Sebagai Orang Surabaya, Saya Lebih Memilih Study Tour ke Malang ketimbang Jogja

Sebagai Orang Surabaya, Saya Lebih Memilih Study Tour ke Malang ketimbang Jogja Mojok.co

Sebagai Orang Surabaya, Saya Lebih Memilih Study Tour ke Malang ketimbang Jogja (wikipedia.org)

Study tour sempat menjadi perbincangan hangat di Jawa Timur. Tahun lalu Pemprov menegaskan agar sekolah-sekolah di Jatim melakukan study tour di dalam provinsi saja. Kalau masih duduk di bangku sekolah, sepertinya saya tidak akan ambil pusing dengan aturan tersebut. Sebab, ada banyak destinasi di Jawa Timur yang memikat. 

Sebagai orang Surabaya, saya khatam dengan pilihan study tour yang biasa diajukan oleh sekolah. Biasanya tujuannya ke Malang atau Jogja. Bali memungkinkan sih, tapi jarang ditawarkan karena jaraknya yang lumayan jauh. Belum lagi peserta study tour harus menyeberangi selat yang dianggap berbahaya. 

Kalau pilihannya tinggal Malang dan Jogja, sebagai orang Surabaya saya lebih memilih Malang daripada Jogja. Mau berkali-kali pun saya nggak bakal bosan karena beberapa alasan ini. 

#1 Destinasi wisata yang berdekatan

Kegiatan Study tour biasanya mengeksplorasi daerah yang dituju. Itu mengapa, ketika mengunjungi suatu tempat, rombongan bisa cukup sering berpindah dari satu titik ke titik lain. Dan, Malang jelas unggul daripada Jogja soal hal ini. 

Jogja memang menyenangkan, tapi beberapa destinasi yang populer nyatanya terletak begitu jauh dari pusat kota. Misalnya, pantai-pantai di Gunungkidul. Asal tahu saja, berwisata ke Gunungkidul itu memakan waktu dan energi karena terpaut jarak hingga 50 km dari pusat kota. Belum lagi jalannya yang bergelombang dan naik turun. 

Kondisi ini berbeda dengan Malang. Selain Kota Malang, destinasi wisata yang biasa dituju adalah Batu. Menuju Batu dari Kota Malang tidak begitu jauh, cukup menempuh jarak 18 km saja. Selain itu, perjalanan tidak begitu mengerikan. Dijamin tidak mati gaya di jalan. 

Baca halaman selanjutnya: #2 Malang tidak …

#2 Malang tidak overrated seperti Jogja

Malang dan Jogja sama-sama sudah dibahas banyak orang sebagai destinasi wisata. Terlebih Jogja, tidak hanya sebagai destinasi wisata, kota ini sering disebut-sebut sebagai tempat ideal untuk menuntut ilmu, tempat “menepi”, hingga daerah idaman pensiunan. Bahkan, banyak cerita dan lagu tercipta karena kota ini dianggap begitu romantis. 

Sayangnya, semua hal baik tentang Jogja terasa begitu berbeda ketika saya berkunjung ke sana beberapa waktu lalu. Selain macet yang benar-benar bikin pusing, ada banyak hal lain yang membuat kota ini terasa overrated. 

Sementara Malang? Namanya saja yang Malang, tapi nasibnya tidak semalang Jogja. Kota ini nggak dipenuhi bus. Toh kalau iya, paling cuma di Batu dan tentu jumlahnya nggak sebanyak Jogja. Sama-sama kota wisata, tapi Malang jauh lebih mending. 

#3 Lebih dekat dari Surabaya

Jarak Malang dari Surabaya sangat dekat. Kalau lewat tol kurang lebih hanya memakan waktu 2 jam. Naik kereta lokal pun harganya cuma Rp12.000 saja. Bayangkan, sudah jaraknya dekat, kota pelajar, kota wisata pula. Pilihan wisatanya pun oke punya.  Di Batu khususnya, mau cari wisata alam, spot foto estetik, wahana permainan, sampai wisata edukasi semua ada. 

Alasan-alasan itu yang membuat saya lebih memilih rekreasi ke Malang daripada Jogja. Dan, entah mengapa, saya tidak pernah bosan ke Malang. Mungkin karena kota ini selalu menggeliat ya, selalu ada saja hal baru yang memikat hati. 

Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 5 Hal Lumrah di UNS yang Bikin Mahasiswa Kampus Lain Keheranan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version