Panduan Melawan Rasa Penasaran yang Menyiksa Saat Serial Manga Favorit Anda Ditunda Tayang

Panduan Melawan Rasa Penasaran yang Menyiksa Saat Serial Manga Favorit Anda Ditunda Tayang

Menunggu adalah aktivitas paling menyebalkan. Apalagi buat para pecinta manga dan anime yang mana ketika chapter yang dibaca berakhir sering kali menyisakan rasa penasaran yang menggerogoti relung hati. Lebih sakit daripada menunggu jawaban setelah menyatakan perasaan. Seperti halnya yang saya dan para pecinta One Piece rasakan saat ini.

Harusnya Minggu (01/03) pukul 23.00 WITA kemarin adalah jadwal keluarnya One Piece chapter 723. Akan tetapi, entah terkendala apa perkiraan meleset dari jadwalnya. Beritanya Oda lagi sakit sehingga chapter 723 mengalami penundaan. Semoga bukan penundaan panjang seperti saat libur panjang akhir tahun 2019 yang membuat beberapa kawan saya yang maniak bersiap-siap untuk melakukan demo di depan kedutaan Jepang. Beruntung karena mereka hanya buruh dengan gaji UMK jadi mereka mengurungkan niatnya untuk berdemo. Buat makan sehari-hari saja susah, kok mau jauh-jauh ke Jakarta ngabisin duit dan dipecat karena disangka berdemo untuk kenaikan upah. Kan nggak lucu~

Seandainya saja para maniak One Piece ini adalah orang-orang kaya mungkin akhir tahun itu mereka tidak hanya ribut di media sosial, tapi benar-benar melakukan aksi di depan kedutaan Jepang. Buat kalian yang kecewa dan kesal akibat serial favorit kalain ditunda tayang, saya membuat sedikit panduan buat kalian untuk mengatasi kekesalan kalian. Terutama bagi kalian para gen Z yang belum pernah merasakan menunggu versi cetak Elex Media Komputindo seperti para angkatan 90 dan 80 akhir.

Sebagai pengidap sindrom OCD, bukan Obsessive Corbuzier’s Diet melainkan Obsessive Compulsive Disorder. OCD ini semacam gangguan mental yang membuat penderitanya harus melakukan sesuatu tindakan secara berulang yang bila tidak dilakukan akan membuatnya merasa gelisah berlebihan. Penderita OCD adalah musuh bagi setiap jenis serial baik drama maupun komik atau manga. Apalagi jika ending dari chapter atau seri yang dibaca membuat penasaran berlebih dan harus menunggu hingga berbulan-bulan itu sangat teramat menyiksa.

Dulu sebelum muncul manga dan anime versi online, semua yang bisa dibaca adalah versi cetak dari Elex Media Komputindo yang jika selesai harus menunggu sampai berbulan-bulan. Jarang sekali ada yang terbit berkala tiap bulan. Kebayang kalian rasanya sebelum ada internet hanya bisa membaca versi cetak yang ketika seri itu berakhir dan menyisakan rasa penasaran yang mengganggu yang kadang membuat saya harus menamatkan sampai dua-tiga kali baru bisa melepas versi cetak. Tapi itu dulu, saya telah menemukan beberapa cara yang bisa kalian tiru untuk selamat dari godaan rasa penasaran

Pertama, perbanyak aktivitas positif dan jauhi diskusi-diskusi berisi teori-teori konspirasi tentang sesuatu yang malah bikin makin penasaran. Rasa penasaran itu sungguh mengganggu dan nagih. Semakin kalian mencoba mencari tahu dan menggali rasa penasaran kalian semakin kalian susah fokus untuk melakukan yang lain. Please, hidup bukan cuma untuk baca manga dan nonton anime. Curahkan aktivitas kalian pada hal-hal yang lebih positif seperti olahraga atau kegiatan fisikal lainnya. Jangan biarkan streotip cupu atau bahkan di bawah cupu melekat pada kalian wahai para pecinta jejepangan.

Kedua, jangan hanya mengikuti satu dua manga tapi jangan juga kelebihan dengan mengikuti semua. Jika Anda hanya membaca satu atau dua akan terasa sangat menjemukan menunggu minggu depan. Siksaan batin yang jauh lebih berat dari menunggu jawaban si dia yang tukang PHP dan ujung-ujungnya menjawab kita temenan dulu aja, yah. Kalau kalian punya beberapa jenis manga atau serial anime untuk ditonton kalian bisa mengalihkan fokus kepada yang lain seperti halnya yang sama berlaku ketika kalian ditolak tukang PHP. Jangan sampai susah move on, Coy, nggak keren!

Tapi jangan juga membaca semua manga seperti kenalan saya yang manga addict. Di usianya yang sudah tidak layak untuk mencandu segala jenis manga dan anime (karena membuatnya menjadi malas beraktivitas), waktunya justru dihabiskan hanya untuk mengikuti segala jenis manga dan anime. Lucunya sudah baca manga dan tahu ceritanya masih nonton versi animenya. Itu pun diulang-ulang seolah punya banyak waktu luang.

Belum lagi dengan mengikuti segala jenis cosplay membuat teori-teori konspirasi yang tidak menarik dan tidak bisa menjadi sumber pengahasilan hanya untuk ajang pamer bahwa dia lebih tahu dari yang lain dan lebih Wibu dari yang lain. Padahal di satu sisi sudah punya anak istri tapi malah lebih menghabiskan waktu untuk mengikuti cosplay membuat teori-teori konspirasi yang tidak menghasilkan uang tapi membuang uang dan waktu. Hati-hati manga addict bisa lebih candu dari heroin.

Ketiga, bacalah manga Detective Conan atau nonton serialnya. Bagi siapa pun pembaca manga Detective Conan pasti sudah sering dikecewakan. Terlepas dari sosok sempurna Shininchi Kudo yang digambarkan oleh Gosho Aoyama atau puji-pujian berlebih para penggemarnya serial ini menyebalkan dan juga mengecewakan.

Lihat saja kasus-kasus yang terasa dipaksakan, ceritanya muter-muter, dan sering kali mirip. Terasa sekali bahwa serial ini dipaksakan untuk tidak tamat karena mungkin masih mendapatkan keuntungan finansial yang cukup. Sampai saat ini saya sebenarnya masih membaca serial ini versi manganya dan mengoleksi versi animenya sampai episode 848. Namun ceritanya tidak menarik, hanya ketika ada Kaito Kid, kemunculan Organisasi Jubah Hitam, dan Shinici membesar saja ia baru terasa menarik. Selain itu rasa dipaksakannya kental sekali.

Sejak saya kecil tapi sedikit lebih besar dari Conan, sampai saya punya anak yang sebentar lagi bisa sebesar Conan, saya mengikuti manga dan animenya. Namun kecewa saja yang saya dapat. Itulah mengapa saya menyarankan untuk kalian yang sering dikecewakan menantikan manga kesayangan yang tertunda, cobalah mengikuti serial Detective Conan niscaya kalian akan terlatih kecewa seperti halnya The Rain yang terlatih patah hati.

BACA JUGA One Piece, dari Liberalisme Bajak Laut Sampai Revolusi atau tulisan Aliurridha lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version