu destinasi yang sering “dijual” ke wisatawan tentu saja sepanjang pantai selatan.
Masifnya iklan destinasi pantai di Gunungkidul berbanding lurus dengan tingginya wisatawan yang datang ke sini. Ini bisa dilihat dari kepadatan arus lalu lintas sepanjang jalan menuju destinasi setiap hari libur. Semrawutnya jalanan sudah jadi pemandangan sehari-hari bagi warga Gunungkidul, terutama mereka yang hidup di pesisir pantai.
Saya rasa, keinginan Pemkab menjadikan Gunungkidul kayak Pulau Bali nyaris jadi kenyataan. Yah, meski belum banyak dikunjungi turis asing, tapi keadaan sebagian pantai selatan kini mulai kotor dan semrawut. Pantai yang dulunya dipuji setinggi langit itu, perlahan tapi pasti keasrian dan keindahannya mulai memudar.
Perubahan wajah pantai di Gunungkidul
Lahir dan tumbuh besar di Bumi Handayani, saya cukup sering berkunjung ke pantai selatan. Saya ingat betul, sewaktu masih SD, jumlah wisatawan yang datang ke Gunungkidul belum sebanyak sekarang. Jalanan menuju pantai juga cukup lengang dan suasana pantai masih menawan.
Tapi belakangan, saya melihat dan merasakan betul pantai di Gunungkidul mulai mengalami banyak perubahan. Beberapa destinasi seperti Pantai Baron, Pantai Kukup, dan Pantai Indrayanti yang dulu tampak bersih dan eksotis, kini sudah mulai tercemar sampah berserakan di bibir pantai.
Meski di beberapa pantai telah disediakan tempat sampah, jumlahnya masih sangat minim. Banjirnya wisatawan yang datang setiap hari libur, kadang nggak sanggup menampung sampah yang dihasilkan para pengunjung. Akibatnya, kondisi ini bikin objek wisata tersebut tampak kotor dan mengurangi keindahan panorama alam.
Baca halaman selanjutnya