- Menyandang status sebagai jobseeker di masa seperti ini memang berat, kamu nggak akan kuat. Saat nggak ada pandemi saja nyari kerja sudah susah, apalagi sekarang ada pandemi, pasti makin susah. Kesusahan ini tidak hanya dirasakan oleh pacar saya, seorang jobseeker yang sedang mencari kerja, namun juga oleh saya yang menemaninya.
Pacar saya lulus kuliah sejak 2020 lalu, kemudian hingga saat ini beliau sedang aktif mencari kerja. Saya yang masih berkutat dengan skripsi pun ikutan waswas. Pasalnya, saya khawatir jika pacar saya terlalu lama di rumah dan tidak melakukan kegiatan apa pun, akan uring-uringan dan sumpek sendiri. Sebab, pacar saya adalah tipe laki-laki yang aktif berkegiatan sejak SMP, SMA, hingga kuliah (saya dan mas pacar adalah teman satu sekolah saat SMP dan SMA).
Bayangkan bagaimana perasaan tipikal orang aktif seperti pacar saya, tidak bisa melakukan kegiatan produktif selama berbulan-bulan. Ditambah dengan menyandang status sebagai jobseeker, tentu akan menjadi beban tersendiri bagi beliau. Sebagai pacar yang baik meskipun kadang sering blunder, saya mencoba memutar otak agar pacar saya tetap bersemangat dalam menjalani harinya pasca wisuda. Hal ini mungkin dapat kalian lakukan, jika bernasib sama seperti saya.
Hal pertama yang saya lakukan adalah tidak mendesak dia untuk mencari kerja. Percayalah, tanpa didesak pun, mas pacar sudah aktif menyusuri lowongan demi lowongan pekerjaan yang linier dengan bidang keahliannya. Mendesak mencari pekerjaan bukan malah membuat pacar semangat, tapi justru membuatnya tersinggung karena seolah memperlihatkan bahwa kita tidak menghargai usahanya.
Selanjutnya, sebisa mungkin kita ikut mencari lowongan pekerjaan. Sebagai seorang pacar, baiknya kita lebih bersikap proaktif. Ikut membantu mencari informasi pekerjaan dari berbagai forum. Hal ini tentu akan sangat membantu seorang jobseeker. Semakin banyak lowongan pekerjaan, berarti semakin tersedia peluang. Selain itu, pacar juga tentu akan semakin sayang, karena kalian ikut membantunya. Nilai tambahnya, kalian jadi punya bayangan seperti apa susahnya mencari kerja.
Upaya lain yang saya lakukan selama mendampingi pacar adalah tidak membanding-bandingkan dengan temannya yang sudah bekerja. Percayalah, tidak ada seorang pun yang suka dibandingkan, apalagi dalam bidang pekerjaan. Sebaiknya hindari basa-basi soal temannya yang sudah bekerja di salah satu perusahaan. Bukan hanya menambah beban mas pacar, namun juga memberi kesan bahwa kita lebih memperhatikan orang lain dibanding dengan pacar sendiri.
Hal lain yang dapat dilakukan saat mendampingi pacar yang berstatus jobseeker adalah mengajaknya memulai usaha bersama. Makin berasa romantis kan kalau membangun usaha dari nol, apalagi kalau usahanya berkembang. Saya pernah melakukan ini, dan mas pacar sangat senang karena beliau mendapatkan kesibukan sekaligus menghasilkan uang. Namun, saat memulai usaha sampingan bersama seperti ini, tetap harus memperhatikan pembagian tugas masing-masing agar tidak ada masalah kedepannya.
Upaya yang tidak kalah penting saat memiliki pacar yang berstatus jobseeker adalah mendukung semua kegiatan yang dilakukan selama itu positif. Pacar saya mahir dalam mengoperasikan Autocad, sehingga beliau mengisi waktunya dengan menggambar berbagai desain bangunan dan perabotan. Nah, bentuk dukungan saya adalah memintanya menggambar sesuatu dengan Autocad lalu ikut mengomentari hasilnya. Ada nada bahagia yang terpancar saat mas pacar menjelaskan hasil karyanya, yang membuat saya juga bahagia (ihir).
Percayalah, memiliki pacar seorang jobseeker di saat-saat seperti ini ibarat sedang menjalani tes kesabaran, saya sering tidak dikabari saat mas pacar sibuk ke sana kemari memasukkan lamaran pekerjaan. Jika sudah seperti ini yang bisa dilakukan ya cuma bisa bersabar, toh di akhir hari pasti ada kabar dia habis melamar ke mana. Intinya jika mendampingi pacar yang sedang mencari kerja, baiknya kita selalu mendukung dan jangan membebani. Sebab menyandang status jobseeker itu sudah berat, jadi jangan ditambah lagi bebannya.
BACA JUGA Sulit Romantis dengan Pacar yang Nggak Bisa Baca Google Maps atau tulisan Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara lainnya.