Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Ojek Pangkalan Menyebalkan demi Bertahan Hidup, Apa Salahnya? 

Firdaus Deni Febriansyah oleh Firdaus Deni Febriansyah
2 Desember 2023
A A
Ojek Pangkalan Menyebalkan demi Bertahan Hidup, Apa Salahnya? (Mojok.co)

Ojek Pangkalan Menyebalkan demi Bertahan Hidup, Apa Salahnya?  (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sejak ojek online alias ojol merebak, ojek pangkalan memang menunjukkan ketidaksukaan. Ya siapa sih yang suka kalau mata pencaharian mereka terancam. Kalau saya jadi tukang ojek konvensional juga bakal  ketar-ketir menghadapi jumlah ojol yang kian meningkat dari tahun ke tahun. Berbagai sumber menyebut, total jumlah ojek online di Indonesia mencapai lebih dari 4 juta pada 2020 lalu.

Mendapati fakta di lapangan yang tidak lagi mudah, ojek pangkalan menyusun berbagai strategi agar tetap bertahan. Salah satunya, menguasai tempat-tempat strategis seperti stasiun kereta, terminal bus, bandara, hingga gang-gang.  

Banyak pelanggan ojol yang tidak suka dengan upaya yang dilakukan ojek pangkalan. Ya wajar saja sih, pelanggan ojol mesti berjalan cukup jauh dari kawasan-kawasan yang dikuasai ojek pangkalan demi mengakses layanan ojol. Keberadaan tukang ojek di titik-titik tertentu dianggap merepotkan saja. 

Di sisi lain, banyak pihak yang tidak terlalu terganggu dengan keberadaan ojek pangkalan. Dari dahulu mereka sudah ada di kawasan-kawasan itu. Toh, ojek pangkalan mengklaim kawasan-kawasan tertentu juga untuk bertahan hidup. 

Di balik pro dan kontra keberadaan itu, saya ingin mengapresiasi upaya tukang ojek konvensional untuk bertahan. Kalau yang saya lihat dari tukang ojek pangkalan di sekitar saya, mereka benar-benar berbenah demi mendapat pelanggan. Saya pikir-pikir, mungkin ini dampak positif dari adanya persaingan ya, masing-masing penawar jasa mengeluarkan sisi terbaik dari layananannya.    

Ojek pangkalan memetakan pelanggan 

Tukang ojek di daerah saya memang masih sering mangkal di titik-titik strategis. Namun, setiap 10-15 menit sekali mereka berkeliling atau berpindah demi menjaring penumpang. Perpindahannya juga tidak jauh-jauh dari tempat mangkal. Konon, cara ini cukup efektif menjaring pelanggan. 

Walau berkeliling, mereka tidak akan mengambil pasar penumpang ojol. Mereka menyadari, di lapangan ojek konvesnional tidak bisa bersaing langsung dengan ojol. Teknologi ojol lebih canggih, tampilannya pun lebih meyakinkan dengan identitas yang tertera pada helm, jaketnya, maupun kendaraannya. Menurut tukang ojek di sekitar saya, jasa semacam itu lebih cocok untuk orang-orang modern yang fasih dengan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. 

Ojek konvensional biasanya menargetkan penumpang ibu-ibu dan anak sekolah yang kemungkinan tidak punya ponsel pintar. Iya kalian tidak salah dengar, di zaman serba teknologi seperti sekarang ini, masih ada golongan yang tidak punya ponsel pintar. Sebenarnya, kenyataan ini sekaligus menjadi secercah harapan bagi ojek konvensional bahwa jasa mereka masih diperlukan. 

Baca Juga:

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

4 Sikap Green Flag Driver Ojol yang Bikin Penumpang Nyaman

Rahasia lain ojek pangkalan di daerah saya, kebanyakan pelanggan sudah punya relasi dengan tukang ojek tersebut. Misalnya penumpangnya adalah sepupu, keponakan, tetangga, atau saudara jauh. Nah, konsumen-konsumen langganan seperti ini yang dipertahankan. Bahkan, mereka tidak ragu memberi diskon. 

Soal harga yang tidak punya standar

Tulisan Diaz Robigo di Terminal Mojok yang berjudul Ojek Pangkalan Mempersulit Hidup Saya sebagai Perantau, menjelaskan ojol disukai karena tarifnya yang lebih pasti. Beberapa pelanggan menilai tarif ojol lebih terjangkau daripada ojek pangkalan. 

Persoalan harga ini saya tidak bisa berkomentar banyak. Kalau ojek pangkalan di sekitar saya menerapkan harga Rp5.000 untuk jarak dekat. Sementara jarak cukup jauh Rp7.000-10.000. Jarak yang sangat jauh dipatok mulai dari Rp15.000. Saya tidak tahu ukuran jarak dekat jauhnya ya, tapi menurut saya masih wajar sih rentang harga itu. Mengingat harga BBM sekarang tidak lagi murah. 

Sekali lagi, ini kondisi yang saya temukan di sekitar saya ya. Saya melihat tukang ojek konvensional memang berupaya sebaik mungkin mempertahankan rezeki. Bisa jadi upaya-upaya ini justru dipandang menyebalkan. 

Sebenarnya tidak salah juga sih pelanggan ojol menilai demikian, toh layanan yang mereka dapatkan dari ojol menjadi tidak maksimal dengan keberadaan ojek pangkalan. Namun ingat, mereka hanya mengais rezeki, apakah perlu tidak menyukainya hingga memaksa menghilangkan ojek pangkalan sama sekali? 

Penulis: Firdaus Deni Febriansyah
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Menguak Rahasia Tarif Ojek Pangkalan yang Terkenal Mahal

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Desember 2023 oleh

Tags: highlightojek konvesnionalojek onlineojek pangkalanojoltukang ojek
Firdaus Deni Febriansyah

Firdaus Deni Febriansyah

Berkarya dengan menulis, seorang freelancer content writer, blogger, dan kontributor di beberapa media.

ArtikelTerkait

5 Kelebihan Kuliah di Purwokerto yang Mesti Diketahui Calon Mahasiswa: Nggak Kalah dari Semarang dan Solo banyumas

Banyumas Tak Seindah Cocote Komika yang Singgah di Purwokerto

23 Mei 2025
Kecamatan Kalasan Memang Nanggung, Terlalu Cupu untuk Jogja, tapi Terlalu Modern untuk Klaten  

Kecamatan Kalasan Memang Nanggung, Terlalu Cupu untuk Jogja, tapi Terlalu Modern untuk Klaten  

23 Juli 2024
Stasiun Srowot Klaten, Tempat para Monyet Bermotor Beraksi dan Menunjukkan Kebodohan

Stasiun Srowot Klaten, Tempat para Monyet Bermotor Beraksi dan Menunjukkan Kebodohan

20 Februari 2024
5 Menu Red Flag dari Rumah Makan Padang. Jangan Pernah Beli Menu Ini, Mending Makan Nasi Pakai Garam!

5 Menu Red Flag dari Rumah Makan Padang. Jangan Pernah Beli Menu Ini, Mending Makan Nasi Pakai Garam!

3 Agustus 2023
Suzuki APV, Mobil Serbaguna yang Siap Diajak Rekasa

Dikasih Sekalipun, Saya Tetap Nggak Mau Punya Suzuki APV, Apa Bedanya sama Gerobak Dikasih Mesin?

18 September 2023
Kasta Mie Goreng Instan Paling Enak, Indomie Bukan di Urutan Pertama!

Kasta Mie Goreng Instan Paling Enak, Indomie Bukan di Urutan Pertama!

15 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.