Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

“Padang Murah” the Unsung Hero

Aditya Pratama oleh Aditya Pratama
12 Juni 2020
A A
Makan Nasi Padang Pakai Sendok Itu Kurang Kerjaan terminal mojok.co

Makan Nasi Padang Pakai Sendok Itu Kurang Kerjaan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Istilah unsung hero diartikan sebagai pahlawan yang terlupakan, ia yang berjuang sama kerasnya, berkeringat sama derasnya namun karena satu dan lain hal jasanya seakan luput di mata publik. Terma ini kemudian diadopsi di kehidupan kita sehari-hari bukan saja monopoli sejarah perang.

Sebagai contoh di ranah sepak bola ada nama Michael Carrick atau Sergio Busquest. Bagi penggemar sepakbola secara umum nama-nama tersebut jelas kalah mentereng dibanding Luis Suarez atau Wayne Rooney. Mereka yang gemar tackle sana tackle sini menghalau serangan lawan serta menjadi jenderal di lapangan tengah mengatur jalannya pertandingan kurang mendapat apresiasi yang sepatutnya berbanding terbalik dengan  gelontoran gol dan gocekan aduhai dua nama terakhir menjadi magnet utama kamera wartawan dan di elu-elukan pendukungnya.

Begitu pun dalam ranah pribadi saya. Saat memutuskan untuk kuliah di Jogjakarta pada tahun 2017 saya percaya diri tidak akan menemukan shock culture, karena dua alasan, pertama, sebelumnya sempat menetap 4 bulan di Kediri, sedikit naïf memang karena saya fikir sama-sama jawa-nya tentu takan ada perbedaan.

Kedua karena saya berasal dari Lampung, percaya atau tidak lebih banyak penduduk bersuku jawa dibandingkan suku Lampung sendiri. Alasan-alasan tersebut perlahan sirna saat hari kedua perkuliahan. Untuk pertama kali saya menyambangi Kantin fakultas untuk makan siang. Nasi dengan sayur bayam, bakwan, tempe goreng dan kerupuk yang jadi menunya. Tidak ada firasat aneh sedikit pun sampai pada lahapan pertama yang terasa ngilu di lidah seraya enggan ditelan. Ya rasa manis yang dominan dari kuah sayur bayam. Ternyata di Yogya yang manis bukan Cuma gudeg tapi juga sayur lainnya.

Jangan salah saya suka rasa manis tapi tidak dicampur dengan nasi. Lahir dan besar di Lampung saya jelas tak biasa dengan perpaduan tersebut. Setelah membayar nasi yang tak habis saya bergegas pulang ke kosan sambil mengutuki diri sendiri. Dalam perjalan pulang saya melihat plang rumah makan padang dengan merk dagang ‘Padang Murah’ tepatnya ada di Jakal KM.5. Tak salah memang peribahasa every cloud has a silver lining, karena tempat tersebut menyelamatkan makan siang saya hari itu dan hari-hari selanjunya sampai saya wisuda.

Varian kudapan yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan rumah makan padang lainnya mulai dari menu wajib seperti rendang, dendeng dan telur balado hingga menu pelengkap bakwan dan tempe goreng, yang membedakan disini menggunakan konsep prasmanan di mana pelanggan dapat mengambil nasi sendiri sepuasnya kalau tidak malu dan mengambil lauk sepuasnya kalau uangnya cukup.

Harganya terbilang murah saat itu, 2017, nasi dengan lauk ayam goreng dibanderol Rp.10.000 sedangkan nasi dengan lauk telur cukup Rp.6000. Jika datang pas jam makan siang biasanya ada tambahan tumis sayur nangka, kacang dan mentimun yang bias diambil secara cuma-cuma.

Minumnya? Air putih gratis sampai kembung. Harga yang ramah bagi mahasiswa. Jika ada yang bilang makanan di Jogja itu murah-murah, selain angkringan sebenarnya meraka sedang membicarakan tempat ini. Selanjutnya bebas biaya parkir, saya ulangi bebas biaya parkir. Dan yang pasti rasanya cocok di lidah pas di hati. Maksud saya siapa yang nggak suka nasi padang?

Baca Juga:

Makan Nasi Padang Pakai Sendok Itu Bukan Dosa dan Tidak Melanggar Hukum!

9 Ciri Warung Nasi Padang yang Sudah Pasti Enak dan Bikin Balik Lagi

Menjelang dan saat selesai studi saya berbondong-bondong menghubungi dosen untuk sekedar mengucapakan terima kasih sampai memberi gratifikasi dalam bentuk buah tangan dari kampung halaman agar dimudahkan saat ujian. Rasa hormat dan takzim tak luntur-luntur, terkenang selalu nasihat. Ilmu dan tauladannya. Tak salah memang tapi bagaimana dengan orang-orang di luar lingkaran akademik? iya bagaimana dengan Padang Murah?

Aktor utama pemenuh nutrisi
Dia yang selalu buka saat terik dan hujan
Memeluk saat engkau lapar
Menemani saat tanggal muda dan tua

Namanya jarang atau bahkan tak pernah disebut dalam sub-bab Kata Persembahan dalam Skripsi atau Tesis. Bagi saya pribadi merekalah sesungguhnya pahlawan yang terlupakan. Sepatah terima kasih hanya muncul saat kasir memberi kembalian. Untuk itu bagi pemilik dan segenap karyawan Padang Murah yang mudah-mudahan membaca tuliasan ini, saya dari lubuk hati yang paling dalam mengucapkan terimakasih banyak, Jasa kalian tak kurang dari dosen pemberi ilmu hanya kalah dari kasih sayang orang tua.

Sumber gambar: Wikimedia Commons

BACA JUGA Riset Saya untuk Membuktikan Apakah Penjual Nasi Padang Memang ‘Bias Gender’ atau tulisan Aditya Pratama lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Juni 2020 oleh

Tags: Nasi PadangPahlawanrumah makan padang "Padang Murah"
Aditya Pratama

Aditya Pratama

Penikmat dan Pengamat Nasi Padang

ArtikelTerkait

Tidak Ada yang Salah dari Makan Nasi Padang Dicampur Kecap terminal mojok.co

Tidak Ada yang Salah dari Makan Nasi Padang Dicampur Kecap

10 November 2020
Rekomendasi 3 Makanan yang Bisa Dijadikan Waffle oleh William Gozali terminal mojok

Rekomendasi 3 Makanan yang Bisa Dijadikan Waffle oleh William Gozali

27 Juli 2021
Warteg Semakin Mahal, Wajar jika Kalah Saing dengan Warung Nasi Padang Murah warteg kharisma bahari

Warteg Semakin Mahal, Wajar jika Kalah Saing dengan Warung Nasi Padang Murah

15 Juni 2024
Tidak Ada Nasi Padang di Kota Padang, dan Ini Serius. Adanya Nasi Ramas!

Tidak Ada Nasi Padang di Kota Padang, dan Ini Serius

6 Januari 2024
Duta Minang Jalan Kaliurang, Pilihan bagi Kalian yang Ingin Sahur Masakan Asli Padang yang Nendang Mojok.co

Duta Minang Jalan Kaliurang, Pilihan bagi Kalian yang Ingin Sahur Masakan Asli Padang yang Nendang

26 Maret 2024
Dari Jogja Pindah Minang, “Dipaksa” Makan Nasi Padang Tiap Hari (Unsplash)

Nasib Mahasiswa Pertukaran dari Jogja ke Padang ketika Setiap Hari “Dipaksa” Menikmati Sedapnya Nasi Padang

29 Maret 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.