Bagi Anda yang sering menonton Tukang Ojek Pengkolan, mungkin sudah tidak asing lagi sama yang namanya Pak Sofyan. Karakter yang diperankan oleh Sopyan Dado ini memang dikenal sebagai sosok humoris dan selalu berpenampilan rapi di setiap episodenya. Selain itu dia menjadi panutan semua warga Rawabebek termasuk Babe Naim berkat sikapnya yang santun dan sabar dalam menghadapi semua permasalahan.
Hal yang paling diingat pada Pak Sofyan adalah ucapannya yang khas, “Menurut buku yang saya baca”. Kata mutiara ini konon mampu meluluhkan hati semua orang dari yang nasibnya terpuruk, untuk perlahan bangkit. Oleh karena itu Pak Sofyan sering dijuluki “motivator dadakan” oleh warga Rawabebek.
Berbicara tentang kekayaannya, Pak Sofyan dijuluki sebagai orang terkaya se-Rawabebek versi Terminal Mojok. Penghasilan Pak Sofyan mencapai Rp34 juta setiap bulannya, hasil dari pekerjaannya sebagai dosen dan wirausahawan. Jika akumulasi pendapatan bersihnya, kekayaan Pak Sofyan justru melebihi kekayaan Babe Naim sang juragan kontrakan Rawabebek yang masih bertahan dengan penghasilan 20 juta per bulan.
Bagaimana persisnya Pak Sofyan bisa mendapatkan penghasilan sebesar itu? Lalu bagaimana ia mengelola pengeluarannya? Berikut analisis dari saya.
#1 Ia dosen yang mau digaji apa adanya
Saat pertama kali menjadi dosen, dia pernah digaji sebesar Rp1,2 juta per bulan atau setara harga Nokia 3650 pas awal keluar. Gaji tersebut sudah meliputi biaya penelitian, jaminan kesehatan, serta study tour ke berbagai kampus se-Indonesia.
Pernah suatu hari rektor Pak Sofyan memutuskan menaikkan gajinya menjadi Rp10 juta karena gaya mengajarnya dipuji-puji. Uniknya, Pak Sofyan malah menolak kenaikan itu karena menganggapnya lebih pantas diberikan ke dosen yang lebih berpengalaman.
Sebagai gantinya, dia lebih memilih digaji Rp4 juta aja. Keputusan ini mengejutkan dong, kan susah sekali ya menemukan orang menolak naik gaji demi menegakkan keadilan? Salut buat Pak Sofyan!
#2 Punya usaha cuci motor
Berawal dari menghibur kejenuhan di kala perkuliahan libur, Pak Sofyan terpikir untuk buka usaha cuci motor. Ia menyewa rumah kosong di Rawabebek dan menamai usahanya itu Cimot, singkatan cuci motor.
Pak Sofyan juga merekrut Sapri dan Cimot (sebelum digantikan Deden) untuk bekerja sebagai pencuci motor. Usaha ini sukses dibanjiri pelanggan. Tidak tanggung-tanggung, penghasilan usaha cuci motor Pak Sofyan berkisar Rp15 juta per bulan dengan waktu operasional setiap hari buka.
#3 Kebutuhan rumah tangga keluarga Pak Sofyan
Ini sempat jadi titik lemah manajemen finansial Pak Sofyan. Bagaimana tidak, uangnya sebagian besar dihabiskan oleh Bunga untuk biaya transportasi dan kebutuhan pendidikan. Saking kesalnya, Pak Sofyan pernah menyembunyikan uangnya di dalam kasur, namun tetap ketahuan sama mendiang istrinya, Nurmala, dan uangnya “hilang” seketika.
Untuk mencegah kesalahan yang sama, Pak Sofyan menerapkan kebijakan irit ke setiap anggota keluarga. Sebagai contoh, pergi ke sekolah atau tempat kuliah harus jalan kaki. Apabila mau tetap pakai ojek online atau transportasi lainnya, uang transportasinya sedikit dikurangi, dari yang tadinya Rp20 ribu menjadi Rp6 ribu plus jalan kaki. Di samping itu, Pak Sofyan meminta untuk membeli kebutuhan pokok wajib yang harganya lebih. Karena kebijakan iritnya, pengeluaran rumah tangga Pak Sofyan bisa dihemat sampai Rp15 juta setiap bulannya. Wow.
Namun, kebijakan irit di kemudian hari malah dilanggar Pak Sofyan sendiri. Di salah satu episode Tukang Ojek Pengkolan, Pak Sofyan ketahuan membeli rumah mewah seharga Rp800 juta lebih. Bagian ini membuat sebagian penonton jadi kesal karena bertolak belakang dengan sikapnya selama ini yang selektif membelanjakan uang.
Tapi… sebenarnya keputusan Pak Sofyan pindah rumah bukan karena dia ingin sesekali memboroskan uangnya apalagi iri melihat iklan televisi. Dikutip dari YouTube Jhon Jawir, dia merasa rumah yang ditempatinya membawa kenangan sedih pada istrinya yang sudah berpulang. Pak Sofyan ingin cepat-cepat move on ke tempat baru demi kenyamanan hati. Yaudah kalo gini nggak bisa nyalahin juga kan ya.
Walaupun dipenuhi dengan kekayaan yang melimpah, Pak Sofyan tetaplah orang sederhana, dan tidak gegabah. Rahasia Pak Sofyan bisa mendapat kekayaan yang melimpah justru tidak pernah diungkapkan lebih lanjut dalam episode Tukang Ojek Pengkolan mana pun. Itulah mengapa saya menuliskan ini agar membuka mata Anda semua yang sering menghamburkan uang. Segeralah belajar menabung mulai dari sekarang sebelum gaya hidup kadung tak bisa diturukan lagi.
Sumber gambar: Twitter Tukang Ojek Pengkolan
BACA JUGA Menghitung Kekayaan Monkey D. Luffy, Kapten Bajak Laut Topi Jerami dan tulisan Aditya Mahyudi lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.