Panduan Membuka Toko Kelontong bagi Anak Muda – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Featured

Panduan Membuka Toko Kelontong bagi Anak Muda

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
30 Mei 2021
0
A A
Panduan Membuka Toko Kelontong bagi Anak Muda terminal mojok.co

Panduan Membuka Toko Kelontong bagi Anak Muda terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Toko kelontong sejauh ini masih dianggap sebagai bisnis yang kurang menjanjikan. Padahal kalau dipikir-pikir, usaha toko kelontong ini merupakan usaha yang bisa menyerang target pasar lintas usia, status sosial, maupun gender. Tak hanya itu usaha ini bisa dianggap sebagai miniatur pasar yang disiapkan di garda terdepan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam lingkup terdekat.

Sebagai generasi muda, ini merupakan PR kita untuk membuat image toko kelontong ini kembali menemukan harga diri dan masa kejayaannya di tengah masyarakat modern yang ingin serba praktis tanpa ribet. Nah, mungkin untuk teman-teman kawula muda yang ingin mencoba usaha membuka toko kelontong, tapi bingung mau mulai dari mana. Mari simak beberapa hal dasar yang perlu diperhatikan ketika akan membuka toko kelontong.

Daftar Isi

  • #1 Buat toko kelontong yang nyaman-able
  • #2 Promo adalah kunci
  • #3 Menerapkan PALUGADA (apa lu mau, gue ada)
  • #4 Katakan tidak untuk segala bentuk utang
  • #5 Jangan campur aduk uang dagangan dengan uang pribadi
  • #6 Terjun aja dulu
      • Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
      • Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

#1 Buat toko kelontong yang nyaman-able

Saya pernah menulis artikel tentang beberapa alasan kenapa orang malas belanja ke toko kelontong. Alasan yang pertama dikarenakan tata letak toko kelontong yang kurang terstruktur sehingga pembeli harus meminta penjual mengambilkan barang yang akan dibelinya. Selain itu, di toko kelontong jarang sekali barangnya diberi label harga. Hal ini tentu akan membuat si pembeli terus-terusan bertanya pada si penjual tentang harga barang yang ada.


Oleh karena itu, mari kita patahkan stereotip negatif tentang toko kelontong yang nggak nyaman-able gitu. Kalau saya sendiri menghindari penggunaan etalase, kecuali kalau kita jualan rokok. Selebihnya kita cukup menggunakan rak saja supaya barang-barang bisa disusun rapi dan para pembeli bisa masuk serta memilih sendiri barang yang ingin dibelinya. Selain itu, jangan lupa cantumkan label harga di tiap barang biar kita juga nggak perlu capek-capek menjawab pertanyaan pembeli. 

Kalau bisa usahakan bagian depan itu diberi tumpukan-tumpukan barang. Bisa kardus ataupun karung beras. Toko yang kelihatannya penuh dan banyak barang itu secara nggak langsung akan membawa citra bahwa toko itu murah. Selain itu kalau bisa, tempatnya jangan terlalu bersih-bersih banget. Kadang lantai yang terlalu bersih itu membuat segan pembeli untuk masuk karena mereka nggak enak hati buat memakai sandal, sedangkan mereka juga enggan untuk melepas alas kakinya. Tapi ya bukan berarti lantainya harus kotor banget juga ya. Wajar ajalah, nggak usah kinclong-kinclong banget. 

Hal yang lebih penting dari semua itu, tetap ingat jangan pernah menjadi penjual yang kepo. Pasalnya, poin penting dari alasan orang malas ke toko kelontong dekat rumah itu ya tak lain dan tak bukan karena mereka nggak mau hidupnya dikepoin. Please, kita itu niatnya jualan mah jualan aja. Nggak perlu beralih profesi jadi admin Lambe Turah yang pengen tahu kehidupan pembeli kita.

#2 Promo adalah kunci

Di zaman modern ini kita dimudahkan dengan adanya teknologi. Hal ini tentu sangat bermanfaat untuk membesarkan usaha toko kelontong kita. Dalam satu genggaman, kita bisa melakukan cek ombak untuk harga pasaran dagangan di sekitar kita sehingga kita memiliki perbandingan harga yang nantinya bisa ikut bersaing dalam persaingan harga. Untuk toko kelontong baru, diusahakan harganya di bawah pasaran yang ada untuk barang-barang kebutuhan pokok.

Dalam dunia perkelontongan selisih 500 perak saja, satu kabupaten bisa tahu kalau toko kita itu jauh lebih murah dibanding toko sebelah. Oleh karenanya, kita harus pintar-pintar mencari dagangan murah agar bisa menekan harga jual. Kuncinya kita harus rajin memantau promo barang murah di media sosial, aplikasi marketplace, dan juga info di pusat perbelanjaan. Barang promo ini jauh lebih murah ketimbang kita kulakan di harga normal. Maka, ketika kita mendapat barang dari promo otomatis dagangan kita jauh lebih murah ketimbang pasaran. 

Setelah menjadi pejuang promo, jangan lupa rajin promosikan toko kita di media sosial, grup, dan dll. Kalau di toko saya sendiri ada layanan delivery order. Mau belanja tinggal pesan via WA, lalu barang sudah ready di depan rumah. Makanya promosi toko secara online itu penting sekali agar pembeli kita tidak hanya tetangga sekitar. Jika toko kelontong zaman dulu hanya menunggu pembeli datang ke toko, kini kita bisa jemput bola dengan menawarkan dagangan ke pembeli via online.

#3 Menerapkan PALUGADA (apa lu mau, gue ada)

Seperti yang saya bilang, toko kelontong itu adalah toko yang universal. Kita bisa menjual apa pun di sana bahkan sesuatu yang kadang di luar akal manusia. Permintaan pembeli itu bervariasi, sebisa mungkin jangan langsung menjawab, “Nggak ada!” Tapi mungkin bisa diganti dengan, “Belum ada, besok mungkin saya carikan barangnya.”

Setiap kali ada orang yang mencari barang, bisa kita catat lalu belikan di esok hari kalau kulakan. Toko kelontong itu nggak perlu stoknya banyak, sedikit nggak masalah tapi yang terpenting itu lengkap. Sehingga ketika orang datang itu tidak kecewa.

#4 Katakan tidak untuk segala bentuk utang

“Tidak menerima kasbon dalam bentuk apa pun!”

Tulisan kayak gini wajib ditempel di depan toko. Kita mungkin dianggap sebagai penjual yang pelit dan tidak solidaritas, tapi itu nggak masalah. Kalau kita sudah niat mau buka toko sembako, mohon hilangkan rasa nggak enakan di dalam hidup kita. Kita harus menempatkan diri sebagai penjual ketika di dalam toko. Nggak peduli dia keluarga, teman, kerabat, ataupun tetangga, saat dia masuk ke toko berarti status mereka itu hanyalah pembeli dan kita nggak punya hubungan apa pun.

#5 Jangan campur aduk uang dagangan dengan uang pribadi

Kesalahan kenapa usaha kelontong ini nggak maju-maju, dikarenakan adanya percampuran antara uang toko dengan uang pribadi. Dari awal harusnya sudah ada aturan yang tegas, di mana kita nggak boleh seenaknya menggunakan uang toko untuk keperluan pribadi. Mungkin kelihatannya sepele, tapi ini efek sampingnya begitu besar untuk kesehatan usaha toko kelontong ini.

Uang toko harus diputarkan lagi jika kita berniat untuk membesarkan toko. Makanya penting sekali adanya laporan keuangan dalam merintis usaha ini.

#6 Terjun aja dulu

Nggak punya passion dalam jualan? Itu hanya mitos. Saat kita berkecimpung di dalam usaha ini, nantinya mau nggak mau, siap nggak siap, kita bakalan fasih sendiri. Rasionalisme itu penting dalam mengatur strategi, tapi terlepas dari semua itu empirisme dalam sebuah pengalaman itu adalah guru kehidupan yang membuat kita mahir di suatu bidang.

BACA JUGA Apa Salahnya kalau Punya Usaha Toko Sembako di Usia Muda dan tulisan Reni Soengkunie lainnya.


Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Mei 2021 oleh

Tags: BisnisPanduan Terminaltoko kelontongWiraswasta
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

Artikel Lainnya

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
Self Healing Jadi Peluang Bisnis, Etis atau Tidak?

Self Healing Jadi Peluang Bisnis, Etis atau Tidak?

4 Mei 2022
Toko Kelontong Bukan Tempat Penukaran Uang, Tolong Kesadarannya, Hyung warung kelontong mitra tokopedia grosir online terminal mojok.co

Grosir Online Naikkan Omzet Warung Kelontong Selama Pandemi

7 Desember 2021
bisnis kontrakan

Orang Bisnis Kontrakan kok Disuruh Ikhlas, Memangnya Lagi Buka Pengungsian?

5 November 2021
Ternak Ikan Itu Nggak Seindah Kata-kata Mario Teguh terminal mojok

Ternak Ikan Itu Nggak Seindah Kata-kata Mario Teguh

27 Oktober 2021
hobi resign dari tempat kerja alasan ragu cara memutuskan menyesal mojok.co

Kalau Temanmu Resign, Tugasmu Hanya Memberi Semangat, Nggak Usah Komentar yang Lain

19 Oktober 2021
Pos Selanjutnya
Saya Adalah Salah Satu Korban Iklan Mi Instan Lemonilo yang Ternyata Rasanya Bikin Kecewa terminal mojok

Iklan Lemonilo, Pertanda Bencana Akan Datang di Sinetron Indonesia

Terpopuler Sepekan

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

6 Mei 2022
Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

11 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022

Dari MOJOK

  • KKN di Desa Penari Hingga Elon Musk yang Ditemui Jokowi
    by Ali Ma'ruf on 18 Mei 2022
  • Mengenang Kebesaran Raja-raja Jawa di Pajimatan
    by Syaeful Cahyadi on 18 Mei 2022
  • Kementerian PPPA Minta UGM Bantu Buat Aturan Turunan UU TPKS
    by Yvesta Ayu on 18 Mei 2022
  • Dubes Palestina: Perjuangan Melawan Israel Dilanjutkan Anak-anak Muda
    by Arif Hernawan on 17 Mei 2022
  • Piala Dunia, Ketakutan Romo Sindhu di Usianya yang ke-70
    by Yvesta Ayu on 17 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In