Palang pintu kereta api bisa menjadi tujuan kalau referensi tempat healing kalian mulai menipis di Banyumas. Saat pertama kali ke sana, saya terkejut. Bisa-bisanya pinggiran palang pintu kereta api yang tidak terlalu luas itu menjadi semacam tempat rekreasi. Namun, lama kelamaan saya menikmatinya juga. Bahkan, hingga saat ini saya sudah beberapa kali ke sana.
Awalnya saya tidak memahami asyiknya nongkrong di pinggir palang pintu kereta api. Setelah saya mencoba menghabiskan waktu di sana, ternyata seru juga melihat kereta melintas dengan latar belakang senja. Apalagi sambil ngobrol dengan kawan-kawan, kegiatan menghabiskan sore jadi tambah menyenangkan.
Jadi tempat rekreasi anak
Tempat rekreasi murah meriah itu sebenarnya lebih banyak dikunjungi orang tua dan anak-anak yang masih balita. Aktivitas mereka sederhana saja, cukup melambaikan tangan ke kereta yang melintas. Sesekali orang tua mengajarkan huruf dan angka yang tertulis di kereta atau sekitar palang pintu. Beberapa orang tua mengajak bermain sambil menyuapi anaknya.
Saking banyaknya anak-anakdi sana. Beberapa dari mereka saling berkenalan dan bermain bersama. Saya pikir bagus juga anak-anak memiliki tempat terbuka untuk menghabiskan waktu bersama dan berinteraksi seperti ini. Setidaknya mata mereka berjarak dari gadget selama beberapa saat.
Palang pintu kereta api sebenarnya bukan tempat yang ramah anak. Cenderung berbahaya malah. Hal ini juga ditegaskan dalam PP No. 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api.
Akan tetapi mau bagaimana lagi. Nyatanya orang tua dan anak-anak membutuhkan tempat semacam ini. Fenomena palang pintu kereta bisa menjadi kritik bagi pemerintah daerah untuk membangun fasilitas yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Coba saja tersedia fasilitas itu, orang tua pasti akan memilih tempat yang lebih aman dan nyaman untuk anaknya.
Ekonomi masyarakat sekitar palang pintu kereta api terbantu
Saat saya pertama berkunjung, hanya ada beberapa penjaja makan dan minuman. Semakin lama, semakin banyak penjual jajanan yang bermunculan. Palang pintu kereta api yang makin ramai pengunjung jadi peluang bagi warga sekitar yang kebanyakan belum memiliki pekerjaan tetap untuk berjualan.
Setelah saya renungkan lagi, tempat seperti ini nyatanya membawa banyak manfaat. Tidak hanya jadi ruang bagi anak-anak dan orang tua, kawasan ini juga membantu perekonomian warga. Banyak di antara mereka yang mengaku senang bisa berjualan di sana. Hanya memang, faktor keamanannya perlu dipikirkan lebih jauh.
Kalau kalian penasaran, bisa langsung kunjungi palang pintu kereta api di Banyumas. Kalian hanya perlu menyiapkan uang secukupnya untuk jajan. Pastikan kalian datang di sore hari ya, rasakan sensasi menikmati senja sambil melihat kereta melintas.
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.