Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Ormawa Itu Memang Bukan Keluarga, Ngapain Ngebet Dibikin kayak Keluarga sih?

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
18 Desember 2022
A A
6 Hal yang Bikin Tinggal di Basecamp Ormawa Itu Menyenangkan

6 Hal yang Bikin Tinggal di Basecamp Ormawa Itu Menyenangkan (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai mantan mahasiswa si paling organisatoris, saya cukup sering dihubungi oleh adik-adik kelas saya yang masih aktif di ormawa. Kadang, hanya untuk sekadar memberitahu kegiatan yang akan diselenggarakan oleh ormawa. Atau bahkan meminta pertimbangan mengenai suatu keputusan strategis dalam organisasi.

Di tengah komunikasi saya dengan adik-adik kelas saya di ormawa, kerap kali mereka cerita bahwa visi dan misi mereka di organisasi adalah menjadikan organisasi ini seperti layaknya keluarga. Setiap ada yang bercerita bahwa visi dan misi mereka di ormawa seperti itu, saya hanya bisa tersenyum tipis. Sebab pasalnya, dari zaman saya masih kuliah sampai hari ini, masih ada saja orang yang ingin menjadikan ormawa layaknya sebuah keluarga.

Mungkin niat mereka baik, agar antara satu kader dengan yang lain, bisa saling peduli. Akan tetapi, bagi saya pribadi, itu merupakan suatu hal yang sangat sulit dicapai, bahkan nyaris nggak mungkin diraih. Oh iya, kita sama kan persepsi terlebih dahulu ya, maksud keluarga di sini adalah keluarga yang harmonis, bukan broken home.

Ada beberapa alasan yang membuat ormawa sulit diubah seperti keluarga. Pertama adalah nilai-nilai, setiap kader ormawa itu berasal dari beragam latar belakang keluarga. Dan setiap keluarga memiliki nilai-nilai yang berbeda untuk dipegang teguh.

Sangat sulit, jika ingin menyeragamkan nilai-nilai keluarga yang berbeda-beda tersebut. Makanya, yang dipakai dalam ormawa bukan nilai-nilai kekeluargaan, yang bisa jadi berbeda pemaknaannya di kepala setiap kader. Yang wajib dipakai dan dipegang teguh oleh kader ketika berorganisasi adalah nilai-nilai yang ada di dalam organisasi itu sendiri.

Misal nilai-nilai yang dipercaya oleh kamu, berbeda jauh dengan nilai-nilai yang ormawa miliki. Sebaiknya, nggak perlu melanjutkan proses kaderisasi di organisasi tersebut. Karena, hasil yang akan kamu terima dari ormawa, akan sukar diterapkan dalam kehidupan nyatamu, sebab sejak awal, sudah nggak sesuai dengan nilai yang kamu pegang selama ini.

Alasan kedua adalah tujuan, sebagai organisasi terkecil di masyarakat, setiap keluarga punya tujuannya masing-masing. Karena ruang lingkup keluarga itu kecil, setiap anggota biasanya berhak menyuarakan pendapatnya terkait tujuan yang ingin dicapai. Sebab, mereka jugalah yang akan berperan besar untuk menggapai tujuan tersebut.

Berbeda dengan keluarga, bisa saja tujuan ormawa dalam jangka panjang telah tertuang dalam visi dan misi organisasi. Kader dan pemimpin selanjutnya tinggal menerapkan tujuan organisasi tersebut, dalam bentuk progam kerja dan kegiatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kader dan pemimpin di masa selanjutnya nggak mengambil peran dalam menyusun suatu tujuan organisasi. Suka, tidak suka, kader dan pemimpin ormawa selanjutnya wajib meneruskan tujuan ormawa yang sudah lama disusun.

Baca Juga:

4 Pemikiran Aneh Anak Organisasi Mahasiswa Eksternal yang Pernah Saya Dengar

Derita Menyandang Status Sarjana Pertama di Keluarga, Dianggap Pasti Langsung Sukses Nyatanya Gaji Kecil dan Hidup Pas-pasan

Kenapa harus susah payah dibikin seperti keluarga, kalau ujungnya malah bikin organisasi tidak berjalan sebagaimana mestinya?

Berkacalah pada Real Madrid

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 20 Desember 2022 oleh

Tags: Keluargaormawa
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

menikah

Menikah Tidak Sebercanda Itu, Adique!

10 Mei 2019
Catatan Program KB di Perayaan Hari Kartini Sebagai Bentuk Ketidaksetaraan Gender terminal mojok

Catatan Program KB di Perayaan Hari Kartini sebagai Bentuk Ketidaksetaraan Gender

21 April 2021
Derita Menyandang Status Sarjana Pertama di Keluarga, Dianggap Pasti Langsung Sukses Nyatanya Gaji Kecil dan Hidup Pas-pasan

Derita Menyandang Status Sarjana Pertama di Keluarga, Dianggap Pasti Langsung Sukses Nyatanya Gaji Kecil dan Hidup Pas-pasan

7 Mei 2025
tetaplah bahagia meski hampir gila mojok

Tetaplah Bahagia, meski Hampir Gila

17 Juli 2021
reply 1988 drakor drama korea MOJOK.CO

Reply 1988: Selain Keluarga, Harta yang Berharga Lainnya Adalah Tetangga

23 Mei 2020
thomas wayne

Joker: Apakah Benar Arthur Fleck Adalah Anak Thomas Wayne?

14 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.