Sebagai pengguna lama Telkomsel, keresahan saya terhadap provider ini sama: tarif internet yang mahal. Saya yakin betul, banyak orang yang punya keresahan yang sama dengan saya perkara harga paketan yang makin hari nggak masuk akal.
Ketika provider lain sudah mulai paham dan menerapkan tarif yang terjangkau, Telkomsel malah ngambil jalur sebaliknya. Kayak anak-anak edgy gitu dia tuh.
Bahkan harga paketan promo Telkomsel aja tetep mahal. Bahkan lebih mahal ketimbang harga reguler paketan promo lain. Saya sering naik darah begitu mengecek promo dan penawaran harga kuota internet lainnya di aplikasi MyTelkomsel gara-gara harganya di luar nalar.
Promo Telkomsel yang nggak jelas
Yang lebih nyebelin, promo yang ada kadang nggak penting. Misal, promo paketan 99 GB senilai 150 ribu. Kuota internet cuman 30 GB, sisanya buat YouTube, Primbon, Disney+, Friendster, dan sebagainya. Saya pernah jadi korbannya. Ya salah saya juga sih nggak ngecek-ngecek, tapi tetep aja nyebelin.
Saya pernah mencari apa sih faktor paketan Telkomsel bisa semahal itu. Terlebih nomor satu dengan nomor lain bisa beda-beda tarifnya. Akhirnya, saya mencoba untuk tanya orang dalam, yaitu call center Tsel. Saat saya tanya ke call center Telkomsel, ternyata ada faktor yang bikin harga naik, yaitu usia nomor yang dipakai.
Akhirnya saya beli nomor baru dengan harapan dapat promo kuota yang lebih bersahabat. Dan ternyata berhasil. Nomor baru ini punya kuota agak lebih besar dari biasanya yang saya beli dengan harga yang murah banget.
Eh tahu-tahu 3-4 bulan kemudian, kok harganya sama lagi kayak nomor lama, begitu mengajukan komplain, apa katanya? Ya, faktor pemakaian. Super sekali.
Akhirnya saya kesal lagi, marah lagi, sebal lagi sama Telkomsel karena harganya kembali ke “setelan pabrik”.
Baca halaman selanjutnya
Tarif mahal adalah jalan ninjaku…